Part 28

7.5K 466 0
                                    

AUTHOR'S POV

[//////]

"Tadi, Galang bilang kalo dia suka sama gue, Si." cerita Nayla.

"Hah?! Demi apa?! Galang?! Gak salah, tuh?!" heboh Sisi. "Bener, Si. Gue sampe kaget." balas Nayla. "Cerita dong Nay, cerita!"

;flashback

"Nay, ikut gue dulu, yuk!" ajak Tobi. Saat itu, Nayla berada di dekat mading, bersama Tristan. "Gabisa. Sibuk," balas Nayla. "Ya elah, Nay.. Sebentar doang.. Trsitan, lo tunggu di kelas aja sana. Hus hus," usir Tobi.

"Apa-apaan, sih, Tob?! Gue lagi sibuk sama Tristan. Lo dateng tiba-tiba ngancurin waktu gue sama Tristan!" ucap Nayla. Atau lebih tepatnya, membentak.

"Ya elah, Nay.. Sebentar aja, kali.. Yuk ke taman belakang, yuk." Tobi menarik lengan Nayla dan Nayla terpaksa mengikutinya.

"Galang. Nih Nayla-nya."

Galang membalikkan badannya. Tak lama, ia duduk di bangku panjang di depannya. Nayla menatap Galang heran.

"Mau ngapain, sih?! Ganggu aja.."

Galang berdiri. Tak lama, ia mengeluarkan sebatang bunga mawar putih dari balik jas sekolahnya.

"Nay.. Udah lama kita temenan, udah lama kita kenal. Kita udah tau satu sama lain, tau kebiasaan satu sama lain. Tapi tiba-tiba, gue jatuh cinta sama lo. Dan Tobi tau itu."

Nayla menoleh ke arah Tobi. Tobi menyengir lebar. "Dan Tobi maksa gue buat nyatain perasaan gue. Tapi gue nolak. Selalu nolak. Sampe akhirnya, gue gak tahan sama lo yang makin deket sama Tristan. Dan gue beraniin diri buat nyatain perasaan lo."

Nayla terdiam. Ia memandangi Galang, heran. "Gue ga minta lo buat jadi pacar gue, gue cuma mau gue jujur. Gue udah ga kuat. Kalo boleh jujur, gue lebih suka lo deket sama gue daripada Tristan."

Nayla bingung. Ia tidak mempunyai pilihan lain selain berjalan pelan meninggalkan Galang dan Tobi. Nayla benar-benar bingung. Ia tak punya pilihan lain selain meninggalkan mereka berdua.

[//////]

"Keputusan lo buat menjauh dari Galang salah besar. Gimana pun juga, lo dari SMP sama dia terus Nay. Kita bareng-bareng terus dari dulu. Lo gabisa tiba-tiba ngejauhin Galang," komentar Sisi.

"Tapi gue ga mau nyakitin dia. Terlebih lagi... Gue udah pacaran sama Tristan." Nayla memalingkan wajahnya dari Sisi setelah berkata demikian.

"Lo...pacaran?" Sisi tak percaya. Namun, Nayla mengangguk. "Pacaran ga semudah ngiket tali sepatu, Nay. Dan satu hal lagi, tali sepatu gampang dicopot. Begitu juga suatu hubungan. Sekali lo ngiket suatu tali, pasti ujungnya lo copotin."

"Gue ngerti. Tapi keputusan gue udah fix. Gue bakal coba ngejalanin hubungan sama Tristan. Apapun risiko-nya." "Apapun?" "Apapun."

Handphone Nayla berdering, tanda sms masuk.

Tristan❤ : hi nay
Tristan❤ : how r u
Tristan❤ : its been a long hour without u nay
Me : im fine
Me : i miss u already
Tristan❤ : date 2nite?
Me : aku ga yakin aku bisa. but when?
Tristan❤ : 7.30 pm, bisa ga bisa aku bakal ke rumah!

Tak lama setelah itu, atau lebih tepatnya saat Nayla pergi keluar kamar untuk makan, giliran handphone Sisi yang berbunyi.

Poo : double date 2nite? w/ natan?
Poo : natan means nayla tristan
Poo : theyre dating, arent they?
Me : yeaa. Aku tau ko
Me : aku gatau aku bisa apa engga. Kita juga baru date tadi. Kan?
Me : but i'll try
Me : when? I miss you so
Digo❤ : aweeeee
Digo❤ : jam 7.30, aku sama tristan bakal ke sana
Digo❤ : suruh nayla pake dress -t
Me : okidoki tristan! Nayla lagi makan hehehe
Digo❤ : lo juga pake dress ya si -t
Me : siap! Bye bye hshsuwhehloveu!

Sisi menghela nafas. Dress? Sisi beranjak dari kasurnya. Ia mengobrak-abrik lemari besarnya.
Dress selutut dengan motif zebra? Um.. Ga cocok, Si.

Dress hitam polos lengan panjang? Um.. I don't think so.

Akhirnya, pilihan Sisi jatuh pada dress putih dengan garis hitam di ujung dress-nya. Ia menyukainya. Begitupun aku(author)!

Ia memoles pewarna kuku berwarna putih (bukan bening) di kuku-kuku tangannya. Itu terlihat indah. Lalu ia menambahkan sedikit motif garis hitam setelah kering. Terakhir, ia memoles kuteks bening untuk membuat kukunya mengkilap.

"Tuh Nay, udah gue siapin dress. Disuruh Tristan." ucap Sisi begitu Nayla datang. "Udah tau."

Nayla pun mengenakan dress yang dipilih Sisi, dress putih dengan motif polkadot hitam. Setelah selesai merias diri, mereka menunggu kehadiran pangeran mereka di ruang tamu.

÷÷÷

20 votes for next part?^^

Different Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang