☀︎◠◡◠²⁵

4.5K 191 5
                                        


Di villa tersebut terdengar suara lengkingan senang bayi yang hampir setahun itu menggema, cahaya matahari pagi masih begitu malu menampakkan sinarnya. Namun untuk para wanita, seperti Ny. Jung, Taeyong dan Irene bahkan Tuan Jung sudah terbangun. Terlebih dengan si kecil, yang kini tengah bermain bersama Harabeojinya.

Ny. Jung juga ikut sebagai tempat persembunyian Beomgyu kala permainan tangkap kejaran yang diciptakan oleh cucu dan kakeknya itu.

Taeyong tersenyum senang melihat candaan para mertuanya pada si bungsu, bahkan Irenepun ikut tersenyum.

"Benar benar pagi yang indah ini mah" ucap Irene yang terus menyaksikan. Keduanya sedang memasak untuk sarapan pagi mereka.

Beomgyu yang memeluk leher Halmeoninya, berbalik merangkak pelan mendekati tubuh Harabeojinya yang memunggunginya. Saat Beomgyu telah sampai, Tuan Jung berbalik dengan suara aumam beruang besar, membuat si kecil segera berbalik mempercepat rangkaknya menjauhkan diri, Tuan Jung bahkan ikut merendahkan tubuhnya dengan ikut terlungkup, melakukan tiarap mengejar si kecil yang menjauh untuk pertama kalinya demi menyenangkan hati cucu perempuan satu satunya. Bahkan tubuh kekar dan tegap itu terlihat begitu besar, di belakang Beomgyu. Seakan jika tubuh itu menindih si kecil akan langsung tersembunyi.

Lengkingan senang itu terdengar, bahkan Junmyeon yang baru terbangun itu sedikit heran dan iri karena ternyata Ayah dan ibunya sudah berhasil mengambil hati si bungsunya Jaehyun.

"Wah.. Habis nyogokin apa nih, kok bisa.." ucap Junmyeon yang sudah duduk di samping Ny. Jung,
Beomgyu telah sampai di markasnya, yakni pelukan Ny. Jung menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Ny. Jung, Tuan Jung dengan pelan menyentuh punggung Beomgyu lalu merebahkan kepalanya di paha istrinya, seraya menatap cucunya yang masih memunggung bersembunyi.

"Kakkung~" ucap Junmyeon yang menggeser tubuhnya di belakang Ny. Jung. Bayi itu mengangkat wajahnya, menatap pria di depannya, lalu tersenyum sebagai respon.

"Aduh cantik banget!" ucap Junmyeon memukul lantai.

Kai bersama Krystal baru bergabung, ikut duduk di samping Junmyeon menyapa si kecil.

"Kenapa bisa melunak gini, abis di kasih apa?" tanya Krystal.

Taeyong tersenyum, "memang kalian pikir Beomgyu akan selalu keras begitu?"

"Abisnya dari kemarin tidak tersentuh sekali. Pagi ini kenapa ia begitu baik?" ucap Krystal

"Daddynya belum bangun" ucap Taeyong

"Wah emang harus di jauhkan ini sama Jaehyun dulu" ucap Kai

"Kalau bisa. ini saja dia belum sadar itu.. Kalau sudah ingat Daddynya ia akan terus mencari sampai dapat" balas Taeyong

"Untuk pertama kalinya aku merasa beruntung dan begitu senang karena Jaehyun Oppa sangat susah bangun pagi, begitu susah untuk di bangunkan haha.. " anggukan setuju di berikan Junmyeon dan Ny. Jung.

"Jadinya si kecil bisa kita kuasai uyeah.." lanjut Krystal, bertos ria pada kakak tertuanya.

"Tadi saja Eomma mengambil si bungsu saat dia masih menyusu, tau" ucap Ny. Jung

"Wah bagus itu, Ital suka" tambah Krystal

Para anak-anak yang lain masih terlelap di kamar orang tua masing-masing.

◡̈

07.10, ruang makan telah ramai, karena para anak-anak sudah terbangun dan sudah mengambil posisi di tempat duduk masing-masing. Sebelumnya mereka satu persatu memberikan kecupan pagi untuk si bungsu, walaupun si bungsu tampak bingung dengan banyaknya kiss pagi yang di dapatnya namun ia juga senang, senyuman bahkan lengkingan teriakan itu menggema.

"Daddy belum bangun?" tanya Minhyung yang baru menyadari kurang Daddynya.

"Tolong bangunkan, nak" ucap Taeyong, menurut si sulung beranjak dan memasuki kamar tidur mereka.
Saat masuk, Minhyung tersenyum pantas dirinya tidak sadar masih ada Daddynya yang tertidur, orang empunya menutup dirinya dengan selimut sampai wajah, hanya menyisakan rambutnya saja.

"Daddy, ayok bangun.. Kita sarapan" ucap Minhyung menarik selimut, namun di tahan Jaehyun, ia semakin menutup kepalanya tampa berucap.

Tak lama Jeno bersama Sungchan ikut membantu, namun empunya memang sangat kuat membuat Minhyung, Jeno dan Sungchan menyerah. Mereka bahkan sudah menaiki tubuh Daddynya bahkan menarik kedua tangan namun empunya masih diam dan bak seperti mayat yang sangat berat.

Taeyong yang masuk, dengan menggendong Beomgyu, "Ayo langsung ke ruang makan, Daddy biar Bubu yang bangunin"

"Eung!" anggukan Sungchan yang tangannya di pegang Minhyung. Minhyung, Jeno dan Sungchan lalu berlalu, menyisakan Taeyong yang menggendong Beomgyu.

"Ayo Gyu.. Bangunin Dada" ucap Taeyong yang menurunkan Beomgyu di tempat tidur, segera bayi itu merangkak cepat mendekati tubuh Jaehyun yang terlentang dengan menutup wajahnya selimut.

Tangan kecil. Itu menyibak selimut yang menutupi wajah rupawan Jaehyun.

"Dada.." ucapnya lalu terduduk di samping Daddynya, tangan kecil itu terulur menyentuh wajah Jaehyun, Taeyong tersenyum.

"Dada..! Aa.. Dada.." kembali tangan kecil itu memukul mukul bahu Jaehyun lalu mendekatkan dirinya memeluk Daddynya yang masih memejamkan matanya. Sudut bibir Jaehyun terangkat naik, membuat gelak tawa Taeyong semakin menjadi.

"Emmach.. Dada.. Mmah~"

Beomgyu memberikan kecupan pagi di bibir Daddynya lalu berganti pada pipi, seraya menepuk-nepuk wajah Daddynya. Membuat empunya semakin tersenyum senang, menampilkan dimplenya. Beomgyu yang melihat lubang kecil di wajah Daddynya menusuknya dengan telunjuk kecilnya.

Taeyong sudah tahu, sedari awal suara Beomgyu yang memasuki ruangan Jaehyun sudah terbangun hanya saja memang empunya sangat malas bangun.

Jaehyun menampilkan gigi putihnya yang rapih membuka matanya menatap wajah putrinya.

"Morning baby.."

"Dada!" ucap riang Beomgyu lalu menyandarkan kepalanya di bahu Jaehyun, memudahkan Jaehyun untuk mencium putrinya.

"Ayo bangun, yang lain sudah menunggu" ucap Taeyong yang mengusap kepala Jaehyun. Empunya kembali tersenyum, lalu memejamkan matanya sekali sebagai respon mengiyakan.















T. B. C

𝚃𝙷𝙴 𝚈𝙾𝚄𝙽𝙶𝙴𝚂𝚃 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang