Chapter 23. Pulau Terbang?

146 20 0
                                    

Sudah tiga hari berlalu sejak aku datang kekota Mollan sebagai Anna.

Setelah menghancurkan Cavieree Grup dan mencuri uang mereka, aku telah membeli banyak hal di kota ini.

Aku pernah mencoba untuk membeli tas penyimpanan, tapi itu tampak sangat kecil dibandingkan Tas penyimpanan pemberian Curt. Bahkan sampai sekarang, Tas pemberian Curt masih bahkan belum terisi sebanyak 1/4 setelah aku memasukkan berbagai barang kedalamnya.

Tampaknya Tas penyimpanan pemberian Curt berkualitas sangat tinggi. Aku kembali menyadari betapa banyaknya aku berhutang pada pria itu. Bagaimana aku harus membalas kebaikannya?

Daripada itu, aku saat ini sedang berada di dalam brankas.

Seperti yang kuharapkan, disini terdapat banyak sekali harta.

Aku awalnya ingin pulang setelah membeli gulungan teleportasi, tapi akhirnya aku menunda rencanaku setelah mengingat bahwa aku sama sekali tidak memiliki senjata yang benar-benar tepat.

Selain itu, aku juga masih membutuhkan beberapa alat kecil untuk pekerjaan detail seperti memahat dan sebagainya.

Jadi setelah membeli gulungan teleportasi, aku mencari ketoko lain. Disana, aku mendengar rumor tentang toko milik pandai besi terbaik di kota ini.

Sayangnya, toko itu tampaknya hanya boleh di akses oleh para petualang tingkat S dan bangsawan.

Aku pernah berpikir untuk menyelinap masuk, tapi akhirnya aku memilih metode yang lebih baik.

Toko itu tampaknya memiliki seorang manajer toko yang korup yang sering memperkosa dan menghancurkan wanita sementara membiarkan sang pandai besi nomor satu tetap dalam keadaan sederhana, jadi aku memutuskan untuk menarik perhatiannya dan mencuri semua yang dia miliki.

Aku sempat khawatir apakah rencanaku berhasil ketika Mark tiba-tiba saja mulai datang ketempatku bekerja, tapi manajer toko itu akhirnya benar-benar muncul.

Baiklah! Dengan itu, meski aku harus menanggung beberapa sentuhan yang membuatku kesal, aku akhirnya berhasil membalas pria bernama Willbert itu.

Setelah 'Memakan' beberapa bagian yang lezat dari tubuh pria itu, aku membuangnya ketengah kota dimana banyak orang dapat melihatnya. Aku yakin warga kota sekarang tengah dalam keadaan panik karena kemunculan mayat dalam keadaan mengerikan. Aku bahkan memberikan kertas yang bertuliskan beberapa kejahatan pria itu diatas tubuhnya.

Karena itu, aku harus cepat-cepat mengambil semua yang menjadi harta pria ini.

Pedang, tombak, palu, cangkul, koin-koin, segalanya ada didalam brankas itu. Bahkan ada beberapa Tas penyimpanan yang terlihat mewah.

Aku tidak tau seberapa berguna benda-benda ini, tapi karena ini adalah milik seorang menajer toko dari toko pandai besi terbaik di kota, kurasa itu setidaknya kelas atas.

Aku menyimpan semua yang ada disana sebelum berganti ke pakaian biasaku dan kembali ke penginapan murah yang kusewa.

Besok, aku akan segera pergi dari kota ini dan pulang.

Tunggu Mama, anak-anak! Mama punya banyak hadiah untuk kalian kali ini!

Oh, itu benar, aku juga tak lupa untuk memberikan beberapa harta milik Willbert ke sang pandai besi. Aku bahkan menulis surat yang mengatakan segala jenis kejahatan dan tindakan korupsi pria Willbert itu.

Semuanya akan baik-baik saja!

***

Aku berpikir seperti itu setidaknya sampai aku melihat bayangan yang melayang dari kejauhan ketika aku berniat untuk pergi dari kota ini.

Bayangan itu ternyata adalah sebuah pulau kecil yang melayang. Siapa yang bisa percaya itu ada?

Jika benda seperti itu muncul di bumi, semua orang mungkin berpikir bahwa itu adalah CGI, tapi di dunia ini, semua orang... Ah, mereka mulai takut.

Semua orang, termasuk para prajurit dan petualang, mulai mengatakan kata yang sama; Iblis(Demon.)

