Epilog

9.4K 392 1
                                    

Sekarang mereka berempat sudah memasuki masa 'perkuliahan', bahkan audah mau lulus. Nayla dan Sisi mengambil jurusan yang sama, jurusan Ekonomi. Sementara Digo, ia berada di jurusan Bisnis, seperti Tristan.

Mereka menyewa satu unit apartemen di dekat kampus, alasannya karena mereka malas jika bolak-balik rumah-kampus. Akhirnya rumah Nayla dan Sisi yang penuh kenangan itu dijual, karena Bunda Jane harus kembali menjalankan bisnisnya yang sempat 'turun' di Inggris sana.

Mereka menyewa seunit apartemen yang terdiri dari dua kamar dengan masing-masing queen-sized bed. Cukup untuk dua orang. Kamar Nayla dan Sisi sama besarnya dengan Tristan dan Digo, hanya saja lebih tertata rapi.

Di dalam kamar Nayla dan Sisi nuansanya serba putih, lemari mereka yang besar berwarna putih bersih, dalamnya juga tertata rapih. Meja rias mereka pun berwarna putih.

Sementara kamar Digo dan Tristan, lemari besar mereka yang berwarna putih tak tertata rapi, baju mereka terlipat tak menentu. Meja mereka menjadi tempat sampah.

Kamar mandi di sana hanya ada satu, namun berfasilitas lengkap. Begitu juga dengan yang berhubungan dengan makanan. Begitu membuka pintu, maka langaung disambut dengan sofa berwarna putih dan juga TV.

Kini mereka sedang bersantai di sofa itu. Sofa yang bisa memuat kurang lebih lima orang itu selalu menjadi korban mereka saat mereka lelah.

"Gimana kuliahnya?" tanya Tristan sambil membawakan snack dan minuman dingin untuk Nayla. "Makasih," kata Nayla lalu meneguk minumannya. "Kayak biasa. Cuma lebih banyak tugas aja gara-gara udah harus bikin skripsi minggu depan," kata Nayla. "Mana Sisi?" tanya Tristan. "Di kamar. Tidur. Capek katanya," kata Nayla. "Digo mana?" Gilitan Nayla yang bertanya.

"Di kamar. Tidur. Capek katanya," kata Tristan, mengikuti ucapan Nayla sebelumnya. "Capek? Ngapain?" Tristan mengangkat bahunya, lalu ikut duduk di sebelah Nayla dan menempatkan tangannya di pinggang Nayla. "Makan gih."

Nayla mengangguk, lalu memakan makanannya. "Abis ini kita nonton film," kata Tristan yang langsung disetujui Nayla.

Setelah hampir dua jam di sofa dan menonton film Begin Again, Sisi dan Digo muncul. "Kalian abis ngapain?" tanya Sisi yang lansgung duduk di sebelah Nayla, lalu disusul Digo yang duduk di sebelahnya. "Nonton film," kata Nayla. "Film apa?" tanya Digo. "Begin Again."

Digo dan Sisi menganggukan kepalanya mengerti. "Gue pengen ngomong," kata Nayla tiba-tiba. "Ngomong lah," kata Digo. "Tadi Bastian nembak gue. Si, lo tau Bastian kan?" Sisi mengangguk. "Dia nembak gue pas gue ngilang, tau kan Si?" Lagi-lagi Sisi mengangguk. "Terus kamu terima?" kata Tristan sambil memainkan rambut Nayla.

"Ya aku tolak lah. Awalnya dia sempat bilang 'Ya tinggal putusin, lah' terus yaudah aku pergi aja langaung tinggalin dia," cerita Nayla. "Ngomong-ngomong soal ditembak, gue juga pernah ditembak sama Bastian, Nay," kata Sisi.

"Gak peduli," kata Nayla sambil menjulurkan lidahnya. "Lagunya enak, joget yuk," kata Digo. Ia mengulurkan tangannya pada Sisi dan langsung disambut oleh tangan kecil Sisi.

Tristan dan Digo meletakkan kedua tangan mereka di pinggang pacar mereka. Nayla dan Sisi melingkarkan tangan mereka di leher pacar mereka.

Mereka saling tatap-menatap, dan mereka berdansa dalam diam. Tak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Semuanya hanyut dalam tatapan dalam mereka.

"Aku sayang kamu," kata mereka, dan uniknya, mereka mengucapkannya bersamaan. Lalu mereka tergelak.

"Ih aku serius," kata Nayla dan Sisi bersamaan. "Aku juga," balas kedua pacar mereka bersamaan, lagi. Lalu mereka pun tergelak.

"Aku sayang kamu," kata Nayla dan Sisi lalu agak jinjit untuk mencium pipi kedua pacar mereka. "Aku juga," kata Tristan dan Digo lalu memeluk Nayla dan Sisi dan mencium puncak kepala mereka.

--

ok aku gak jago bikin ending&&&kepikiran cuma segini so sorry not sorry :bb

oh iya buat yang bingung (kalo ada)

Liora yang dimaksud Tristan di part 40 itu bukan michelle joan, tapi itu terserah kalian mau bayangin itu siapa. michelle joan itu bunda jane di cerita ini :3 betty itu aku ngebayanginnya cewek imut yang gemuk, tapi ya imut. terus ini udah completed ceritanya, tapi mau aku edit part 1&seterusnya :3

makasih buat yang udah vote, comment, masukkin ke library&reading list. aku sayang kalian semua mwamwa *sending kisses*

Different Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang