Misstruck 23

505 58 49
                                    

Seorang gadis berjalan menuju tiga orang yang sedang menyantap makanannya di kantin. Gadis itu tersenyum manis menyapa mereka dengan hangat. Ia duduk di bangku kosong tanpa meminta izin untuk bergabung. Reygan tidak peduli dengan kedatangannya, ia tetap fokus menyantap makanan tanpa membalas sapaan gadis itu.

"Baru kali ini gue ngerasain suasana kantin," ucapnya seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.

Gadis itu sama sekali tidak digubris oleh ketiganya. Ia mungkin tidak dianggap. Liam hanya menoleh tanpa membalas, begitu juga dengan Aluna. Spesies manusia seperti ini yang tidak Oline sukai. Ia sangat benci ketika dirinya tidak direspon, bahkan dianggap tidak ada.

"Makanan apa ya yang enak?" tanya Oline masih berusaha untuk akrab.

Aluna berdeham, ia merasa kasihan pada gadis itu, sedari tadi tidak ada yang menggubrisnya, "Menurut gue sih siomay," jawab Aluna.

Oline menggelengkan kepalanya, "Gue gak makan yang kayak gitu,"

Aluna memutar bola matanya malas, orang di hadapannya sangat menyebalkan. Lalu mengapa ia bertanya. Dasar aneh. Sedikit menyesal Aluna menggubrisnya, jika begitu jawabannya, ia lebih memilih diam tidak menggubrisnya.

"Gak ada vegetarian gitu? Salad misalnya? Gue gak boleh makan sembarangan, apalagi banyak mengandung tepung, nanti gue gemuk. Ini juga udah aga gemuk gara-gara kemarin makan dimsum yang bahannya gak premium,"

Ingin rasanya Aluna memukul, menendang, bahkan membunuh gadis itu. Sangat menyebalkan. Apanya yang gemuk? Gadis itu sangat ramping, bahkan tulang belulangnya pun terlihat sangat jelas. Bahan tidak premium? Yasudah, mengapa ia tidak membawa bekal dari rumah? Atau membeli makanan di restoran bintang lima agar semua bahannya premiun.

"Panas lagi ya, kipasnya gak kerasa, kenapa gak pake AC aja," ucap Oline seraya mengipas wajahnya menggunakan tangan.

"Lo bangun sekolah sendiri, bangun kantin sendiri, sesuai apa yang lo mau," balas Aluna dingin.

Gemas ingin membungkus gadis itu dan membuangnya ke tempat sampah. Aluna merasa kesal, ia segera menghabiskan makanannya dan pergi begitu saja tanpa berpamitan. Oline yang melihatnya merasa direndahkan, Aluna terlihat tidak sopan padanya. Oline tidak suka itu.

Tak lama, Reygan pun berdiri dan menyusul Aluna. Telinganya terasa perih mendengar suara gadis itu. Sedangkan Liam kini kebingungan, makanannya belum habis, dan ia harus dihadapkan oleh wanita ter-ribet sedunia. Tolong Liam saat ini juga.

▪︎■▪︎

Aluna berdiri di hadapan cermin untuk merapikan pakaiannya setelah dari toilet. Tiba-tiba, seseorang menarik rambutnya dengan kencang hingga Aluna hampir terjatuh ke belakang. Aluna berbalik dan menatap tajam dua orang yang telah menarik rambutnya.

Thunder? Aluna berpikir sejenak. Untuk apa mereka melakukan itu padanya? Bukankah Aluna tidak mencari perkara pada mereka. Aluna pun sedang tidak terpilih menjadi target. Lalu mengapa mereka melakukan itu pada dirinya?

Kedua gadis itu mencekik leher Aluna dengan kencang, "Berperilakulah yang sopan, cewek songong,"

Aluna menghempas tangan gadis itu dari lehernya. Apa yang ia katakan? Aluna tidak melakukan apapun pada Thunder. Aluna tidak terima diperlakukan seperti itu. Aluna mendorong kedua gadis itu dan menarik rambutnya membalas apa yang mereka lakukan tadi. Kemudian Aluna mencekik kedua gadis itu hingga mereka berdua sulit bernapas.

"Maksud lo apa?!" tegas Aluna.

Aluna semakin mengeratkan tangannya pada leher kedua gadis itu. Sedangkan mereka berdua memohon untuk dilepaskan. Aluna tersenyum miring. Kemudian ia melepaskan kedua gadis itu. Dan keduanya berlari terbirit-birit meninggalkan Aluna. Dasar penakut.

Misstruck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang