AUTHOR'S POV
Musik mengalun pelan dari hp Nayla. Tristan. Nama tersebut tertera di layar hp Nayla.
"Trsitan ngapain nelfon gue? Jangan-jangan dia minta ketemuan terus dia gigit gue terus gue jadi vampire? No no no itu gak bisa. Udah ah diemin aja," batin Nayla.
"Door! Makannya abisin dong jangan bengoong," kata Sisi yang habis dari toilet itu.
"Eh iya ini juga mau makan keles," balas Nayla.
Tristan? batin Sisi.
"Trsitan ngapain nelfon lo?" Tanya Sisi.
"Hah? Siapa coba yang ditelfon Tristan," kata Nayla gugup.
Sisi menunjukkan layar hpnya. Terlihat pesan singkat dari Tristan.
Suruh nayla angkat telfon gue. Ini penting banget si. Tolong ya.
Pesan singkat dari Tristan mengagetkan Nayla.
"Lo ada hubungan apa sama Tristan?"
Sisi mulai men-introgasi Nayla.
"Apaan sih, Si. Engga. Gue gak ada hubungan apa-apa sama dia. Gue juga bingung pas dia nelfon gue. Bahkan gue bingung dia dapet nomor gue dari mana. Makanya gue diemin telfon dari dia."
"Lo coba telfon dia deh, Nay." usul Sisi.
"Lo kok jadi peduli sama dia? Bukannya lo pernah bilang kalo gue gak boleh deket-deket sama dia? Bukannya dia vampire pemburu?"
"G.. Gak a..ada s..salahnya k..kan p..eduli s..ses..sama?"
Lo aneh, Si. Lo aneh. batin Nayla.
"Ntar ah, gue makan dulu."
"Besok sekolah, loh. Lo belom ngerjain pr kan?"
"Lah emang ada pr apa?"
"Gatau. Tapi seinget gue ada pr. Udah lo makan dulu, gue pengen beresin buku buat besok," kata Sisi sambil berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love Story
FanfictionCerita pertama di Wattpad aku, masih sangat amat abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-16 : #83 in Fanfiction}