Nayla POV
Dinner? Apakah ini pertanda kalau Tristan adalah vampire baik-baik? Tidak seperti yang dikatakan Sisi?
'Nay,' panggil Sisi.
'Kata Bunda, lo boleh pergi. Cuma harus hati-hati. Tristan bukan vampire biasa.'
Setelah Sisi berkata seperti itu, hpku berdering.
Tristan.
'Halo, Trsitan?'
'Nay? Ajak Sisi, ya.'
Sisi? Untuk apa Tristan mengajak Sisi?
'T.. Tapi kenapa?'
'Digo yang nyuruh,' jawabnya.
'Oh yaudah. Gue ajak, deh.'
Sambungan terputus. Aku menatap Sisi.
'Kenapa?' Katanya.
'Tristan nyuruh gue buat ngajak lo. Digo yang nyuruh katanya. Gih, lo mandi. Nanti gue dandanin.'
'Hah? Tap.. Tapi...'
'Udah buruannn'
Sisi meninggalkanku. Aku beranjak ke arah lemari bajuku dan Sisi.
'Em... Pilih yang mana, ya...' fikirku.
Pilihanku terjatuh pada dress hitam 10cm di atas lutut. Aku beralih ke kotak aksesoriku. Kuraih chocker hitam, dan juga gelang lucu yang berwarna sama. Aku memilih flat shoes hitam untuk alas kakiku.
Setelah menemukan pilihanku, aku menentukan baju untuk sisi.
Aku pilih dress pink pastel se-paha dan aku mengambil boots putih dengan tinggi sampai betis. Dan juga kalung berwarna putih.
'Perfect,' gumamku saat selesai berdandan.
Sisi membuka pintu.
'Nay! Ini beneran elo!? Gila lo niat banget mau dinner sama Tristan....' kata Sisi.
'Ih apaan sih. Eh iya gue udah nyiapin baju buat lo. Tuh di kasur.'
'Harus banget gue pake?'
'Iya lah! Pilihan sahabat sendiri!'
'Iya deh iya,' kata Sisi lalu mulai berdandan.
Setelah siap, kami, bertiga dengan Mama, pergi menuju cafe yang diberi tau Trsitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love Story
FanfictionCerita pertama di Wattpad aku, masih sangat amat abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-16 : #83 in Fanfiction}