Di tempat Sisi berada...
"Hewan segar..."
Sisi mengendus sekitarnya.
Sisi melesat pergi. Dan kembali dengan seekor kelinci yang tampak meronta minta dilepaskan. Betapa malangnya nasib kelinci lucu itu, mending author pelihara deh.
Taring Sisi bermunculan. Kelinci sudah di depan mata. Dengan cepat ia menggigit kelinci itu dengan lahap. Sisi puas. Ia pun kembali.
Di tempat Nayla...
"Duh Sisi lama banget, sih," kata Nayla khawatir.
TOKTOK!
"S...Siapa?" seru Nayla.
Tak ada jawaban. Ia tampak berfikir.
"Mending gue ngintip dulu deh," kata Nayla.
Nayla beranjak ke jendela di dekat pintu rumahnya. Ia melihat sosok Sisi di sana. Ia tampak menyeka mulutnya dengan daun.
"Sisi!?"
Nayla pergi membukakan pintu dengan cepat. Sisi menatapnya heran.
"Si, lo lama banget, sih!" kata Nayla.
"Hehe maaf," kata Sisi.
"Tristan sama Digo gak dateng kan?" kata Sisi memastikan.
Nayla menggeleng.
"Lo udah makan?" tanya Sisi.
"Udah. Sekarang kita masuk ke kamar, yuk, Si. Masa ngobrol di sini, masuk, yuk," kata Nayla.
Sisi mengangguk. Ia mengunci pintu dan melesat ke kamar, menyusul Nayla.

KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love Story
FanfictionCerita pertama di Wattpad aku, masih sangat amat abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-16 : #83 in Fanfiction}