Misstruck 10

671 94 44
                                    

Sekumpulan orang mengejar seorang siswi yang mencoba menghindari hukumannya sebagai target. Ia memasuki sebuah ruangan kecil yang diisi oleh beberapa kotak dari yang terkecil hingga besar. Aluna berjongkok di sela-sela kotak besar. Aluna menutup hidung dan mulutnya agar deru nafasnya tidak terdengar hingga ke luar ruangan.

"Kemana dia?!"

"Beraninya dia kabur."

Takut? Tidak, Aluna tidak mengenal rasa takut. Namun ini bukan waktu yang tepat untuk dirinya bermain dengan mereka. Kali ini, Aluna hanya ingin mereka pergi dan tidak mencarinya lagi.

"Cari di setiap tempat tersembunyi!" titah seseorang dengan tegas.

Aluna berpikir sejenak, suara laki-laki itu, apakah ia adalah ketua dari mereka? Apakah laki-laki itu adalah dalang di balik perundungan kejam ini? Rasanya Aluna ingin keluar dari persembunyian untuk melihat siapa orang yang berbicara itu.

Reygan? Aluna berpikir bahwa itu adalah Reygan. Reygan selalu mengeluarkan suara yang sedikit tegas, namun ia tidak dapat memastikan bahwa laki-laki itu adalah Reygan. Sejak awal, Aluna sangat mencurigai Reygan. Jika dirinya keluar dari ruangan itu, akankah ia melihat siapa laki-laki itu? Namun bagaimana dengan nyawanya?

"Dia gak ada disini."

"Cari sampai ketemu! Bagaimana kita melapor ke dia kalau target tidak dilatih setelah pulang sekolah," tutur laki-laki dengan nada dan suara yang mirip Reygan.

Dia? Tunggu, jadi laki-laki itu bukan ketua mereka? Lalu siapa ketua mereka? Aluna semakin penasaran. Aluna menarik nafasnya, kemudian mencoba mengintip mereka dari celah pintu yang sedikit terbuka.

Lagi-lagi dugaannya salah, laki-laki itu bukanlah Reygan maupun Liam. Jika begitu, ia akan terus mencurigai Reygan. Kelompok tanpa ketua itu mustahil. Aluna harus mengetahui siapa ketuanya.

Brak

Satu kotak kecil jatuh dan menimbulkan suara yang pasti akan terdengar oleh orang di luar sana. Aluna tidak sengaja menyenggol kotak tersebut hingga terjatuh.

Thunder langsung menoleh ke arah suara itu berasal, mereka tersenyum miring, ternyata target yang mereka cari sedari tadi bersembunyi di tempat itu. Bodoh. Mengapa Aluna menjatuhkan benda itu. Sia-sia dirinya bersembunyi dan berlama-lama di tempat tertutup yang minim cahaya dan oksigen.

"Keluar lo, ular tangga!"

Laki-laki itu membuka pintu ruangan menggunakan kakinya dengan kasar. Lantas ia memasuki ruangan gelap yang dipenuhi kotak. Mereka semakin tidak sabar untuk memulai permainan dua kali lipat untuk Aluna. Terlihat seperti iblis yang kelaparan. Dan pada akhirnya,

▪︎■▪︎

Reygan melempar benda yang telah ia hirup, kemudian mengambil segelas minuman. Mungkin kalian akan berpikir benda itu adalah vape, dan minuman itu adalah alkohol. Nyatanya benda kecil itu adalah inhaler, dan minuman itu adalah teh hangat tanpa gula.

Liam mengambil secarik kertas untuk coretan kemungkinan yang ia pikirkan. Mereka akan menelusuri sebab kematian beberapa anggota Thunder. Liam mulai menuliskan beberapa nama korban dan mulai membahasnya bersama Reygan.

"Dafa, korban pertama yang ditemukan di depan gedung sekolah," ucap Liam seraya menuliskannya.

"Vera, korban kedua yang ditemukan di tangga lantai 3."

"Nathan dan Arya, korban ketiga yang ditemukan di rooftop."

Reygan menyimak apa yang dikatakan Liam seraya memainkan ponselnya. "Cctv di seluruh sekolah mengalami gangguan sejak seminggu yang lalu. Otomatis semua rekaman tidak dapat terdeteksi," jelas Liam.

Misstruck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang