"Ibu! Abang!"
Freen ingin menghampiri Ibu dan Abangnya, namun tangan kekar menarik Freen menjauh. Air matanya tak berhenti mengalir, isakannya semakin kencang ketika Ibu dan Abangnya di beri obat tidur dan di ikat di kursi.
Becky tersenyum puas, Freen tak berhenti meronta meminta di lepaskan. Becky semakin mencengkram kuat lengan Freen.
"Kenapa kamu lakuin ini! Ada salah apa Ibu sama Abang aku." Tanya Freen marah.
Becky mendekatkan bibirnya tepat di telinga Freen, berbisik. "Salah lo muncul dan menarik perhatian gue, Sayang." Bisiknya. Tubuh Freen merinding mendengar ucapan Becky barusan.
"Gue kasih lo pilihan, Sweetheart. Jadi milik gue, atau Ibu dan Abang lo bakal celaka."
Tubuh Freen bergetar hebat, Ia menatap Becky tak percaya, Freen menatap Ibu dan Abangnya yang terkulas lemas di kursi. Karena tak kunjung jawaban dari Freen, Becky mencengkram tangan Freen kuat kuat.
"Gue hitung sampai tiga."
"Satu"
"Dua"
Air mata Freen mengalir, Ia menggeleng kuat. "Tolong lepasin Ibu dan Abang aku, aku ga ada masalah sama siapapun."
"Gue ga peduli, gue mau lo."
"Tiga, waktu lo habis, Januar bawa wanita dan laki laki ini ke ruang bawah tanah"
Freen menatap Ibu dan Abangnya yang akan di bawa oleh anak buah Becky, Freen kembali menangis, Freen mencoba melepaskan genggaman tangan Becky. Semakin Freen memberontak, semakin kuat pula Becky mencengkram lengan Freen.
"Jangan, Jangan bawa Ibu sama Abang. Oke, aku mau jadi pacar kamu, Tapi please lepasin Ibu sama Abang."
Becky tersenyum, Ia menyuruh anak buahnya untuk membawa perempuan dan laki laki itu ke rumah sakit. Setelahnya, Becky memeluk Freen erat, membuat Freen kehabisan nafasnya.
"You're mine, Sweetheart."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Obsessed With You - END
Fantasy"I wants you, Freen. I'm so obsessed with you."