Semua murid berteriak histeris, mereka kebingungan juga ketakutan. Bahkan ada yang merasa mual hingga muntah. Pagi ini sangat kacau. Tidak seperti pagi sebelumnya yang disambut teriakan riang. Kelompok yang ditakuti, kini semakin ditakuti.
Seorang laki-laki, salah satu kelompok Thunder, kini tergeletak di sisi gedung sekolah dengan keadaan yang tragis. Laki-laki bernama Dafa telah kehilangan nyawanya entah sejak kapan. Darah yang sedikit mengering berada disekitar tubuh Dafa dengan aroma yang tercium busuk.
Leher Dafa patah, posisi kepala hampir mencium aspal. Tubuh Dafa terbaring lurus menimbun tangan kanannya. Serta satu kaki kiri terlipat ke depan. Sungguh tragis. Perkiraan mereka, Dafa terjatuh dari rooftop, atau lebih tepatnya lantai lima gedung sekolah.
Reygan dan Liam bertanya-tanya, bukankah Dafa tidak menjadi target? Lalu mengapa ia jatuh dari lantai atas? Mungkinkah ia memiliki masalah berat dalam hidupnya? Hal ini menjadi tugas baru untuk mereka berdua, kematian yang janggal.
Aluna berjalan di sekitar koridor sekolah, melihat orang-orang sedang berkumpul. Penasaran, namun Aluna tidak peduli. Ia juga merasa heran, kemana kelompok Thunder berada? Mengapa mereka tidak menyambutnya lagi? Apakah dirinya telah selesai menjadi target?
Ketika Aluna berjalan menuju kelasnya, beberapa petugas sekolah membawa seorang siswi dengan sebagian wajah rusak. Mereka berjalan tepat di hadapan Aluna, terpaksa Aluna harus menghentikan langkahnya. Apa yang terjadi? Siswi itu terlihat tidak bernyawa, tubuhnya kaku, posisi tangan terbalik ke arah belakang, serta tubuh meringkuk.
"Saya menemukan di tangga lantai tiga," ucap salah satu petugas.
Rasa penasaran Aluna meningkat, ia berjalan menuju tempat orang-orang berkumpul. Dua orang tergeletak dengan kondisi tragis yang dipertontonkan banyak orang. Aluna melihat raut wajah murid disana, sebagian dari mereka merasa senang atas kejadian ini. Sebagian juga merasa kasihan dan tak banyak merasa ketakutan.
Senang? Apakah mereka mensyukuri kepergian dua orang itu? Wajar saja, dua orang yang sering melakukan perundungan yang kejam terhadap mereka kini telah pergi, mereka menganggap masalah di sekolah telah hilang.
Kekacauan pagi ini tidak berhenti disitu. Seorang siswa berlari seraya berteriak, hingga akhirnya siswa itu menghentikan langkahnya dan berusaha mengatur nafasnya untuk melaporkan sesuatu yang ia temui.
"Di rooftop," ucap laki-laki itu seraya menunjuk ke atas.
Semua yang berada di tempat itu semakin penasaran, "Kenapa?"
"Nathan dan Arya—" laki-laki itu menggantungkan kalimatnya.
Ia menarik nafasnya, "Mati!"
Seketika semua orang yang berkumpul disana terkejut. Benarkah? Apakah laki-laki itu hanya halu? Reygan dan Liam saling menatap satu sama lain, mereka merasa heran, bagaimana mungkin ditemukan banyak mayat dalam satu waktu? Apalagi mereka semua adalah kelompok Thunder.
Tak menunggu lama, beberapa orang menuju rooftop dan membawa jasad ke depan gedung sekolah, dimana Dafa dan Vera berada. Pertama kalinya sekolah ini mendapatkan kasus kematian sekaligus. Masalah apa yang sebenarnya terjadi?
Mereka terkejut ketika melihat kondisi Arya dengan kepala terbalik ke belakang, serta kepala belakang Nathan yang retak hingga mengeluarkan banyak darah. Keempat orang di kelompok Thunder menjadi korban dalam satu waktu. Mustahil jika tidak ada masalah diantara mereka.
Menurut penglihatan Reygan, tiga orang dari mereka melakukan keributan di atas rooftop. Dan Vera? Reygan tidak terpikir tentang gadis itu. Yang pasti kematian mereka sangatlah janggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misstruck [END]
Mystery / ThrillerDi zaman ini, perundungan dianggap hal biasa. Perundungan dianggap sebuah candaan belaka. Mereka mempermainkan korban layaknya boneka. Mereka mengukir banyaknya luka. Tidak peduli banyak korban yang celaka. Dasar manusia penghuni neraka. Mereka haru...