Chapter 34. Perkembangan Situasi(2)

152 21 2
                                    

"Benua Garolla?"

"Ya."

Di gua, Clarenne menceritakan beberapa hal kepadaku. Diantaranya, dia mengatakan bahwa benua tempat kami berada saat ini adalah sebuah benua bernama benua Garolla.

Ini adalah benua terbesar kedua dan adalah benua dimana ras cerdas lain selain menusia paling banyak hidup.

Beberapa negara yang dikuasai Ras Beastpeople, negara khusus Elf, Negara bawah tanah para Dwarf, dan bahkan beberapa negara monster dan ras kecil lain banyak ditemukan di benua ini..

Sementara aku mendengarkan Clarenne berbicara, aku menyaksikan pemandangan tubuh Ferrene yang melambung tinggi setelah menerima pukulan dari Lena.

Beberapa waktu yang lalu, Ferrene mulai tertarik pada ide melakukan latih tanding dengan kami.

Dia dan Clarenne berlevel 4, jadi mereka jelas sedikit lebih kuat dari Silk dan Thena, jadi Ferrene memilih untuk menantang diriku dan Lena.

Aku hanya perlu beberapa gerakan untuk menjatuhkan Ferrene, sementara Lena hanya perlu lambaian untuk menghempaskan tubuh Oni kecil itu.

Ferrene terlihat sangat frustasi dengan betapa santainya Lena mengalahkannya, jadi dia terus menantangnya sejak saat itu.

"Ferrene dan aku adalah anggota Ras Iblis yang berasal dari klan Oni. Beberapa waktu yang lalu, paduka Demon lord telah mengeluarkan perintah untuk memusnahkan klan kami, jadi selain kami berdua, kurasa hanya sedikit dari kami yang tersisa..."

Clarenne juga mulai menceritakan tentang klan mereka. Wajahnya terlihat sangat sedih selagi berbicara.

"Kami semua melarikan diri dari kota dibawah pimpinan kakak tertua Gallim yang memiliki level 8. Di tengah-tengah pelarian, beberapa iblis kuat muncul dan menghadang kami bersama pasukan yang mereka bawa, jadi Kakak tertua Gallim serta beberapa kakak laki-laki dan perempuan lain yang lebih tua harus berhadapan dengan mereka. Sebagai hasilnya, kami para junior mulai tersebar karena serangan para prajurit iblis. Beberapa bahkan terbunuh di tempat..."

Tangan Clarenne bergetar ketika dia menunduk.

"Clarenne..." Aku hanya memberikan tepukan lembut padanya untuk menghibur iblis muda ini.

Setelah beberapa hari tinggal bersama, aku menjadi lebih mengenal keduanya.

Clarenne yang pemalu, dan adiknya, Ferrene, yang pemberani.

Kepribadian mereka sedikit terbalik, tapi secara keseluruhan, mereka adalah kembar yang baik hati. Aku dapat menangani mereka dengan cukup baik.

Pada awalnya, mereka sempat bertanya-tanya kenapa kami tidak memiliki toilet disini, tapi mereka langsung tutup mulut setelah aku membuat sebuah toilet darurat untuk keduanya.

Aku? Aku dan anak-anakku adalah monster, jadi kami secara alami tidak harus melakukan ritual harian semacam itu. Semua yang masuk kedalam tubuh kami akan diubah menjadi kekuatan sihir murni, jadi tidak ada yang harus dibuang.

"Mama! Mama!"

Ketika aku sedang menghibur Clarenne yang menjadi lebih sedih setelah tersingkir oleh pukulan Lena dan kembali teringat akan rumah, Silk datang kepadaku sambil melompat-melompat.

Thena dan dia datang sambil menyeret tubuh Orc masing-masing.

"Oh? Kalian baru saja kembali dari berburu?"

Aku baru saja akan memuji keduanya, tapi Thena langsung menggelengkan kepalanya.

"Bukan?"

Silk langsung kembali berteriak "Mama! Mama!" seolah berniat untuk mengatakan sesuatu.

Isekai Mom - They Are My ChildsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang