Krek... Bangku ditarik prilly. Ia pun meletakkan tasnya di atas meja, dan duduk di bangku kayu. Kelas sepi.
"Tumben gak ada Tobi," pikir Sisi.
Heran. Biasanya jam segini kelas sudah ramai oleh teman sekelasnya.
"Nayla juga mana lagi, ke mading lama banget," gumam Sisi.
Selurung bangku kosong. Tak ada sepeser tas di atas meja.
Tiba-tiba...
"Pagi anak an... Loh? Sisi? Kamu sendirian? Nayla mana? Teman kamu yang lain mana?" tanya Pak Bandi, guru dan wali kelas Sisi.
"Saya mana tau Pak... Tapi Nayla izin ke saya katanya mau ke mading," jawab Sisi.
"Yasudah Bapak mau cari Nayla dan teman kamu yang lain. Kamu jagain tas dan barang barang Bapak ya," kata Pak Bandi.
Sisi mengangguk.
Sudah sekitar 5 menit Pak Bandi keluar, tiba-tiba...
"Permisi."
Sisi yang sedang melamun kaget. Ia langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang.
"Eh i..iya kenapa?" tanya Sisi.
'Betul ini kelasnya Pak Ban.. Bandi?' tanya seorang lelaki.
"Iya. Kenapa? Lo anak baru?" tanya Sisi.
"Iya. Nama gue Tristan."
Laki-laki tinggi yang bernama Tristan itu mengulurkan tangannya. Dan disambut baik oleh Sisi.
"SURPRISEEEEEE!!"
÷÷÷
Baca cerita lain aku;
1. Detektif Ali
2. I Can See Your Love
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love Story
FanfictionCerita pertama di Wattpad aku, masih sangat amat abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-16 : #83 in Fanfiction}