IOWY || 33

2.4K 220 35
                                    

"Sayang"

"Yang"

"Sweetheart"

"Baby"

"Cantik"

"My B—"

"Ngomong sekali lagi, aku sentil ya." Freen menatap Becca jengkel. Yang ditatap, hanya cekikikan sambil menduselkan kepalanya di perut Freen. Kedua tangannya melingkar di pinggang gadis itu. Saat ini, ia sedang berbaring dengan paha Freen sebagai bantalan.

"You look much prettier when you're mad." Kata Becca. Tangannya terangkat, menjawil jawil hidung Freen.

"Becky!" Freen menyingkirkan kepala Becca dari pahanya. "Udah udah, sana! Jangan ganggu dulu!"

"Nggak mau." Becca kembali meletakkan kepalanya di paha Freen. Ia bahkan menahan paha Freen saat gadis itu hendak kembali menyingkir.

"Sana dulu! Aku harus belajar sekarang, Becky" Ujar Freen frustasi.

Rasanya ia ingin sekali menjambak rambut Becca dan menyeret perempuan itu keluar dari kamarnya.

"Jangan marah, dong, sayang. Katanya mau belajar mencintai?"

Freen menghela napas berat. Lagi lagi, Becca mengungkit tentang hal itu. Rasanya, kalimat itu sudah menjadi sentaja pamungkas Becca untuk membungkam Freen.

"Freen, usapin rambut aku."

"Iya, udah. Diem tapi!" Freen menahan kepala Becca yang terus bergerak, mengelus rambut Becca perlahan. Ia berusaha kembali berkonsentrasi pada buku bukunya. Besok ia masih harus mengikuti ujian kenaikan kelas, jadi Freen harus belajar.

Beberapa menit, Freen merasa begitu tenang. Becca sama sekali tidak bersuara. Ia pikir, Becca tertidur.

Setelahnya, Freen mulai merasakan perutnya di tusuk tusuk pelan. Ia masih berusaha mengabaikan, ia sibuk menghafal materi Biologi yang akan menjadu bahan ujiannya besok. Perlahan, konsentrasi Freen terkikis. Tusukan di perutnya semakin menjadi, kali ini disertai dengan cubitan cubitan dan kecupan kecupan kecil.

"Becca! Kamu ngapain, sih!"

"Nggak ada." Becca kembali memejamkan matanya, lalu memainkan ponselnya. Diam diam, ia mengambil beberapa foto Freen untuk menambah koleksinya. Terhitung sudah ada hampir empat ribu foto Freen di dalam ponsel Becca.

"Cantik" Gumam Becca. Freen bisa mendengarnya, tetapi gadis itu tak mengatakan apa apa.

***

Hari yang Freen tunggu tunggu akhirnya tiba. Setelah terbebas dari ujian kenaikan kelas, besok pagi, ia akan pergi ke Indonesia untuk menghadiri acara wisuda Saint.

Bibir Freen tak berhenti mengulas senyuman. Dengan dibantu pelayan, gadis itu mengemasi pakaiannya. Ia dan Becca akan tinggal selama dua minggu di Indonesia, tetapi tidak banyak yang Freen bawa. Kata Becca, semua perlengkapan Freen sudah lengkap di rumahnya.

Tak butuh waktu lama hingga semua barang barang Freen terkemas sempurna. Gadis itu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pelayan sebelum mereka keluar. Sepeninggal para pelayan, Freen kembali memeriksa barang barangnya, takut ada yang tertinggal. Freen bahkan tak sadar seseorang membuka pintu kamarnya.

"Anak Mommy lagi ngapain?"

Freen langsung menoleh. "Mommy!"

Carolina tertawa. Ia merentangkan kedua tangannya, menyambut Freen yang langsung melemparkan diri memeluk Carolina.

"Freen kangen, Mom."

I'm Obsessed With You - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang