Nayla menelfon Tristan.
'Halo? Tristan? Kenapa?'
'Kita bisa dinner malam ini?'
'Bisa aja sih... Kalo ga ada halangan.'
'Gue tunggu lo di kafe deket sekolah. Jam 7,' kata Tristan.
'Kalo bisa ya. Secepetnya gue kabarin lo, kok,' ucap Nayla.
'Makasih, Nay.'
Telfon terputus. Nayla dengan cepat menghampiri Sisi.
'SIIIIIII,' seru Nayla.
'Apa sih, Nay? Gausah teriak, gue ada di sini kali.'
'Tristan ngajak gue dinner,' kata Nayla.
'APA!?'
'Tadi gue nelfon dia, atas usul lo. Dia ngajak gue dinner,' kata Nayla.
'Tapi gue takut dia ngapa-ngapain gue. Kayak yang lo bilang,' lanjut Nayla.
'Gue sama Bunda bakal ngawasin lo. Lo dateng aja sendirian. Ntar kita nyusul,' ucap Sisi.
'Denger-denger Digo juga ngikut loh,' goda Nayla, membuat pipi Sisi merekah merah.
'Ya engga bakal lah. Ini acara lo sama Tristan. Bukan double date,' kata Sisi.
'Gue siap-siap dulu, ya, Si.'
'Yaudah. Gue ke Bunda dulu,' kata Sisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love Story
FanfictionCerita pertama di Wattpad aku, masih sangat amat abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-16 : #83 in Fanfiction}