"Udah nyampe?" tanya Sisi saat ia merasakan mobil Tristan berhenti.
"Belom. Liat dong ini masih di lampu merah," balas Nayla. Tristan terkekeh pelan karenanya.
Mobil Tristan berhenti lagi. Kini, dengan semangat, Sisi bertanya, "Udah sampe?"
Tristan hanya mengangguk. Ia membuka pintu dan turun dari mobinya. Disusul oleh Nayla dan Sisi.
"Mana Digo?" tanya Sisi.
"Paling di rumahnya. Itu rumahnya," unjuk Tritan.
Wow! Rumah Digo sangat mewah walaupun bermodel minimalis.
"Nah masuk yuk, paling Digo nyusul," kata Tristan.
"Tristan pulang," kata Tristan saat memasuki rumahnya.
Glek.
Nayla menelan ludahnya. Rumah Tristan bagus, namun terlihat seram. Ditambah banyaknya patung yang terpampang begitu memasuki rumah Tristan.
"Kalian duduk aja dulu. Gue ganti baju," kata Tristan.
Mereka mengangguk.
"Si, r..rumahnya s..serem b..banget," tanya Nayla.
"Nanti gue ceritain, gue tau asal-usulnya Tristan dan Digo," kata Sisi.
'Vampire," batin Sisi singkat.
- FLASHBACK DI SEKOLAH -
'Kok kayak bukan manusia ya,' pikir Sisi pada Tristan.
Sisi menajamkan penciumannya.
'Vampire. Pemangsa manusia. Kenapa dia bisa di sini!?' gumam Sisi.
'Kenapa, Si?' kata Tristan.
Sisi menggelengkan kepalanya. Ia menatap Tristan tajam.
TOKTOK.
"Paling itu Digo, Si. Buka pintunya gih," kata Nayla.
"Biar gue terawang," kata Sisi. Ia memejamkan matanya dan mulai bermain dengan pikirannya.
"Iya, itu Digo."
Sisi bangkit menuju pintu, sementara Nayla menunggu di sofa ruang tamu sendirian dengan perasaan takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love Story
FanficCerita pertama di Wattpad aku, masih sangat amat abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-16 : #83 in Fanfiction}