Misstruck 31

459 60 50
                                    

Aluna menyenderkan kepalanya di kaca mobil taxi. Ia merasa lelah dan bersalah. Apakah dirinya terlalu kejam kepada mereka yang telah ia bunuh? Apakah dirinya sangat berdosa kepada mereka? Apakah ia akan membunuh seluruh Thunder? Ia tidak tahu motif apa lagi yang akan ia lakukan. Rasanya lelah menjadi seperti ini. Apakah ia sudahi dendamnya? Tidak, Aluna harus tetap membalaskan dendamnya.

Mobil hitam melaju cepat mendahului taxi yang ia tumpangi. Aluna menyipitkan matanya untuk melihat plat mobil itu. Lagi-lagi mobil yang menjadi incarannya, Aluna segera meminta supir taxi untuk mengikuti mobil tersebut.

"Pak, agak cepetan ya. Ikuti mobil hitam di depan sana."

Supir taxi menancapkan gasnya dan melaju kencang mengikuti mobil hitam itu. Mungkin banyak orang yang mengumpat pada kedua mobil yang melaju cepat. Mobil itu mengarah ke jalan yang tak asing baginya.

Mobil itu tiba di sebuah rumah besar yang Aluna kenali. Aluna tersenyum miring ketika melihat pemilik mobil tersebut. Lantas Aluna meminta supir taxi untuk segera pergi dari tempat itu menuju rumahnya setelah mengetahui pemilik mobil yang selama ini jadi pertanyaan.

Setibanya di rumah, Aluna menuruni taxi dan terkejut ketika melihat Reygan dan Liam yang telah menunggu di depan rumahnya. Untuk apa mereka berdua datang ke rumahnya siang ini? Liam tersenyum lebar pada Aluna.

"Ngapain disini?" tanya Aluna.

"Nunggu lo," jawab Liam.

Aluna memutar bola mata malas, kemudian ia membuka gerbang rumahnya. "Ada acara apa kesini?" tanya Aluna lagi seraya menyuruh mereka untuk memasuki rumahnya.

Mereka tidak menjawab, mereka mengekori Aluna memasuki rumah dan duduk di ruang tamu seperti yang Aluna perintahkan. "Mau minum apa?" tanya Aluna.

"Ada apa aja?" tanya Liam.

"Air putih doang sih," balas Aluna.

Liam menghela nafasnya menatap datar ke arah Aluna, jika begitu, untuk apa Aluna bertanya pada mereka. Aluna pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman, maksudnya air putih.

Aluna menuangkan air bewarna putih rasa susu jeruk dan menambahkan es batu pada minuman tersebut. Aluna membawa dan memberikan minuman itu pada tamu yang tak diundang.

Liam mengerutkan dahinya, bukankah Aluna hanya memiliki air putih? "Katanya air putih?" tanya Liam.

"Lo liat kan warnanya apa?" balas Aluna. Ya Aluna tidak salah, karena wanita selalu benar. Liam menghela nafas seraya menanggukkan kepalanya.

Reygan memberikan satu kantong bewarna abu-abu pada Aluna. Gadis itu mengerutkan dahinya heran. "Pakai ini sekarang, dan siap-siap," titah Reygan sedikit memaksa.

Tanpa banyak bertanya, Aluna menuruti apa yang diperintahkan oleh Reygan. Aluna segera pergi ke kamar untuk mengganti pakaian yang diberikan oleh Reygan. Apa yang akan mereka rencanakan hari ini?

Aluna melihat dress bewarna abu-abu, untuk apa Reygan meminta Aluna untuk memakai dress itu? Aluna membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum memakai dress yang diberikan Reygan. Setelah itu ia memoles wajahnya dengan sederhana, barulah ia memakai dress itu. Kemudian Aluna merapikan rambutnya hingga terlihat sangat cantik.

Aluna berjalan menuju ruang tamu untuk menemui Reygan dan Liam. Kedua laki-laki itu terpukau ketika melihat kedatangan bidadari di hadapannya, mmm maksudnya Aluna. Mereka tidak berkedip ketika menatap kecantikan Aluna saat ini.

"Emang ada acara apa?" tanya Aluna yang membuyarkan pandangan mereka.

"Udah siap?" tanya Reygan, Aluna mengangguk.

