Chapter 44. Pertarungan Pembalasan(1)

97 19 3
                                    

Sekadar promosi, aku juga baru aja mulai nulis novel lain nih.

Judulnya [Journey of Lilac - Kingdom's Malice.]

Cek ja bila tertarik ye guys.

♣️♣️♣️

"Malam~ dingin, sungguh dingin~ Sendiri, ku disini menunggu~"

Di depan pintu gua, Anyla memeluk lututnya, bernyanyi dengan lirik acak yang terlintas di pikirannya.

Semakin dia bernyanyi, semakin dia merasa bahwa nyanyian pendeknya mulai menjadi semakin menyedihkan.

Dia secara tidak sadar mulai bernyanyi dengan nada muram.

Kesepian, sedih, sakit, lesu... Hanya hal-hal yang berhubungan dengan semua itu yang dapat muncul dipikiran Anyla saat ini.

Terkadang, nyanyiannya bahkan membuat dia merasa jauh lebih sedih.

"Apa yang kau lakukan, menangis di pintu masuk seperti itu."

Pada saat itu, suara dingin menginterupsi nyanyian Anyla.

Anyla langsung mengangkat kepalanya. Dia menemukan Lena disana, menatapnya dingin.

 Dia menemukan Lena disana, menatapnya dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lena?"

Lena diam untuk beberapa waktu sebelum menghela napas.

Hm? Ada apa? Pikir Anyla, merasakan sesuatu yang berbeda dari sikap Lena.

Lena akhirnya berbicara setelah menarik napas panjang.

"Anyla... Tidak, Ibu. Kurasa aku harus memanggilmu Ibu untuk kali ini."

Semakin dia melihat Lena, Anyla semakin merasa bahwa ada sesuatu yang salah. Selain itu, dimana Silk dan Thena?

"Aku akan pergi," ucap Lena. "Dan untuk waktu yang lama. Sangat lama."

"Hah?"

Anyla bingung, tapi Lena mulai berbalik pada saat itu.

"Selamat tinggal, Ibu... Jangan biarkan Arcene mengendalikanmu sampai aku kembali."

Sebelum bahkan Anyla bisa bereaksi, Lena telah menginjak tanah dan melesat jauh dalam sekejap. Ketika Anyla berkedip, sosok Lena telah menghilang di kejauhan.

"..."

Anyla berdiri dalam kebingungan. Kepalanya berputar, mencoba untuk mengerti arti kata-kata dan maksud tindakan Lena.

Namun, dia tidak bisa mengerti.

Pada saat itu, sosok Silk dan Thena akhirnya terlihat datang dari kedalaman hutan biru yang menyala.

""Mama!""

Keduanya melambai dengan riang.

Apakah keduanya tahu sesuatu tentang apa yang terjadi pada Lena? Anyla sempat menduga seperti itu, tapi akhirnya melupakannya.

Itu tidak mungkin.

Mengenal Lena, dia pasti tidak akan mengatakannya pada kedua kakak perempuannya yang polos.

Melambai kembali kearah Silk dan Thena, Anyla tersenyum mengingat wajah Lena.

"'Ibu' ya? Hm... Aku akan membuatnya memanggilku Mama ketika kami bertemu lagi nanti."

***

-Keesokan harinya.

-Tengah hari.

Di area tengah Hutan Man-Eater, beberapa teriakan gadis-gadis bergema.

""Aaahh! Aku akan jatuh! Jatuh!""

Suara itu berasal dari Ferrene dan Clarenne.

Mereka saat ini digantung diatas pohon sebagai umpan untuk memancing Shadow seeker.

Kerumunan saat ini telah terbentuk dibawah. Anyla dapat melihat mereka dengan menggunakan Sihir gelap dan Shadow menace miliknya untuk merasakan ruang dalam bayangan.

Silk dan Thena juga telah berlatih Sihir gelap sampai titik dimana mereka dapat merasakan keberadaan Shadow seeker.

Hari ini, Anyla tiba-tiba saja mendapat dorongan untuk membalas Treant raksasa yang dulu pernah memukulinya.

Untuk mencapai Treant itu, tentu saja mereka tidak bisa tidak bertemu dengan para Shadow seeker.

Dengan menggunakan kembar Oni sebagai Umpan, Anyla dan kedua anaknya mulai menjadi mesin pemotong rumput - membunuh Shadow seeker dengan cukup mudah.

Silk dan Thena pada awalnya kesulitan, tetapi pada akhirnya mereka mulai terbiasa bertarung dengan Shadow seeker.

Melapisi sisi tajam kaki mereka dengan sihir gelap, mereka berdua mengepung satu demi satu Shadow seeker seperti seorang pembunuh handal.

Karena mereka berdua bisa naik ke atas dengan menggunakan utas mereka, mereka memiliki keunggulan dan dapat mundur ke tempat aman kapan saja.

Anyla tersenyum puas melihat perkembangan keduanya dan meneruskan pembunuhannya.

Mengingat apa yang dia lakukan selama Skill Predator pernah aktif disini beberapa waktu yang lalu, Anyla memastikan untuk tidak merusak organ seperti ginjal yang Shadow seeker miliki.

Dia berniat untuk mengkonsumsinya nanti atau memberikannya kepada Silk dan Thena untuk melihat apakah mereka akan mendapatkan Skill baru.

Memiliki sebanyak mungkin Skill tidak pernah merugikan!

Beberapa jam kemudian, ketika Ferrene sudah kelelahan berteriak dan Clarenne pingsan, kawanan Shadow seeker sudah mulai berhenti berdatangan.

Mereka tampaknya sudah menyadari ancaman kelompok Anyla dan memilih untuk menghindar.

"Baiklah, kalau begitu, mari kita menghajar Treant!"

Setelah mengemas ginjal-ginjal dari Shadow seeker, Anyla membawa Clarenne yang pingsan dipunggungnya dan mulai bergerak menuju tempat Treant raksasa berada bersama Ferrene, Silk, dan Thena.

***

Setelah keluar dari Hutan, Lena berjalan ketengah gurun.

Dia mengulurkan tangannya kearah langit.

Api putih menyala terang dan menyelimuti tubuhnya. Membuat ilusi seolah dirinya sedang terbakar.

Lingkaran sihir yang jauh lebih rumit dari yang bahkan bisa dilakukan oleh orang-orang di zaman kuno berputar di bawah Lena. Cahaya memancar darinya dan naik ke langit.

Cahaya naik sangat cepat. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menembus atmosfer planet dan melesat jauh ke kedalaman luar angkasa luas yang gelap.

Di gurun, tubuh Lena mengalami perubahan.

Dari yang sebelumnya hanya terlihat seperti seorang gadis berusia 11-14 tahun, Lena mulai tumbuh sampai mendapatkan penampilan seorang wanita dewasa berusia 20 tahun keatas.

Penampilannya kini sedikit mirip dengan Anyla, tetapi dengan rambut yang pendek.

Juga... Dadanya tidak tumbuh terlalu banyak.

Aura kekuatan absolut memancar dari tubuh Lena.

"Level 99... Untuk saat ini, kurasa ini cukup."

Mengepalkan tinjunya, Lena bergumam sebelum terbang menjauh ke suatu tempat.

Isekai Mom - They Are My ChildsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang