Laki-laki bermama Arga mengeluarkan benda tajam dari sakunya, kemudian meluruskan dan mendekatkan benda itu pada Aluna. Laki-laki itu tersenyum miring, ia akan membunuh seseorang di hadapannya saat ini juga.
Aluna menatap pisau yang digenggam Arga dengan tatapan datar. Ia sama sekali tidak takut jika Arga benar-benar ingin membunuhnya. Ia yakin, dirinya yang akan berhasil membunuh Arga. Ia tidak akan membiarkan laki-laki itu melukai tubuhnya.
"Lo salah sasaran jika ingin membunuh gue," ucap Arga menyeramkan.
"Adakah kalimat terakhir lo untuk dunia ini?"
Dengan cepat Aluna menendang pisau yang berada di tangan Arga. Kemudian ia mengambil pisau tersebut sebelum Arga mengambilnya. Aluna tertawa merendahkan, "Lo bisa apa tanpa benda ini?" ucap Aluna meremehkan.
"Harusnya gue yang bilang, lo salah sasaran jika ingin membunuh gue," lanjut Aluna dingin.
Ketika Arga hendak melarikan diri untuk melindungi dirinya, Aluna segera menendang Arga dari belakang hingga tersungkur. Kemudian Aluna juga menendang rahang Arga. Laki-laki itu meringis kesakitan dan memegang rahangnya yang terasa remuk. Dasar lemah.
"Orang lemah biasanya lebih meninggi," ucap Aluna seraya memainkan benda tajam milik Arga.
Aluna menendang kepala Arga hingga tergeletak di atas tanah. Gadis itu menginjak dada Arga agar laki-laki itu kesulitan untuk bergerak. Setelah ia merasa Arga tidak dapat menyerang dirinya, Aluna menyeret Arga ke pohon besar. Kemudian ia menarik rambut Arga dengan kasar untuk menghadap pohon.
"Gue tanya sekali lagi, siapa ketua Thunder?"
Laki-laki itu menggeleng dengan lemas, "Gue gak tau. Dia tidak menunjukkan identitasnya."
Jawaban yang sama dengan Zoya, ketua itu tidak menyebarkan identitas aslinya. "Topeng apa yang dia pakai?" tanya Aluna.
"Dia pakai berbagai topeng, dan yang paling sering adalah topeng hitam," jelas Arga.
Tunggu, topeng hitam? Ia pernah melihatnya di kamar Reygan saat itu. Ia sangat yakin bahwa Reygan adalah ketua dan dalang dari semua ini. Aluna sangat yakin itu. Ia akan segera menghabisi Reygan.
"Lepasin gue," lirih Arga.
"Lo harus terima apa yang dirasakan korban bully," balas Aluna.
Gadis itu membenturkan kepala Arga berkali-kali hingga mengeluarkan banyak darah dari kepalanya. Aluna tersenyum ketika melihat Arga yang telah lemah dan mulai tak sadarkan diri. Tak cukup disitu saja, Aluna membuat ukiran di pergelangan tangan Arga menggunakan benda milik Arga.
Aluna menancapkan pisau itu dan membuat sayatan yang dalam. Aluna tersenyum melihat hasil akhirnya. Setelah itu ia mengatur posisi Arga agar terlihat layaknya seseorang yang mengakhiri hidupnya sendiri. Aluna mengedarkan pandangan, memastikan sekitarnya aman. Setelah itu ia pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa meninggalkan jejak apapun.
▪︎■▪︎
Reygan menatap televisi yang menampilkan permainan sepak bola. Ia memutar dan menekan stik PS dengan lihai, begitupun dengan Liam, pemain sepak bola yang kini sedang bermain lewat layar televisi dengan skill di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misstruck [END]
Mystery / ThrillerDi zaman ini, perundungan dianggap hal biasa. Perundungan dianggap sebuah candaan belaka. Mereka mempermainkan korban layaknya boneka. Mereka mengukir banyaknya luka. Tidak peduli banyak korban yang celaka. Dasar manusia penghuni neraka. Mereka haru...