Setelah apa yang aku lakukan, kota ini juga diserang oleh Iblis, bukankah kota ini terlalu meriah? Tentu saja, dengan cara yang buruk.

Setelah pulau itu berhenti diatas kota, seorang pria yang mengenakan jas hitam melompat turun.

Dia menghancurkan sebuah bangunan bersama orang-orang yang ada didalamnya saat mendarat.

"Namaku Breyd. Aku disini untuk menghancurkan kota ini!"

Pria itu hanya mengatakan kata-kata itu sebelum menumbuhkan sisik-sisik dan cakar dari lengan kanannya dan mulai membunuh setiap manusia yang dia lihat.

Dia bahkan menghancurkan beberapa bangunan dalam perjalanannya.

'Heh, dia kuat. Setidaknya dia tidak lebih lemah dariku.'

Meskipun aku berpikir seperti itu, aku yang saat ini sedang menyatu kedalam bayangan menatap kearah pulau yang masih melayang.

Dari sana, aku merasakan kekuatan yang jauh lebih besar dari pria kulit hitam ini. Aku yang sekarang pasti tidak akan bisa menangani siapa atau apa yang mengawasi di pulau itu.

Haruskah aku melarikan diri?

Aku sempat berpikir seperti itu, tapi aku melihat sosok dua kakak beradik yang kukenal terjatuh dihadapan pria bernama Breyd itu.

Breyd sudah mengangkat tangannya. Itu sangat jelas bahwa pria itu akan membunuh keduanya.

Aku tidak peduli bahkan jika kota ini dihancurkan. Namun, aku tidak akan membiarkan orang-orang yang telah ku selamatkan mati begitu saja oleh serangan acak.

Karena itu, aku melangkah kedepan.

Dalam sepersekian detik sebelum cakar keras milik Breyd menyentuh kepala sang kakak, aku sudah mengenakan armor merah khusus wanita yang aku dapatkan dari brankas milik Willbert.

Aku juga kembali ke penampilan asliku karena aku tentu tidak boleh menggunakan 'Anna' disini.

Dengan kecepatan penuhku, aku meninju wajah pria Breyd itu.

Di wajah sang kakak, hanya goresan kecil saja yang dapat terlihat di wajahnya.

***

Lucia melebarkan matanya ketika dia hampir menjatuhkan cangkirnya saat sesosok bayangan merah datang dan memukul wajah Breyd.

Itu sangat cepat. Setidaknya seseorang yang datang menyerang pasti sudah level 4 atau 5. Atau bahkan 6.

Sudah lebih dari seratus manusia yang Breyd bunuh hanya dalam beberapa detik sejak datang ke kota. Diantaranya, mungkin beberapa petualang pun termasuk.

Lucia sangat yakin bahwa kekuatan yang paling besar yang mungkin dapat dimiliki kota ini adalah petualang manusia tingkat S.

Kebanyakan dari mereka hanya level 4, jadi Breyd yang adalah seorang Half-dragon masih mampu menangani mereka dalam beberapa waktu.

Namun, seseorang yang mampu mendatangi dan memukul Breyd tanpa bahkan dia sadari telah benar-benar muncul.

Mungkinkah manusia benar-benar telah menjadi jauh lebih kuat setelah kedatangan Sage?

Lucia menggelengkan kepalanya pada kemungkinan itu.

Tidak mungkin manusia bisa menjadi kuat hanya karena orang kuat muncul diantara mereka. Lucia sangat yakin akan hal itu. Jika itu memang terjadi, maka manusia mungkin telah menjadi yang terkuat sejak lama karena selain Sage, terdapat juga beberapa sosok manusia di masa kuno yang melampaui level 30.

Namun, meskipun dia tau sebanyak itu, Lucia masih penasaran dengan orang baru ini. Karena itu, dia pun melangkah keluar dan duduk diatas bangunan yang tidak terlalu jauh dari tempat Breyd dan orang baru ini berada.

Ketika Lucia melihat dengan lebih teliti, dia menyadari bahwa Breyd sekarang telah tertanam cukup dalam di sebuah bangunan dan mengalami banyak kesulitan untuk bangun kembali.

"Sangat menarik..."

Lucia memutuskan untuk mengamati. Dia yakin hasil dari pertarungan ini akan mempengaruhi karirnya di masa depan.


Isekai Mom - They Are My ChildsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang