Chapter 18. Pergi Ke Kota

211 22 15
                                    

3 hari kemudian, di bagian luar hutan.

"Kalau begitu, Mama akan pergi dulu, ya."

""Mama!""

Aku melambai kearah Silk dan Thena yang melompat-lompat disisi Lena yang menatap interaksi kami dengan acuh tak acuh.

Aku berbalik, lalu mulai berjalan melintasi gurun luas yang ada diluar hutan.

Kemana aku harus pergi?

Itu benar, aku saat ini sedang dalam perjalanan ke kota manusia. Tujuanku adalah membeli pakaian untuk Lena.

Dia saat ini hanya mengenakan jubah yang aku temukan di dalam Tas penyimpanan pemberian Curt. Aku tidak memiliki pakaian cadangan untuk dipinjam kan.

Bahkan pakaian yang aku kenakan saat ini adalah pemberian Curt mengingat gaun milik Anyla yang awalnya kupakai sudah tercabik-cabik dalam pertempuran melawan Treant raksasa di Area menengah hutan.

"Ngomong-ngomong, aku benar-benar sangat berhutang budi kepada Curt, benar? Aku harus membalas kebaikannya suatu hari nanti."

Aku bisa dengan tenang meninggalkan hutan karena Lena telah berjanji untuk tidak akan menyakiti Silk, Thena, dan telur-telur yang lain.

Dia bahkan akan melindungi mereka jika sesuatu terjadi.

Walaupun menyeramkan, gadis itu secara mendasar tampaknya tidak jahat. Dia benar-benar berniat membunuhku hanya karena keberadaan jiwa Arcene yang tampaknya ada di dalam diri ku.

Seperti yang kuharapkan, aku bukan pemilik fragmen dewa jahat, tapi sesuatu yang lebih buruk; reinkarnasi bajingan jahat.

"Hah~..."

Menghela napas, aku berjalan dengan Tas kulit dan sebilah pedang yang tergantung di pinggangku.

Ada dua jubah di dalam Tas penyimpanan pemberian Curt, jadi aku mengenakan salah satunya selain dari yang aku berikan kepada Lena.

Aku juga menggunakan sepatu kulit, yang seperti biasa, adalah pemberian Curt.

Ah, sungguh banyak terimakasih, kawanku Curt!

Ehem.

Sekarang, aku sudah cukup jauh dari lokasi Hutan.

Gurun yang dulunya hanya berisi tanah yang retak dimana-mana sekarang telah digantikan dengan pemandangan gurun pasir yang bergelombang dengan banyak gunung-gunung pasir tinggi yang terbentuk.

Di kejauhan, aku terkadang melihat bayangan makhluk terbang mirip naga atau wyvern yang sering muncul di dalam dongeng. Mereka tidak mengancam karena hanya terbang melintasi langit yang cerah.

Angin disekitar sini sangat kuat. Aku harus menutupi wajahku dari butiran pasir yang terbang terbawa angin.

Aku memiliki skill Shadow Disguise yang aku curi dari Shadow Seeker yang malang, jadi aku tidak lagi memiliki penampilan Anyla. Tentu, itu hanyalah penyamaran. Pada kenyataannya, fisikku sama sekali tidak mengalami perubahan.

Namun setidaknya, aku sekarang terlihat seperti seorang wanita berambut pirang panjang dan mata biru yang memiliki beberapa bintik hitam diwajah nya.

Aku tidak ingin menonjol, jadi aku mengurangi kecantikan alami pada fitur wajah Anyla. Lagipula siapa yang tau bahaya macam apa yang akan aku temui di kota.

3 jam sejak aku berjalan kaki, aku menemukan beberapa reruntuhan di tengah gurun pasir.

Bangunan yang telah menjadi reruntuhan itu kosong dan sebagian besar terkubur pasir, jadi aku hanya melewatinya tanpa berpikir.

Isekai Mom - They Are My ChildsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang