Seseorang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tidak peduli dengan kendaraan lain yang memakinya. Ia tersenyum miring ketika seorang siswa berjalan sempoyongan dan hendak menyebrang jalan. Ia lebih mencepatkan lajunya, dan
Brukk
Ia menabrak seorang siswa hingga terpental. Tanpa rasa bersalah, ia tetap melajukan mobilnya, tidak peduli keadaan orang yang ia tabrak, seperti tidak tetjadi apapun. Yang terpenting dirinya bebas dari amukan warga. Laki-laki itu memasang wajah tidak bersalah. Dasar biadab.
Laki-laki itu memarkirkan mobilnya di sebuah rumah cukup besar. Kemudian keluar dari mobil dan mengambil motor miliknya yang terparkir tak jauh dari mobil tersebut. Ponselnya berbunyi, ia mendapat panggilan dari seseorang. Ia segera menerima panggilan tersebut dan mengangguk mengiyakan yang diperintahkan oleh orang dibalik telepon.
Laki-laki itu segera menancapkan gasnya menuju suatu tempat. Lalu ia menghentikan motornya di sebuah rumah sakit. Ia segera melangkahkan kakinya dengan cepat menuju seseorang yang ia tuju.
"Siapa yang kecelakaan?" tanya Liam dengan khawatir.
"Andra," jawab Reygan yang diangguki Liam tanpa ekspresi.
Reygan membuka ponselnya, menunjukkan foto yang telah ia potret kepada Liam. Laki-laki itu hanya membalas dengan anggukan seolah mengerti apa yang harus ia lakukan. Liam melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Reygan yang harus menunggu kedatangan keluarga Andra.
Liam menancapkan gasnya untuk mencari siapa pelaku yang menabrak Andra. Bukan, bukan itu tujuannya. Liam akan menghapus semua bukti di tempat kecelakaan. Ia juga pergi ke kantor polisi meminta agar kasus ini ditutup.
Ia memberikan sejumlah uang di dalam amplop coklat. Liam membayar mereka untuk menutup kasus ini, menghilangkan data mobil yang dikendarainya, hingga menghilangkan bukti yang didapatkan. Mereka mengiyakan permintaan Liam karena tergiur dengan yang ditawarkan olehnya.
Setelah semuanya selesai, Liam kembali menghubungi Reygan untuk melaporkan bahwa tidak ada yang ia temukan. Semua bukti hilang, Liam tidak mendapatkan apapun tentang kasus ini. Reygan hanya mengangguk, mungkin belum saatnya pelaku terungkap.
Liam tidak akan membiarkan Reygan untuk mengetahui bahwa dirinya yang menabrak Andra hingga tewas. Liam harus menjaga rahasia ini sebaik mungkin. Bahkan ia akan melupakan hal ini agar tidak dibahas kembali oleh Reygan.
▪︎■▪︎
Bel pulang berbunyi di seluruh penjuru sekolah. Semua murid segera merapikan alat tulisnya dan satu persatu berhamburan keluar kelas. Aluna menulis sesuatu pada secarik kertas, kemudian ia memberikan kertas itu pada Liam seraya berjalan menuju keluar kelas tanpa berkata apapun.
Ke rooftop ya, gue mau ngomong sesuatu.
Gak usah ajak Reygan.
Senyuman manis terukir di wajah laki-laki itu. Liam meremas kertas tersebut, kemudian meminta izin untuk pulang lebih dulu pada Reygan yang sedang merapikan alat tulisnya.
"Gue duluan ya, ada urusan mendadak," ucap Liam yang diangguki oleh Reygan.
Liam mempercepat langkahnya menuju rooftop, ia penasaran dengan apa yang akan dikatakan Aluna nanti. Laki-laki itu membuka pintu rooftop dan berdiri disisi rooftop seraya menikmati senja yang indah di sore ini.
Disisi lain, Aluna memastikan agar semua murid dan guru di sekolah tersebut telah pulang. Setelah beberapa lama ia menunggu, akhirnya sekolah telah sepi dan tidak ada orang yang berada di sekolah. Aluna segera menaiki anak tangga menuju rooftop untuk menemui Liam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misstruck [END]
Mistério / SuspenseDi zaman ini, perundungan dianggap hal biasa. Perundungan dianggap sebuah candaan belaka. Mereka mempermainkan korban layaknya boneka. Mereka mengukir banyaknya luka. Tidak peduli banyak korban yang celaka. Dasar manusia penghuni neraka. Mereka haru...