Ephemeral Love 1

142K 4.5K 19
                                    

Arunika indah menyambut. Pagi cerah menghangatkan namun tak secerah wajah muram yang datar tidak bersemangat itu.

Ia adalah Flora Ivyolin Gianima. Wanita berumur dua puluh tujuh tahun yang begitu mencintai suasana tenang dan senyap, tidak banyak bicara dan malas menyuarakan pendapat.

Bukan tanpa alasan dia menjadi pendiam yang dingin, hidupnya tidak menarik. Setidaknya itulah yang dia katakan pada dirinya sendiri dan orang terdekatnya.

Kakinya malas melangkah. Dia meraih ponselnya dan mengangkat panggilan yang mengganggu tidurnya itu.

"Kamu baru bangun? Jam berapa ini, Ivy? Ini yang membuatmu tidak laku, selalu saja bangun kesiangan! Buka pintunya!"

Flora menjauhkan ponselnya dan meringis karena suara melengking itu. Dia mematikan ponselnya dan keluar dari kamarnya.

Baru saja membuka pintu, Stella langsung memukul kepala putrinya.

"Apa ada wanita yang bangun jam segini? Cepat mandi!" Stella menerobos masuk dan berjalan ke dapur untuk memindahkan makanan yang dia bawa.

Flora menguap. Dia menutup pintu dan masuk ke dalam. Baru merebahkan tubuhnya ke sofa, wanita paruh baya itu langsung melemparkan paper bag padanya.

"Mandi! Sarapan! Bagaimana jika Haerry sudah menunggu mu, hah?" ucap Stella meredam marahnya.

"Siapa?" Flora kembali berbaring.

"Siapa?! Mommy lelah dengan sikap mu ini! Dengar sayang, mommy sudah mengatur jadwal kencan mu. Jika kamu masih mencari alasan, aku akan menikahkan mu dengan paksa," ujar Stella tidak habis pikir.

"Aku tidak ingin menikah. Mommy saja yang menikah," tolak Flora.

"Kamu ingin mommy mati, yah?" Suara melengking Stella mengisi ruangan itu.
Flora menutup telinganya. Tidak ingin berdebat lagi, dia pun memutuskan untuk memenuhi permintaan mommy-nya.

--o0o--

Baru keluar dari lift, Flora meraih ponselnya dan mengangkat telepon itu. Setelah mendengarnya dia pun langsung berlari keluar.

Tibalah dia di rumah sakit.

Kakinya bergerak cepat sembari tangannya menggulung rambut.

"Dokter Flora, di sini!" Panggil seorang perawat. Flora pun mengikutinya menuju IGD.

Terjadi kebakaran di sebuah rumah toko. Kebakaran akibat ledakan gas itu memakan korban dan mencapai kerugian yang cukup besar. Dua orang meninggal dunia, empat orang luka berat, dan duabelas orang luka ringan.

Flora memeriksa keadaan pasiennya dan memberikan pertolongan pertama padanya.

Setelah melakukan kewajibannya, Flora memutuskan untuk istirahat. Dia berjalan menuju kantin.

"Astaga, Flora yang bodoh. Kenapa dia masih mengejar Adrian? Bodoh sekali!"

"Seharusnya dia lebih fokus pada dirinya. Dia memang wanita yang bodoh."

Flora menatap mereka sekilas. Tanpa peduli, dia pun langsung melanjutkan langkahnya menuju kantin.

"Flora, di sini!" Adelle melambai pada rekannya itu. Flora pun menghampirinya dan duduk bersama.

"Apa yang kamu lakukan padanya lagi? Mereka mulai ribut dengan komik mu yang menyebalkan itu," ujar Flora dingin.

"Ssttt! Bagaimana jika ada yang mendengar?" Adelle berbisik.

"Kamu jangan marah begitu. Kamu tahu ini adalah karya terbesar ku," ucap Adelle

Flora menatap Adelle. Dia kesal pada wanita itu karena menggunakan nama serta visualnya tanpa izin. Menurutnya Adelle adalah seorang pendiam yang akan cocok berteman dengannya, namun dia juga menilai Adelle sebagai orang yang sangat aneh. Novelis serta komikus yang sering diam memperhatikan sekitar dan akan banyak berbicara padanya.

