"Oh, lo. Yuk," kata Sisi singkat.
Digo tersenyum lalu melangkahkan kakinya memasuki rumah Tristan.
"Halo semua," sapa Digo riang.
Nayla tersenyum. Sementara Tristan hanya melirik sebentar.
Sisi kembali duduk di sebelah Nayla. Digo? Ia duduk di sebelah Tristan.
"Nay, Si, gue mau ngobrol sama Digo empat mata dulu ya. Kalian tunggu aja di sini," kata Tristan.
Sisi curiga. Sementara Nayla hanya menganggukkan kepalanya.
Tristan menarik lengan Digo. Lagi-lagi, Sisi memejamkan matanya. Kali ini untuk menajamkan pendengarannya. Walaupun jarak dari Tirstan ke Sisi cukup jauh, Sisi dapat mendengar perbincangan mereka dengan baik.
'Kita kapan mangsa manusia itu hah!? Gue haus, Tristan. Gue haus!!'
'Sabar sedikit, Digo. Sebentar lagi....'
Tristan tersenyum licik.
'Darah manusia....' batin Digo. Taringnya bermunculan.
'Lo tau Sisi kan? Dia adalah vampire pembela manusia, Digo. Kita gak boleh gegabah untuk menggigit manusia. Apalagi menggigit Nayla,' kata Tristan.
'Nayla.... Darah Nayla sangat segar, Tristan. Apalagi disantap sekarang juga,' kata Digo. Ia bangkit. Hendak pergi.
'TIDAK SEKARANG, DIGO!!'
Sisi terlonjak. Nayla kaget.
"Lo kenapa, Si?" kata Nayla panik.
"Nay! Kita harus pergi sekarang! Jangan tanya kenapa tapi kita harus pergi sekarang!"
"Tapi Trista-"
"Gaada tapi-tapian! Kita pergi sekarang juga!"
Sisi menarik tangan Nayla dan membawanya melesat pergi dari rumah laknat itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/25738116-288-k447729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love Story
FanfictionCerita pertama di Wattpad aku, masih sangat amat abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-16 : #83 in Fanfiction}