Liam membukakan pintu belakang mobil untuk Aluna. Setelah itu Reygan melajukan mobilnya untuk menuju suatu tempat yang tidak diketahui oleh Aluna. Gadis itu sangat penasaran dengan rencana mereka.

Mereka tiba di sebuah tempat indah yang berada di bukit. Sebelum keluar dari mobil, Aluna diperintahkan untuk memakai penutup mata. Barulah setelah itu ia dituntun keluar mobil untuk menuju lokasi tujuan.

"Ngapain sih?" tanya Aluna yang semakin dibuat penasaran.

Reygan dan Liam menghentikan langkahnya di depan panggung kecil dengan hiasan sederhana namun terlihat indah dan elegan. Di tengah panggung terdapat kue bolu yang tidak terlalu besar, disisi panggung terdapat balon bewarna abu-abu, hitam, dan putih, serta beberapa hiasan lainnya.

Liam mengambil sebuah benda dan bersiap mengambil ancang-ancang. "Sekarang buka penutup matanya," ucap Reygan.

Gadis itu membuka penutup matanya dan,

Dorrr

Serbuk kecil warna-warni berterbangan terbawa angin. Aluna tersenyum manis ketika melihat kejutan yang mereka berikan untuknya. Aluna melihat keduanya secara bergantian dengan senyuman yang masih terpancar di wajahnya.

"Darimana kalian tau ulang tahun gue?" tanya Aluna.

"Gue aja gak ingat bahwa hari ini adalah ulang tahun gue," lanjutnya.

Reygan dan Liam membalas senyuman Aluna yang sangat manis, "Sosial media lo," balas Reygan.

Reygan dan Liam mengajak Aluna untuk menaiki panggung. Reygan menyalakan lilin dengan bentuk angka 17. Hari ini adalah ulang tahun Aluna yang ke 17 tahun. Aluna memejamkan matanya untuk berdoa, kemudian meniup lilin tersebut hingga padam.

"Selamat ulang tahun Aluna," ucap kedua laki-laki itu.

Aluna tersenyum, ternyata ada yang merayakan ulang tahunnya selain Andra. Gadis itu seketika mengingat Andra yang selalu memberi kejutan disetiap tahunnya. Hanya Andra yang selalu merayakan ulang tahunnya. Namun diulang tahun yang ke-17 ini, Andra tidak lagi disisinya. Andra telah berada di alam berbeda dengannya. Aluna sangat merindukan Andra.

Aluna memotong kue tersebut dan memberikan kepada dua laki-laki di sampingnya. Perayaan yang sederhana, tidak mengundang banyak orang. Namun Aluna sangat bahagia.

"Sekarang lo 17 tahun, dua bulan lagi gue dan Reygan 18 tahun," ucap Liam.

"Kasian udah tua," balas Aluna.

Aluna tidak menyangka bahwa kedua laki-laki yang ia duga penjahat ternyata akan menjadi temannya. Kedua laki-laki itu tidak seburuk yang ia kira. Aluna salah sasaran karena telah menjadikan mereka target balas dendam.

Reygan dan Liam menatap Aluna yang sedang menyantap kue bolu. Mereka tersenyum melihat gadis yang berada di antara mereka berdua, lebih tepatnya di tengah-tengah Reygan dan Liam. Keduanya menatap Aluna tanpa berkedip.

Aluna yang merasa ditatap menoleh ke arah keduanya secara bergantian. Gadis itu tersenyum tipis. Sangat cantik. Meskipun ada sedikit coklat di sisi bibir mungilnya.

Di waktu yang bersamaan, tangan Reygan dan Liam beradu ketika hendak membersihkan mulut Aluna. Gadis itu hanya terdiam heran, apa yang akan mereka lakukan? Kedua laki-laki itu justru saling melempar tatapan tajam satu sama lain ketika tangannya bersentuhan. Apa maksudnya?

Seketika kedua laki-laki itu salah tingkah dan gugup, bukan karena bersentuhan, namun karena mereka gagal untuk membersihkan mulut Aluna. Gadis itu masih terdiam tidak mengerti apa yang mereka lakukan.

"Kenapa?" tanya Aluna.

"Bibir lo belepotan," jawab mereka bersamaan. Aluna segera membersihkan bibirnya dan tersenyum.

▪︎■▪︎

Dibuat 14 Februari 2024
Dipublish 23 Maret 2024

Misstruck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang