🌷MAKAN BUBUR AYAM

15.7K 373 2
                                    

#my_little_wife

abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️

Happy reading
.
.
.

"Kakak cepetan ih jalannya ola belum dapet baju buat Chiko!" omel ola karena varen sedari tadi jalan dengan santainya sembari mendorong keranjang yang sudah berisi perlengkapan kucing.

"Mana ada baju kucing di pet shop la," ucapnya yang merasa heran terhadap istrinya dari tadi mereka berkeliling tidak menemukan apa yang ola inginkan.

"Ihhh pasti ada mana mungkin di pet shop sebesar ini baju kucing gak ada kakak."

"Terserah Lo aja lah," ucap varen lalu berjalan meninggalkan ola.

Mereka melanjutkan mencari baju kucingnya tapi naas mereka sudah mencari sampai ujung toko tapi tidak menemukannya sama sekali.

Ola yang sudah kesal langsung berlari ke depan dia akan menemui kasir dan menanyakan apakah ada baju kucing di sini.

"Mbak ola mau baju kucing kok gak ada?"

Penjaga kasir yang melihat wajah cantik ola di buat tertegun dia sangat gemas melihat wajah ola yang baby face.

"Kamu cari baju kucing dek?"

"Iya mbak kok gak ada?"

Penjaga kasir itu tersenyum lalu mengeluarkan beberapa pakaian kucing dari laci yang ada di belakangnya.

"Pakaian kucingnya belum kami keluarkan dek."

Ola di buat berbinar oleh baju kucing yang terlihat menggemaskan dimatanya, varen menghampiri ola yang membuat kasir itu kembali tertegun mengagumi wajah tampan varen.

"Kak varen lihat baju nya lucu-lucu."

Varen hanya mengangguk saja dia terlalu malas untuk berbicara sekarang. Ola mengambil beberapa pakaian kucing yang menurutnya sangat bagus.

"Ini mbak ola mau yang ini aja," ucapnya sembari memberikan pakaian itu.

Varen juga meletakkan belanjaan yang tadi di beli oleh ola. "Mas adek nya ya?"

"Istri saya," ucap varen dingin membuat kasir itu kaget bukan main dia pikir varen masih lajang eh ternyata sudah ada pawangnya.

"Hehe maaf saya tidak tau mas."

Ola yang tidak mengerti hanya menatap mereka dengan bingung. "Kak varen ngomong apa sih?"

"Bocah gak boleh tau," ucap varen sambil menyentil dahi ola sedangkan sang empu hanya mengerucutkan b1b1rnya kesal.

"Totalnya jadi 1 juta mas."

Varen mengeluarkan kartu hitamnya yang selalu dia bawa kemana-mana membuat kasir itu kembali terkejut.

"Ini mas terimakasih telah berbelanja di toko kami," ucapnya sambil memberikan papar bag dan kartunya kembali.
.
.
.
.

Di dalam mobil sport berwarna hitam terlihat ola yang sedang memegangi perutnya yang terasa lapar.

"Aduh pasti cacing ola minta mam, tapi ola malu mintanya sama kak varen," batinnya.

Varen yang menyadari gerak-gerik aneh dari ola menoleh ke arah ola. "Kenapa Lo?"

"Enggak kok ola gak papa," jawab ola seadanya.

Varen yang merupakan cowok peka langsung mengerti pasti istrinya lapar pikirnya.

"Lo lapar kan?"

"Kok Kakak bisa tau?" Ucap ola terkejut.

"Karena gue juga lapar."

"Mau makan apa Lo?" Lanjutnya.

Ola berpikir sejenak lalu dia menemukan apa yang ingin dia makan. "Ola mau bubur ayam kak."

"G1la Lo, jam segini mana ada tukang bubur," varen merasa aneh di jam 13:00 siang mana ada penjual bubur yang masih buka.

"Ihhh cari aja siapa tau ada kak."

Varen hanya pasrah dia terpaksa mencari tukang bubur siapa tau ada yang masih buka di jam segini.

Dia pergi ke arah alun-alun kota dan akhirnya menemukan penjual bubur yang masih buka.

Varen memarkirkan mobilnya lalu pergi keluar di ikuti oleh ola.

"Yeyyyy mam bubur," gumam ola girang Karena dia sudah lama tidak makan bubur.

Varen memesan dua bubur untuk dirinya dan ola lalu duduk di bangku yang sudah di siapkan.

"Kak varen."

Varen menatap ola dengan sebelah alis terangkat. "Kak varen ganteng," ucapnya yang membuat varen salah tingkah.

Varen heran dengan dirinya sendiri kenapa ketika di puji oleh orang lain dirinya biasa-biasa saja tapi kalau di puji ola rasanya berbeda.

"Gue emang ganteng," ucapnya menghilangkan rasa gugupnya.

Tiba-tiba ada penjual bubur yang menghampiri mereka dengan nampan yang berisi dua mangkuk berisi bubur.

"Ini mas, mbak buburnya," ucap penjual itu sembari meletakkan mangkuk itu di meja mereka.

"Makasih mang," ucap ola dengan senyuman manisnya.

Setelah penjual bubur itu pergi mereka mulai menyantap bubur mereka masing-masing.

Ola menatap varen yang memakan bubur tanpa di aduk pun merasa heran. "Kak varen buburnya aduk dulu nanti bumbunya gak kerasa."

"Gue gak suka bubur di aduk."

"Ihhh enakan di aduk bumbunya jadi terasa."

"Daripada di aduk kaya muntahan kucing," ucap varen dengan wajah j1j1k menatap bubur ola.

"Biarin enak tau daripada gak di aduk gak enak," ucap ola tidak mau kalah.

Setelah perdebatan kecil itu mereka kembali melanjutkan memakan bubur mereka masing-masing.

Selang beberapa menit mereka telah menghabiskan buburnya. mereka langsung kembali menaiki mobil, mereka akan kembali ke mansion di karenakan waktu sebentar lagi akan sore.

.
.
.

Jangan lupa tinggalkan jejak❗
Segini dulu ya guys, papay👋

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang