Misstruck 15

568 80 49
                                    

Seorang gadis menaiki tangga menuju rooftop untuk menemui Thunder. Gadis itu membuka pintu rooftop dengan perlahan. Ternyata lima orang Thunder telah menunggunya seraya melipat tangan di dada 'so keren'. Kelompok Thunder yang menyadari kedatangan Aluna langsung menghampirinya dengan tatapan menyeramkan.

Aluna menatap mereka secara bergantian. Kemudian ia tersenyum miring, "Ucapkan kata terakhir lo semua," ucap Aluna.

Mereka merasa heran, apa yang dimaksud gadis itu? Mengapa harus mereka yang mengucapkan kata terakhirnya? Bukankah Aluna yang akan mereka habisi hari ini?

"Bukannya lo yang harus mengatakan kata terakhir?" tanya Nathan.

Aluna terkekeh, "Ada dua pilihan, rumah sakit atau liang kubur?" tanya Aluna.

Nathan tidak terima Aluna mengatakan hal itu, ia menarik kerah seragam Aluna. Dengan cepat Aluna menghempas tangan Nathan dari kerah bajunya secara kasar, dan membersihkan kerah seragamnya yang terasa kotor disentuh oleh manusia itu.

"Kalian pikir gue lemah?" Aluna menendang mereka satu per-satu

"Kalian pikir gue takut?" Aluna memukul mereka dengan kencang hingga mengeluarkan darah segar di ujung bibir mereka.

"Kalian pikir gue akan diam?" Aluna tersenyum miring.

"Katakan kalimat terakhir kalian!" tegas Aluna.

Ketika salah satu laki-laki dari mereka hendak memukul Aluna, dengan cepat Aluna menahan tangannya kemudian memutarkan tubuh laki-laki itu dan mendorongnya hingga tersungkur. Aluna menghampiri laki-laki itu dan berjongkok di hadapannya.

"Gak ada kalimat terakhir?" laki-laki itu tidak menjawab.

Aluna terkekeh, ia berdiri dan mengusap kepala laki-laki bernama Arya. Kemudian menatap kelompok Thunder bergantian dan tersenyum mematikan. Aluna memutar kepala laki-laki itu sekuat tenaga hingga kepalanya mengarah ke belakang dan Arya pun langsung tidak sadarkan diri.

Aluna mengunci pintu rooftop, ia mengetahui keempat Thunder itu akan pergi ketakutan. "Hanya ada satu jalan, lompat!" ucap Aluna.

"Apa-apaan sih lo? Apa maksud lo? Apa tujuan lo melakukan ini?!" teriak salah satu gadis yang merasa ketakutan.

"Gue gak suka pembullyan," jawab Aluna singkat, padat, dan jelas.

Keempatnya menatap Aluna dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya, "Jangan macam-macam!" pekik Nathan.

Aluna menghampiri Nathan, Aluna sangat membenci wajah di hadapannya ini. Wajah garang yang kini menjadi ketakutan. Dasar lemah. Mereka hanya berani mengeroyok. Aluna mendorong Nathan hingga tersungkur.

Kedua gadis yang ketakutan itu merogoh ponselnya untuk merekam apa yang terjadi dan akan langsung mempostingnya. Namun Aluna menyadari gerak-gerik mereka. Aluna mengambil ponsel mereka berdua, dan melemparnya ke sembarang arah seraya menatap kedua gadis itu dengan tajam.

Aluna melanjutkan aksinya, ia menyeret Nathan hingga ke tepi dinding. Kemudian Aluna menyenderkan tubuh Nathan di dinding. "Terjawab siapa yang lemah," ucap Aluna.

Aluna menarik rambut Nathan kemudian membenturkan kepala Nathan ke dinding berkali-kali hingga mengeluarkan cairan merah yang menyembur dari kepala belakangnya. Suara benturan itu terdengar renyah dan mengerikan.

Aluna tersenyum miring ketika melihat mata Nathan yang perlahan menutup. Tersisa satu laki-laki yang pasrah dan dua gadis yang ketakutan.

Aluna menarik laki-laki bernama Dafa ke tepi rooftop. Simple saja, ia hanya mendorongnya hingga terjatuh ke bawah. Toh sekolah kini telah sepi, Aluna telah memastikan semua orang tidak ada di sekolah, tidak akan ada yang melihat aksinya. Laki-laki itu langsung tergeletak di bawah gedung sekolah dengan keadaan yang tragis.

Misstruck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang