☀︎◠◡◠²⁴

4.2K 187 2
                                        


Keluarga Jung berkumpul di halaman belakang, dengan di temani api unggun yang begitu indah, api unggun dengan di modif logam besar membentuk wadah lingkaran, yang dimana sisinya sangat aman tidak merasakan panas.

Semua saudara sepupu si bungsu begitu ingin bermain bersama si kecil, namun empunya tidak ingin lepas dari Daddynya.

"Jangan harap bermain bersama, jika masih ada Daddy disini" ucap Minhyung memberitahu sepupunya.

"Samchon pergi saja berduaan sana sama Imo" ucap Sehun yang masih berusaha untuk mengambil si bungsu.

"Jangan salahkan Samchon dong, tanganku tidak tergerak" ucap Jaehyun yang mengangkat tangannya di sisi kepalanya, tak memeluk tubuh kecil Beomgyu yang berdiri di paha Jaehyun, tangan kecil itu terus memeluk erat leher Daddynya, seraya selalu curi curi pandang pada setiap orang yang ingin mengambilnya, tersenyum malu-malu namun jika benar-benar di ambil maka amukan keraslah yang di dapatkan oleh empunya.

Tadi sebangun bayi itu, Tuan Jung langsung mengambilnya dari gendongan Jaehyun, membuat tangisan brutal dari si kecil sangat keras bahkan dirinya sudah di gendong sempurna oleh Harabeojinya namun empunya masih menangis. Terpaksa Tuan Jung mengembalikan tubuh kecil itu pada Daddynya membuat tangis si kecil berangsur-angsur reda namun masih terseguk, dengan mata yang masih menggenagkan genangannya.

Makanya tidak ada yang berani mengambil paksa si kecil, jika benar-benar bukan kemauan sendiri dari pemiliknya.

"Jaehyukie, mau main sama adek Gyugyu.." ucap Jaehyuk balita lima tahun yang seusia Sungchan.

"Iya, sharing dong.." tambah Lucas

"Heh yang benar aja kalian. Masa putri Samchon di anggepin barang?" ucap Jaehyun

"Mau Gyugyu.." rengekan Jaehyuk sambil melengkungkan bibirnya

"Adek Gyugyu adeknya Uchan, jangan ambil" ucap Sungchan yang mendekat, lalu memeluk tubuh Beomgyu, yang juga otomatis memeluk leher Daddynya menghimpit tubuh adiknya.

"Heung.. eung.." gumam Beomgyu yang di tekan Sungchan.

Jaehyun tersenyum, "Uchan adeknya ketekan" mendegar itu Sungchan melepaskan pelukannya berdiri di sisi Jaehyun dengan tangannya yang masih di pundak Daddynya, sesekali tangan kecil itu mengusap pergelangan tangan adiknya.

"Beomgyu akan semakin susah di dekati, apalagi di belakangnya Jaehyun. Istrinya yang di ganjenin saja dah dapat pukulan telak," ucap Junmyeon yang terus memperhatikan adik dan keponakannya itu.

"Harus curi hati Beomgyu dulu, biar pawangnya bertekuk lutut" tambah Kai yang menambahkan kayu bakar pada api yang menyala di tengah-tengah mereka yang duduk melingkar dengan di alaskan tikar, yang membentang mengelilingi api unggun.

"Hei cucuku, Harabeoji punya sulap" ucap Tuan Jung yang tengah memegang kotak kecil di tangannya.

Taeyong, Krystal, Irene dan Ny. Jung hanya duduk dengan mengeluarkan marshmello dari plastiknya.

"Sama Halmeoni saja, kita bakar-bakar Marshmellonya.. Nyam nyam.." ucap Ny. Jung.

Mendengar itu para anak yang bermain tak jauh dari area perapian berlari menghampiri Ny. Jung, Irene memberikan masing-masing dua tusuk marshmello pada anak-anak.

Junmyeon bersama Kai sudah berdiri, membantu para anak untuk membakar marshmello mereka di api, berjaga juga membantu agar para anak aman, terlebih pada Sungchan dan Jaehyuk yang begitu masih kecil.

"Mam.. Mam.. Dada! Mam.." ucap Beomgyu yang tangan kecilnya terangkat menggapai, seraya tangan kirinya menepuk dadanya karena tidak mendapatkan keinginannya.

Jaehyun berdiri, menggendong tubuh kecil Beomgyu, menghampiri para wanita.

"Beomie, ayo katakan, juseyo.." ucap Jaehyun seraya mengadakan tangan putrinya, meminta.

"Huheyo~ mamam.. Dada!" ucap Beomgyu, kemudian menengok pada Daddynya saat perkataan terakhirnya.

"Beomie! Bilang Bubu dong, masa Dada terus.." ucap Taeyong yang sudah sangat frustasi karena putrinya sampai sekarang belum pernah bisa menyebutkan kata 'Bubu' seraya memanggilnya. Beomgyu hanya akan langsung menarik baju Taeyong jika bayi itu ingin nenen. Atau bahkan langsung berseru 'nenen'

Krystal tersenyum, "Haha, hei tuan putri kecil.. Ayo kabulkan kehendak Bubumu, kalau tidak kamu tidak akan pernah dapat nen" ucapnya

"Mam! Dada mam! Eheg.. hegh.." rengekan Beomgyu beberapa kali menatap Jaehyun dan marshmello yang di tusuk Taeyong.

"Berhenti menggodanya, cepat berikan." ucap Jaehyun sedikit menekankan perkataannya, memperingati.

"Sabar dong.." ucap Irene. Saat selesai tangan yang akan terulur itu di hentikan Taeyong, empunya berjalan mendekati suami dan anaknya.

Krystal mendekatkan dirinya pada Irene seraya berbisik, "Akan ada tontonan apa ini eonni.."

"Lihat dulu aja.." balas Irene

Ny. Jung hanya menggeleng, namun ia juga menikmati.

"Beomie, bilang Bubu.. Bu-bu.. Mau mam kan nak?"

"Mam.. Mmammam.." ucapnya dengan tangan kecil yang terulur mengepal terbuka, sangat tidak sabaran.

Taeyong memelas pada Jaehyun, meminta bantuan, Jaehyun hanya berucap dengan mulut yang terbuka tanpa suara, "Aku tidak bisa apa-apa"

Taeyong mendengus, lalu menyerahkan marshmello yang sudah di tusuknya pada Beomgyu. Bayi itu langsung tersenyum kala benda yang dari tadi di inginnya tergapai di tangannya.

"Ini, berikan padanya.. Sudah aku bakarkan" ucap Taeyong yang memberikan sepiring marshmello yang sudah di bakarnya untuk di makan si bungsu.

"Mm." balas Jaehyun lalu pergi ketempatnya.

"Uchan jangan di pukul Jaehyuknya" tegur Taeyong kala melihat putranya yang kecil melakukan sedikit kekerasan pada sepupunya. Jaehyun menyentuh pipi Beomgyu, namun Sungchan yang melihat itu segera memukul tangan Jaehyuk.

Sementara Jaehyun tidak sadar karena ia sibuk menyuapi Beomgyu dan memegang tusukan marshmello milik Beomgyu, ia baru mengangkat wajahnya saat mendengar seruan istrinya.

"Uchan.." ucap Jaehyun menarik tangan Sungchan untuk duduk di sampingnya, juga menarik Jaehyuk duduk di depan Sungchan.

"Bersama-sama. Sharing" ucap Jaehyun, lalu mendudukkan Beomgyu di tengah-tengah Sungchan dan Jaehyuk, bibir kecil itu terus mangap mangap karena sedang mengunyah.















T. B. C

𝚃𝙷𝙴 𝚈𝙾𝚄𝙽𝙶𝙴𝚂𝚃 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang