Beomgyu sudah tertidur, mungkin efek obat, dan Jaehyun sudah memasangkan popok pada Beomgyu lengkap dengan pakaian tidur yang menghangatkan.
Jaehyun terus berbaring di samping tidur si bungsu, ia tidak tidur hanya menatap si bungsu sesekali menepuk atau pun mengusap dada Beomgyu agar tetap tertidur, sementara Taeyong duduk di samping tempat tidur si bungsu, mengerjakan beberapa buah dan sayuran untuk di makan si bungsu nanti. Taeyong tidak membuatnya di dapur karena ia juga sama dengan Jaehyun terlalu khawatir dengan si bungsu.
Jam baru menunjukkan pukul 6.29. Jaehyun yang memang pada dasarnya tidak sabaran mulai berucap.
"Ini sudah beberapa jam, kenapa belum ada reaksi?" ucap Jaehyun entah pada siapa dia berucap, Taeyong hanya mendengarkan ia tak bisa menanggapi kalimat suaminya.
Jaehyun menyambar handphonenya, lalu menghubungi dokter Han.
"Yak! Kau bilang menunggu beberapa menit, ini sudah memakan waktu berjam jam.. Kenapa belum bereaksi?!" ucap Jaehyun dengan nada marahnya di sana.
"Sabar dong Jae ini di luar prediksiku kalau begitu.."
"Santai sekali kau sialan. Kau dokter gadungan ya"
"Jaehyun, sopanlah sama Hyung. Kau itu lebih muda dua tahun dariku, ku ingatkan"
"Terserah. Kau itu ku gaji, aku bebas mau melakukan apa"
"Kalau begitu aku mundur dari pekerjaan ku." ucap di sebrang yang sedikit merajuk pada Jaehyun.
"Lakukan saja, tidak perduli aku. Kalau perlu benar-benar berhenti, akan ku buat kau tidak bisa benar-benar bekerja di manapun itu." peringat Jaehyun yang tidak main main.
"Ya-ak! Ancamanmu mengerikan sekali brengsek. Aku hanya menggodamu, jangan begini.. Coba cek popoknya, jangan matikan sambungannya? Aku takut kau benar-benar melakukan hal gila padaku"
Jaehyun hanya terdiam, lalu melakukan apa yang di ucapkan dokter Han. Diam diam Taeyong juga ikut mengintip.
Saat membuka sedikit popok si bungsu, Jaehyun memang mencium bau tidak sedap. Mengangguk lalu segera mematikan sambungan telepon.
Jaehyun tahu pasti dokter Han sudah mengamuk dan mengutukinya di sebarang sana, karena memutuskan sambungan secara sepihak. Jaehyun bahkan menggunakan mode pesawat di handphonenya.
"Bagaimana?" tanya Taeyong.
"Sudah pup" balas Jaehyun lalu merilekskan punggungnya berbaring nyaman di samping Beomgyu yang memunggunginya.
"Hah~ syukurlah, aku sangat khawatir. Aku juga pernah ngalamin hal itu rasanya memang benar-benar tidak nyaman" ucap Taeyong yang duduk lemas di pinggiran tempat tidur.
"Mm. Apalagi dia masih kecil," ucap Jaehyun mengusap kepala Beomgyu.
◡̈
"Gyu sama Daddy kemana Bu?" tanya Sungchan yang berdiri di samping kursinya, tak menemukan adik kecilnya berseleweran biasanya si bungsu sudah mengelilingi Penthouse entah membangunkan para kakaknya atapun bermain sendirian dengan mesin motor scoopy mininya.
"Sakit-" belum selesai perkataan Taeyong ketiga putranya langsung melesat ke kamar si bungsu. Gelengan wanita ayu itu berikan pada perilaku para putranya.
Ketiganya telah sampai di kamar si bungsu, saat di depan mereka sempat bergelut karena ke tamakan Jeno yang hanya ingin dirinya seorang yang masuk, membuat Sungchan terlusut emosi di tambah ketidak relaan Minhyung, akhirnya mereka melakukan suit yang menang duluan melangkah masuk sebagai pemimpinnya dan yang paling kalah di akhir.
![](https://img.wattpad.com/cover/360693998-288-k696795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝗵𝗲 𝗬𝗼𝘂𝗻𝗴𝗲𝘀𝘁 ✔
FanfictionSi bungsu yang selalu di nomor satukan.. hanya si bungsu.. dan bungsu.. B.U.N.G.S.U. ═════════•°•⚠️•°•═════════ GS / GENDER SWITCH FAMILY ROAMANTIC RANDOM FLUFF