Ephemeral Love 3

60.5K 3.7K 9
                                    

Flora berjalan-jalan di rumah baru yang dia tinggali. Semua terasa aneh, dia kelelahan mencari informasi namun tidak ada hasilnya.

Jantungnya terasa mudah lelah dan berdetak tak karuan apabila dirinya kelelahan. Tokoh Flora dalam Ephemeral Love memiliki penyakit jantung yang serius dan dia bisa merasakan sakitnya.

"Non Flora, tuan Adrian menelpon," lapor Helma, seorang pelayan di kediaman Tommy.

"Pria itu..," ujar Flora berbalik. Dia mengingat betapa seringnya tokoh Adrian mencampakkannya.

"Non?"

Flora tidak menjawab dan melangkah masuk ke dalam.

Dia meraih ponselnya dan mencari-cari informasi kembali. Tidak ada informasi tentang Ephemeral Love atau penulis ALee. Dia pun mengutuki nasibnya meski belum terima jika dia memang terperangkap di dunia itu.

"Sayang, ayah pergi dulu, ya. Jangan lupa untuk meminum obatmu, makan teratur, istirahat, dan hindari aktivitas berat serta alergi mu." Tommy menghampiri putrinya dan mengelus kepalanya.

Flora menatap pria itu dengan serius. Ada perasaan senang saat dia akhirnya bisa merasakan kasih sayang dari seorang ayah.

"Ayah akan meminta Adrian saja yang datang untuk berkunjung, daripada kamu yang menghampirinya," lanjut pria itu.

Dia pun pamit dan pergi meninggalkan Flora dengan langkah yang berat.

"Adelle sialan!" Umpat Flora dan menaiki anak tangga.

Pagi yang cerah pun tiba.

Helma terkejut melihat nonanya yang belum bangun seperti biasanya itu.

"Non Flora, non. Anda baik-baik saja, non?" Dia membangun Flora.

"Nggh.., ternyata aku masih di sini. Ya, setidaknya aku tidak bekerja." Flora kembali tidur.

"Non, nona Flora. Non harus bangun dan sarapan agar tidak terlambat meminum obat," ucap pelayan itu memohon.

"Aku akan baik-baik saja tanpa obat itu, tenanglah. Jangan ganggu tidur ku. Kapan lagi aku merasakan tidur nyenyak dan bermalas-malasan?" Flora menolak dan membungkus dirinya dengan selimut.

"Flora, bangun lah," ucap seorang pria.

Flora bangun dan melihat pria itu. Pria bertubuh kekar yang dia kenali sebagai Crish, sekretaris tunangan Flora.

"Adrian tidak bisa datang semalam, dia minta maaf untuk itu. Dia menyuruhku mengantarkan ini untuk mu," ucap Crish melangkah masuk dan membawa paper bag.

"Buang saja. Dan katakan padanya terimakasih karena sudah tidak datang." Flora kembali berbaring malas dan menutup badannya dengan selimut.

"Kamu yakin? Biasanya kamu akan berteriak dan melompat kegirangan," ujar Crish merasa aneh dengan reaksi Flora yang berbeda dari biasanya.

"Terserah saja, pergilah," ucap Flora dingin.

--o0o--

Satu minggu lamanya Flora di sana. Di dunia yang entah bagaimana bisa dia masuki, dan entah bagaimana dia bisa kembali.

Dia mulai merasa bosan duduk diam di kamarnya. Tidak seperti biasanya yang ingin sendirian dan menikmati waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

EPHEMERAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang