"In the name of God. I, Rebecca Patricia Armstrong, take you, Freen Sarocha Chankimha, to be my wife. To have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish, until we are parted by death. This is my solemn vow."
"In the name of God. I, Freen Sarocha Chankimha, take you, Rebecca Patricia Armstrong, to be my wife. To have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish, until we are parted by death. This is my solemn vow."
"Now you may kiss th—"
Sebelum sang pendeta menyelesaikan kalimatnya, Becca sudah lebih dulu menyambar bibir Freen, melahapnya rakus hingga gadis itu harus menepuk nepuk dada Becca pelan. Sang pendeta pun sampai berdehem agar Becca menghentikan kegiatannya.
Becca sudah tak tahan. Bagaimana tidak? Bibir Freen kali ini terlihat jauh lebih menggoda. Bibir pink sempurna yang dilapisi dengan lip gloss, ditambah ketebalan alami yang selalu membuat Becca kecanduan. Setelah penantian yang sangat lama, akhirnya Becca bisa memiliki Freen seutuhnya. Tak hanya tubuh dan raga gadis itu, tetapi juga hatinya.
"I love you, my wife." Bisik Becca penuh kesungguhan. Tangkupannya pada kedua pipi Freen belum juga ia longgarkan.
Freen tersenyum. "I love you too, my wife."
***
Resepsi malam pun tiba. Sesuai permintaan Freen, pernikahan mereka didominasi oleh warna biru. Konsep pernikahan mereka yang awalnya sangat sederhana, disulap sedemikian rupa oleh Becca hingga menjadi sangat luar biasa.
Karena Freen menyukai hal hal berbau fantasi, Becca mengangkat tema Avatar. Ia menyulap gedung pernikahan mereka menjadi seperti planet Pandora, tempat para Avatar tinggal. Seluruh sisi dinding menampilkan pemandangan planet Pandora dengan hologram, hingga membuat para tamu undangan merasa benar benar seperti berada di sana.
Tak hanya itu, jalanan kecil yang mengarah pada gedung pernikahan mereka pun Becca lengkapi dengan ribuan lampu kecil berwarna biru, hijau dan ungu untuk menambah kesan fantasi. Becca juga membuat air terjun buatan yang dilengkapi dengan tanaman tanaman imitasi dan lampu lampu biru hingga air tersebut terlihat menyala.
Tak hanya para tamu undangan, Freen pun juga sama terkejutnya. Becca mengubah semua tanpa memberitahu dirinya, dan Freen sama sekali tak keberatan dengan itu. Ia malah sangat menyukainya. Sekarang, tiba waktunya kedua mempelai masuk ke dalam gedung. Dengan diiringi alunan musik romantis dari tim orkestra nomor satu di dunia, kedua mempelai berjalan begitu anggun hingga sampai ke atas panggung. Tatapan kagum dan terharu dari para tamu undangan menyertai setiap langkah mereka.
Waktu terus bergulir. Freen dan Becca sedang menyalami para tamu undangan. Freen terus menampilkan senyum terbaiknya, sedangkan Becca tetap datar datar saja.
"Kau sangat luar biasa, Freen!" Puji Moon Ga Young. Gadis itu memeluk Freen hati hati.
"Ah, aku jadi ingin menikah."
"Kau tidak akan menikah, Young." Ucap Becca. "Tak akan ada yang membiarkanmu menikah."
Moon Ga Young mencibir. "Kau ini! Aku tak mau jadi perawan tua, bodoh!"
"Kami lebih rela kau jadi perawan tua." Sahut Moslhong yang tiba tiba muncul bersama Banky.
Moon Ga Young berdecak. "Aku akan kawin lari!"
"Coba saja." Kali ini, Jisoo yang bersuara, membuat Moon Ga Young semakin kesal. Gadis itu menghentakkan kakinya pergi meninggalkan panggung. Bersama para kakaknya yang selalu membuatnya sesak. Mereka sangat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Obsessed With You - END
Fantasy"I wants you, Freen. I'm so obsessed with you."