Misstruck 29

474 58 50
                                    

Keadaan kelas seketika hening ketika kedatangan seorang guru. Semua murid merapikan posisi dan membuka buku untuk memulai pelajaran. Guru itu menjelaskan beberapa materi yang akan dijadikan tugas. Semua murid di kelas itu memperhatikan guru tersebut hingga ia selesai menjelaskan.

Kemudian guru itu membuka buku dan melihat keadaan kelas, "Dipilih atau memilih?" tanya guru itu.

Serentak menjawab, "Memilih."

Guru itu mengangguk dan mempersilahkan anak muridnya untuk memilih anggota kelompok sebanyak empat orang. Keadaan kelas kini ramai memperbincangkan kelompok. Banyak orang yang meminta Reygan untuk masuk ke kelompok mereka, namun Reygan menolak. Ia akan membentuk kelompok bersama Aluna dan Liam. Kelompoknya kurang satu orang, mereka akan menunggu orang yang tersisa di kelas.

"Kurang satu kan? Gue boleh join gak?" tanya seorang gadis dengan senyum manisnya.

Reygan dan Liam menoleh ke arah Aluna seolah meminta jawaban. Aluna menaikkan kedua pundaknya, mengapa harus dirinya yang mentukan boleh tidaknya?

"Gimana?" tanya Liam pada Aluna.

Aluna berpikir sejenak. Ada gunanya jika Oline memasuki kelompoknya, ini kesempatan emas bagi Aluna. Ia harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Kemudian Aluna mengangguk mengiyakan.

"Boleh," jawab Aluna.

Oline tersenyum bahagia. Hal ini adalah awal mula permainannya dengan Oline. Aluna akan menjebak Oline dan mencari tahu segalanya tentang gadis itu. Aluna harap ia menemukam sesuatu, bahkan lebih bagus lagi jika Oline adalah ketuanya, Aluna akan langsung menghabisi Oline tanpa rasa iba.

Jam istirahat telah tiba, Aluna berjalan menuju toilet. Tiba-tiba dua orang siswa dan siswi memanggil namanya. Aluna menoleh dan menunggu mereka untuk menghampiri dirinya.

"Kenapa lo gak hadir diacara pagi tadi?" tanya Amira.

"Harus?" balas Aluna dengan wajah datar.

"Setidaknya lo hadir untuk menonton. Lo lupa kalau lo itu adalah kelompok Thunder?"

"Jabatan gue kan di atas kalian menggantikan Jayden, Nathan, dan Arga sekaligus. Tugas gue hanya untuk orang yang hebat, bukan orang lemah," balas Aluna.

Amira memutar bola matanya, "Dasar anak baru yang songong," gumam Amira.

"Gue dengar itu," Aluna menatap Amira dengan tajam, "Ingat perjanjian awal," lanjutnya sebelum melangkah pergi.

▪︎■▪︎

Reygan, Aluna, Liam dan Oline memasuki sebuah rumah yang cukup besar dan luas. Mereka memutuskan untuk kerja kelompok di rumah Oline. Aluna memberi saran agar mereka mengerjakan tugas di rumah Oline, hal itu disetujui oleh ketiganya.

Mereka duduk di ruang tengah seraya menyiapkan alat-alat yang akan dipakai untuk kerja kelompok. Asisten rumah tangga Oline membawakan mereka minuman dingin dan beberapa cemilan lainnya.

Aluna mengambil minuman itu, lalu menumpahkannya pada baju seragam miliknya hingga basah. Aluna berpura-pura bahwa minuman itu tersandung, padahal itu salah satu cara pertama untuk menyelinap.

"Sorry," ucap Aluna dengan wajah pura-pura terkejut.

"Gak apa-apa kok. Nanti gue bawain yang baru ya," balas Oline.

Aluna membersihkan bajunya yang basah dan lengket. Liam menoleh ke arah Aluna kemudian, "Ada baju buat Aluna?" tanya Liam.

Bagus, laki-laki itu peka terhadap keadaan. Aluna tidak perlu susah payah meminta hal itu. Oline menatap Aluna sesaat kemudian mengangguk.

Misstruck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang