"Nama saya Tristan."
"Udah? Segitu doang?" kata Pak Bandi.
Tristan hanya mengangguk.
"Yaudah. Duduk sana."
Tristan bingung. Satu-satunya bangku yang kosong hanya di sebelah Nayla. Sisi? Di sebelahnya terdapat Tobi dan Galang. Lebih tepatnya diapit.
"Duduk aja gapapa," kata Nayla saat melihat Tristan bingung.
"Makasih," kata Tristan singkat.
"Nah anak-anak kita akan belajar blablablablabla."
Di akhir kelas..
"Anak-anak, Bapak akan membagi tugas perkelompok. Satu kelompok terdiri dari tiga orang dan Bapak yang memilihnya."
Setelah dibuat, Nayla bersama Tristan dan Sisi, tergabung dalam satu kelompok. Sementara itu, Galang dan Tobi menatap risih Tristan.
-Saat istirahat-
"Tristan, lo anak baru kan? Gue sama Sisi mau jajan, lo mau ikut gak?" tawar Nayla kepada Tristan.
Tristan mengangguk, lalu tersenyum.
"Yaudah gue sama Sisi tunggu di luar kelas ya," kata Nayla.
"Gausah. Gue udah nemu duitnya kok," kata Tristan.
Mereka pun pergi ke kantin. Tiba-tiba...
"Nay itu Digo," kata Sisi ribut.
"Iih Sisi. Lo bisa gak sih gak kayak gini, lebay tau ga," kata Nayla.
"Nay Digo ganteng banget....."
"Digo ya? Dia sepupu gue. Mau gue kenalin?" kata Tristan.
"Kenalin sisi aja," kata Nayla.
"Beneran? Mauuuuuu," seru Sisi.
"Nanti ya pulang sekolah, sekalian kerja kelompok," kata Tristan.
Anehnya, di kantin Tristan sama sekali tak memesan apapun. Nayla bingung.
÷÷÷
Baca cerita lain aku;
1. Detektif Ali
2. I Can See Your Love
![](https://img.wattpad.com/cover/25738116-288-k447729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love Story
FanfictionCerita pertama di Wattpad aku, masih sangat amat abal. Silahkan kalau mau baca. :) *Tidak ada deskripsi, silahkan langsung baca.* {06-01-16 : #83 in Fanfiction}