Dua minggu telah berlalu, semua kembali seperti semula, seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Namun bedanya, selama beberapa hari terakhir ini, tidak ada lagi suara riuh di setiap pagi, istirahat, dan pulang. Tidak terlihat lagi perundungan target tiga hari. Tidak terdengar lagi kasus kematian bunuh diri.
Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang kosong. Begitu juga dengan ketiga orang yang berjalan beriringan menuju kantin sekolah. Mereka memesan beberapa makanan, kemudian mencari tempat duduk yang kosong.
Ponsel Liam bergetar, laki-laki itu segera membuka ponselnya dan membaca pesan yang baru saja masuk. Liam membelalakan matanya ketika membaca isi pesan dari seseorang. Laki-laki itu menatap Reygan dan Aluna secara bergantian.
"Kenapa?" tanya Aluna penasaran.
Liam tidak menjawab, ia langsung memberikan ponselnya untuk dibaca oleh Reygan dan Aluna.
Liam, siapkan pasukan. Lentera telah mengibarkan bendera peperangan.
Aluna mengerutkan dahinya tidak mengerti. Apakah ini yang dimaksud pertarungan yang Liam jelaskan saat itu? Apakah hal ini benar-benar terjadi? Aluna tidak menyangka bahwa pertarungan antara Pelita dan Lentera akan segera dimulai.
Aluna semakin dibuat kebingungan dengan pasukannya. Sebagian Thunder yang memiliki kemampuan lebih telah ia bunuh. Lalu bagaimana ia harus memilih pasukan yang memiliki kemampuan seperti orang yang telah ia bunuh? Mungkinkah Pelita hanya memiliki sedikit pasukan?
Pesan itu dikirim dari kelompok Thunder satu tahun diatasnya, ia sudah lulus namun masih sering berhubungan dengan Thunder dan memata-matai Lentera. Mungkin mereka juga akan ikut serta membela Pelita.
"Kita kumpulkan kembali kelompok Thunder!" perintah Liam.
"Lo akan melakukan pembullyan lagi?" tanya Aluna.
Dengan cepat Liam menggeleng, "Untuk mengumpulkan data murid yang dapat bertahan dan memiliki kemampuan."
Aluna mengangguk mengerti. Ia akan mengikuti perintah Liam demi kemenangan Pelita. Selagi itu bukan tentang perundungan, Aluna akan mengikuti perintahnya.
Thunder telah resmi dibubarkan ketika masalah beberapa minggu lalu. Namun kini, Thunder harus disatukan kembali untuk membela Pelita di pertarungan melawan Lentera yang akan segera dimulai diwaktu dekat ini.
Mereka bertiga beranjak menuju ruangan Thunder setelah memberitahu kelompok Thunder untuk segera berkumpul. Mereka mempercepat langkahnya, ia harus segera merencanakan semuanya sebelum Lentera menyerang Pelita.
Kini mereka berada di ruangan Thunder bersama kelompok yang sempat bubar. Liam tidak lagi menutupi identitasnya. Semua orang mengetahui bahwa Liam adalah ketua Thunder, hal itu membuat sebagian orang benci padanya.
"Kumpulkan data murid yang dapat bertahan, panggil dia dan kumpulkan disini," perintah Liam kepada kelompok Thunder.
Semuanya segera membuka buku hingga komputer untuk melihat data murid yang tersimpan. Mereka membagi tugas satu sama lain. Dari mulai mencari data, memanggil murid yang dapat bertahan, memberi informasi kepada semua murid yang memiliki kemampuan bela diri, hingga melatihnya.
Beberapa murid terpilih telah berkumpul di ruangan Thunder. Reygan, Aluna, dan Liam akan melatih satu persatu dari mereka yang memiliki kemampuan itu. Dari mulai pelatihan bela diri hingga menggunakan senjata. Tugas mereka bertiga adalah menyeleksi semua murid terpilih untuk mereka pilih menjadi pasukannya.
Mengapa mereka memilih orang yang memiliki kemampuan itu? Karena mereka tidak ingin banyak korban dari Pelita yang dihabisi oleh Lentera. Jika banyak korban dari Pelita yang celaka, maka kesempatan Lentera untuk menang semakin meningkat. Maka dari itu Pelita membutuhkan orang-orang yang memiliki potensi mengalahkan Lentera.
Reygan, Aluna dan Liam berada di lapangan bela diri dan senjata. Mereka akan mulai bertarung untuk melatih kemampuan. Murid lain harus bisa melawan Aluna yang sangat hebat dalam hal bela diri.
Kini semua murid terpilih dari mulai murid yang bertahan selama menjadi target tiga hari, murid yang mengikuti ekstrakulikuler bela diri, panah, pistol dan pedang atau pisau, serta beberapa murid yang mengaku memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu.
Hal pertama yang mereka lakukan adalah melatih bela diri. Tiga orang murid berdiri menghadap Reygan, Aluna, dan Liam untuk memulai latihan bertarung. Ketiga orang itu memiliki kemampuan bela diri yang lemah. Semua gerakanya dapat dibaca dan ditebak, mereka pun lambat dalam mengambil keputusan untuk menyerang.
Satu murid laki-laki berhasil menendang perut Liam yang dilindungi oleh alat bela diri. Liam memutuskan laki-laki itu untuk menjadi pasukannya. Hanya beberapa orang yang telah berhasil dilantik menjadi pasukan Pelita dalam sesi bela diri.
Mereka tidak ada yang dapat mengalahkan Aluna, gadis itu sangat hebat. Namun Aluna tetap memilih siapa orang yang dapat membaca gerakannya walau selalu gagal. Begitu juga dengan Reygan, ia memilih orang yang gesit dalam menyerang dan membaca gerakan.
Berganti ke sesi memanah, kini bagian Reygan yang memilihnya, karena ia sangat pandai dalam hal memanah. Banyak orang yang berhasil menancapkan panah seseuai sasaran dengan gerakan yang tepat dan cepat. Namun tak banyak juga yang gagal dan tereliminasi.
Disisi lain, Aluna melatih murid lain untuk menyerang menggunakan pisau. Aluna mengutamakan mereka untuk dapat menyerang dan melindungi diri dari serangan lawan. Gadis itu menunjukkan beberapa gerakan yang umum digunakan ketika menyerang menggunakan pisau. Kemudian ia juga memberitahu cara untuk menjebak lawan agar terkecoh dan lebih mudah untuk kita menyerangnya.
Sementara itu, Reygan memberitahu trik cepat untuk menyerang dan mengarahkan panah ke arah musuh. Banyak murid yang kesulitan dalam mengarahkan panah, mereka lambat dalam mengambil titik fokus dan kekuatan tangan untuk menahan titik fokus tersebut.
Satu persatu murid mencoba trik yang diberikan Reygan. Beruntungnya mereka cepat tangkap, beberapa dari mereka berhasil menancapkan panah tepat sasaran dengan waktu yang cepat secara berulang.
Terakhir, mereka berlatih menembak menggunakan pistol. Ini hal tersulit yang hanya dapat dilakukan oleh beberapa orang. Yang mengikuti ekstrakuler pistol pun belum mampu menembak dengan tepat. Mereka terlalu cemas dan kehilangan fokus ketika mendengar suara yang dihasilkan dari pistol tersebut.
Aluna dan Liam memilih beberapa orang yang memiliki potensi menembak, tak banyak yang terpilih, mereka terlalu takut pada hal ini. Itulah pentingnya mental, mereka butuh mental yang kuat untuk berani menyerang dan mengambil keputusan.
Kelemahan Pelita adalah menembak. Banyak orang yang gagal ketika melakukan hal itu. Mereka tidak boleh asal menembak ke sembarang arah. Mereka harus fokus dan tepat pada titik sasaran. Jika tidak, mereka akan menembak pasukannya sendiri, bukan musuh. Hal itu akan sangat fatal.
Kini pasukannya telah terbentuk dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Namun mereka yakin bahwa mereka berhasil mengalahkan Lentera. Meskipun banyak kekurangan yang dimiliki Pelita, jika mereka yakin dan bertekad kuat serta dapat bekerja sama dengan baik, pasti semua akan berjalan lancar.
▪︎■▪︎
Dibuat 18 Februari 2024
Dipublish 30 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Misstruck [END]
Mystery / ThrillerDi zaman ini, perundungan dianggap hal biasa. Perundungan dianggap sebuah candaan belaka. Mereka mempermainkan korban layaknya boneka. Mereka mengukir banyaknya luka. Tidak peduli banyak korban yang celaka. Dasar manusia penghuni neraka. Mereka haru...