"Ivy!" Stella menghampiri putrinya yang menghilang itu.

"Mommy, jangan buat malu!" Flora menarik Stella untuk duduk di sampingnya.

"Ada apa?"

"Ada apa katamu?! Kenapa kamu menolak kencan Haerry dan tidak mengikuti kencan kedua? Kamu ingin menjadi perawan tua, hah?!" marah sang mommy.

"Ma!" Flora menutup wajahnya.

"Dengar sayang, ini semua karena mommy menyayangi mu. Mommy tidak mau kamu bernasib sama dengan komik yang viral itu. Seorang budak cinta yang bodoh!"

Adelle tertawa mendengarnya. Komik buatannya itu memang sedang naik daun.

"Iya, mom! Mommy pulang saja, nanti malam aku akan mendatangi kencan buta tidak beguna itu. Ivy malu, mom!" Ujar Flora kesal.

"Oke, mommy pulang. Kamu pulang ke rumah mommy hari ini, apartemen mu sedang dibersihkan," ujar Stella dan hendak pergi.

"Mommy berhenti," Flora kesal saat Stella melepaskan gulungan rambutnya. Wanita paruh baya itu merapikan rambut hitam panjang itu dan menjitak kepala Flora.

"Kamu juga, Adelle! Cari pasangan sana! Tante pusing lihat kalian begini. Ivy, jangan lupa nanti malam!" Ucap Stella tegas dan akhirnya pergi.

"Maaf Ivy, sepertinya komik Ephemeral Love oleh penulis ALee mempengaruhi cara berpikir tante Ratih," kekeh Adelle.

"Aku sangat terinspirasi dari mu. Kamu memang luar biasa, Flora."

"Kamu tidak terinspirasi, kamu gila, Dell!" Flora mendengus kesal.

Hari yang melelahkan itu pun selesai.

Flora membaringkan tubuh lelahnya di kasur. Dia meraih ponselnya dan mulai mencari hal-hal menarik di sana.

"Tante Stella akan marah lagi kali ini, pulang lah Flo. Atau setidaknya kabari pria yang sedang menunggu mu itu," ujar Adelle yang sedang menggambar di komputernya itu.

Kedua sahabat itu memilih tidur di asrama dokter dengan alasan masing-masing. Flora yang menghindari mommy dan kencan butanya, serta Adelle yang ingin menyelesaikan komik untuk bab barunya.

Flora menatap Adelle yang sibuk itu. Sahabatnya itu fokus mengamati fotonya dan kemudian menggambarkannya di komputer. Melakukan itu berulang kali sampai wajah sketsanya selesai.

"Kamu menyukai warna abu-abu dan hitam. Apa tidak salah jika pakaian Flora di bab ini warna pink?" tanya Adelle. Dia berbalik dan menemukan Flora yang menatapnya tajam.

"Terserah saja. Aku tidak peduli," jawab Flora. Dia membalikkan tubuhnya dan membelakangi Adelle.

Adelle menatap Flora tanpa ekspresi. Dia berpikir serius dan kemudian mengangguk-angguk.

"Kamu tahu, ku rasa kamu terlalu kejam kepada karakter mu itu," ucap Flora.

"Eh? Jadi kamu membaca komik ku? Terimakasih Flora! Aku menyayangimu!" Balas Adelle bersemangat. Temannya yang dingin dan tidak peduli itu ternyata ikut membaca karyanya.


====================================================================

Hay Ezeng, ini Tania Ssi 💓

Selamat datang di karya baru ku.

Terimakasih sudah mampir and hope you like it 🤩

Author kembali selingkuh naskah heheh, but tenang aja karena yang lain akan di-update tepat waktu.

==================================
Rabu, 24 Januari 2024
Tania Ssi
==================================

EPHEMERAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang