Chapter 26. Menuju Negara Iblis

149 20 0
                                    

Diatas pemandangan gurun yang seakan tanpa batas, dua orang wanita cantik kini sedang melakukan percakapan yang menyenangkan sembari meminum teh dan beberapa biskuit hingga terkadang berbagai macam buah dikeluarkan.

Salah satu dari wanita cantik itu adalah aku. Dan yang lain adalah Lucia.

Setelah menyepakati kesepakatan ini, rencanaku untuk pulang sekarang harus ditunda untuk sementara waktu karena aku harus mengikuti Lucia ke negara para iblis.

Kami akan membahas tentang bagaimana aku akan membantu Lucia dan tentang imbalanku disana.

"Ngomong-ngomong, Demonic Gamma itu adalah negara macam apa?" Aku menanyakan itu selagi mengunyah biskuit yang renyah dan menikmati pemandangan gurun yang luas dari dalam rumah kaca yang ada diatas pulau melayang milik Lucia.

Lucia menjawab sembari mengupas sebuah buah merah pekat aneh yang memiliki cairan mirip darah didalamnya. Buah itu adalah Bloodfruit dan adalah camilan favorit para iblis dari klan Vampir selain darah, tampaknya.

"Hm, negara kami cukup unik karena negara itu dibagi menjadi 4 bagian yang dipimpin oleh setiap dari keempat klan besar disana."

Klan besar pertama dan yang terkuat; Klan Vampir.

Klan besar kedua dan yang paling misterius; Klan Cult.

Klan besar ketiga dan yang paling keras; Klan Minotaur.

Klan besar keempat dan yang paling tidak boleh diremehkan; Klan Succubus/Incubus.

Lucia mengatakan bahwa masih ada berbagai jenis klan lain, tapi kebanyakan dari mereka hanya klan kecil yang tidak terlalu kuat atau bahkan tidak memiliki wilayah milik mereka sendiri. Dengan kata lain, kebanyakan dari mereka hanya warga biasa disana.

Diatas semua itulah berdiri sosok yang disebut Demon lord. Sosok pemimpin dari semua iblis.

Dalam situasi normal, sosok Demon lord adalah seseorang yang dipilih diantara keempat klan besar. Namun dalam hal Demon lord yang sekarang, Lucia mengatakan bahwa dia adalah putra dari Demon lord yang sebelumnya dan bahkan tidak layak sebagai Demon lord.

Alasan mengapa tidak pernah terjadi pemberontakan hingga saat ini adalah karena betapa kuatnya Demon lord sebelumnya yang sudah mencapai level 80 lebih.

Yah, aku juga akan takut jika bertemu dengan pria semacam itu, sih. Lena yang berlevel 25 saja sudah mengerikan, tapi... level 80? Apa kau bercanda?

Mungkin bahkan Hutan Man-Eater akan musnah dengan ayunan jari pria ini.

Hah, sepertinya dunia memang sangat luas, bukan? Aku tidak tau bahwa pria sekuat itu benar-benar ada di dunia ini.

Aku hanya bisa menghela napas mendengar ucapan Lucia.

"Farrack pasti akan memulai perang dengan umat manusia dalam beberapa tahun kedepan jika terus dibiarkan seperti ini, jadi aku benar-benar ingin menghentikannya jika memungkinkan."

Lucia tampak benar-benar serius dengan kata-katanya. Dia memang orang yang baik, mungkin.

"Apa yang akan kau lakukan jika upaya kita gagal?" Aku bertanya kepada Lucia sembari mencoba sepotong Bloodfruit.

Hm, rasanya sangat manis walau memiliki beberapa aroma amis yang aneh.

Lawan kami adalah sang Demon lord itu sendiri. Bahkan jika Demon lord ini adalah seorang pria Vampir tak berguna dan pengecut seperti yang dikatakan oleh Lucia sekalipun, itu masih tidak akan mudah.

Karena itu, aku benar-benar penasaran dengan apa yang akan Lucia lakukan jikalau kami gagal.

Untuk itu, Lucia hanya menjawab secara spontan; "Gagal? Ah... Kurasa aku akan kabur kesuatu tempat yang jauh."

Isekai Mom - They Are My ChildsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang