Chapter 20. Namaku Thomas

185 22 5
                                    

Timy dan Tina adalah kakak beradik yang sudah lama tinggal di kota Mollan dan hidup keras setelah orang tua mereka yang adalah seorang petualang kehilangan nyawa ketika melawan monster.

Kedua orang tua itu meninggalkan hutang besar kepada mereka. Selain itu, mereka berhutang kepada pihak yang paling berbahaya yang dikenal kejam; Cavieree grup.

Mereka adalah semacam kelompok kriminal yang sangat kuat dikota ini.

Setelah menghabiskan 3 tahun bekerja keras sebagai pekerja serabutan untuk hidup dan membayar hutang, pihak Cavieree grup tampaknya telah lelah menunggu.

Sekarang mereka memutuskan untuk menjadikan Timy dan Tina budak.

Lima orang dewasa berdiri menghadang jalan keluar mereka.

Timy mengalami pendarahan pada lengan kirinya, sementara Tina bahkan tidak bisa tetap berdiri dan meringkuk dalam ketakutan di belakang Timy.

Situasinya sangat buruk, pikir Timy. Aku harus setidaknya memberikan kesempatan bagi Tina agar bisa kabur, tapi mereka telah benar-benar memojokkan kami.

"Oi, apa yang kau lakukan? Lihat, dia sekarang terluka dan akan mati," ucap salah satu pria. Dia memarahi orang yang melukai Timy dengan menggunakan pisau.

"Hah. Itu akan baik-baik saja. Bocah kotor seperti ini, bukankah harganya paling mahal akan sekitar 5 koin perak? Itu tidak seberapa. Yah, kurasa adik perempuannya akan cukup mahal, jadi tenang saja, aku tidak akan menyentuh gadis itu."

Pria yang memegang pisau terkekeh sembari menatap gadis kecil berambut kastanye pendek yang sedang meringkuk ketakutan.

Teman-teman pria itu hanya menghela napas dan memandang Timy dan Tina dengan ekspresi acuh tak acuh ketika pria yang memegang pisau datang melangkah mendekati Timy.

Jelas, nasib Timy yang telah terluka tidak akan baik-baik saja.

Namun, pada saat itu, kotak kayu yang tertumpuk di sekitar gang sepi itu tiba-tiba saja terjatuh dengan sendiri nya.

Klak! Perhatian mereka teralihkan kearah kotak kayu yang sekarang pecah dengan beberapa jenis buah-buahan busuk yang hancur.

"Apa?"

"Seseorang disana!?"

Dua pria melangkah untuk memeriksa apa yang menyebabkan jatuhnya kotak kayu.

Mereka berkelok ke lorong kiri, namun hanya teriakan saja yang terdengar sebelum gang yang gelap menjadi jauh lebih mencekam ditengah keheningan.

Timy kebingungan sementara ketiga pria mulai ketakutan.

"O-oi, a-apa yang terjadi!?" teriak salah satu dari mereka.

"M-manaku tau!"

"Pergi periksa tempat it-"

"ARRGGHH!!"

Pria yang membawa pisau berniat untuk menyuruh temannya, namun setelah itu, salah satu pria tiba-tiba terjatuh dengan cara aneh seolah kakinya ditarik oleh sesuatu yang tidak terlihat.

"Akh! Tolong! A-apa... ArgghhHHHH!!"

Dua pria yang tersisa dan Timy serta adik perempuannya hanya bisa menatap ngeri ketika pria itu ditarik sampai pada belokkan pada lorong dan akhirnya berteriak dengan sangat keras.

Gang kembali menjadi sunyi.

Wajah semua orang dipenuhi dengan rasa teror.

"A-ah! A-aku tidak peduli lagi dengan menagih hutang ini! Aku akan pergi!"

Isekai Mom - They Are My ChildsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang