Misstruck 16

574 79 57
                                    

Reygan menghentikan laju kendarannya ketika melihat mobil sedan bewarna hitam yang akhir-akhir ini ia cari. Reygan membuka ponsel dan foto yang sempat ia potret untuk memastikan bahwa mobil itu adalah incarannya selama ini. Kemudian Reygan turun dari mobilnya dan berlari kecil menuju mobil itu. Beruntungnya, ada seseorang yang sedang bermain ponsel di dalam mobil. Reygan mengetuk kaca mobil tersebut dan meminta orang itu untuk keluar.

Seorang laki-laki keluar dari mobil dan menatap Reygan dengan heran. Reygan menatap tajam makhluk di hadapannya. Apakah ia yang telah menabrak Andra saat itu?

"Kenapa lo?" ketus laki-laki itu.

"Gue cuma mau tanya, lo pelaku tabrak lari pada 20 Agustus lalu?"

"Dah mandi lo? Gak jelas," balasan laki-laki itu membuat Reygan kesal.

"Jawab atau mati?" ancam Reygan membuat nyali laki-laki itu menciut. Dasar lemah.

Laki-laki itu memutar bola matanya malas, "Ini bukan mobil gue, lo seharusnya tanya pemiliknya, bukan gue," jawabnya.

Reygan terdiam beberapa saat, "Siapa pemiliknya?" tanya Reygan dingin.

Kini laki-laki itu yang terdiam, ia nampak takut dan panik, "Rangga," jawabnya.

Rangga? Siapa dia? Reygan mengangguk seolah mengerti. Padahal ia mengetahui laki-laki itu berbohong, terlihat dari matanya yang ketakutan dan nada bicara yang berbeda. Laki-laki itu segera memasuki mobilnya tanpa menunggu Reygan bertanya hal lain. Setelah itu, mobil sedan hitam melaju meninggalkan Reygan yang masih berdiri di tempat.

Disisi lain, Aluna yang sedari tadi mengikuti Reygan dari kejauhan, ia memasang raut penuh amarah. Ia yakin mobil itu yang telah menabrak Andra. Ia sangat yakin bahwa Reygan yang telah membunuh Andra. Ia sangat yakin bahwa Reygan bekerja sama dengan pemilik mobil tadi.

Aluna meninggalkan tempat tersebut untuk menjalankan misi lainnya. Gadis itu kini beralih kepada seorang laki-laki yang sempat membuatnya babak belur. Si peninju hebat yang lemah. Aluna mengetahui dimana Jayden berada.

Aluna sempat mengirim pesan pada Jayden sebagai orang lain, ia meminta untuk bertemu di danau yang jarang dikunjungi banyak, lebih tepatnya danau terpencil. Aluna juga mengancam Jayden jika ia tidak datang tepat waktu. Gadis itu akan menghabiskan semua anggota Thunder hingga tak bersisa. Ya, semua. Tidak peduli sebanyak apapun, yang terpenting mereka musnah.

Setelah tiba di danau, Aluna mencari keberadaan Jayden. Matanya tertuju pada seorang laki-laki tengah berdiri menghadap danau dengan ponsel yang digenggamnya. Aluna tersenyum miring, ia berjalan dengan langkah yang cepat menuju Jayden berada.

Pakaian serba hitam yang menutupi wajahnya kini berdiri di belakang laki-laki yang kini menjadi targetnya. Aluna menepuk pundak Jayden, laki-laki itu menoleh dan menatap manusia serba hitam di hadapannya dengan heran.

"Siapa lo?!"

"Lo gak perlu tau siapa gue. Yang harus lo tau, sekarang hari terakhir lo berdiri disini," balas Aluna.

Jayden mulai mengubah posisi tubuhnya untuk mulai menyerang, "Berani sama gue, mati lo!" ancam Jayden.

Aluna terkekeh meremehkan, "Adakah kata terakhir?"

Jayden menatap seseorang di hadapannya dengan penuh amarah. Apa maksud yang dikatakan manusia serba hitam itu? Tanpa menjawab, Jayden memukul gadis itu, namun pukulannya tertahan. Gadis itu lebih cepat menepis pukulan mematikan yang Jayden berikan.

"Lo gak akan bisa nyerang gue, peninju hebat," cibir Aluna.

"Mau lo apa?!" tegas Jayden.

Aluna terkekeh pelan, "Mati," jawab Aluna.

Misstruck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang