🌷 MENJENGUK

5K 143 0
                                    

#My_Little_Wife
#Part_34
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.

Kini Ola sedang menemani Varen di ruang rawat, hanya ada mereka berdua di sana sedangkan Leona dan Hardik mereka izin untuk pulang terlebih dahulu.

"Kak Varen tau gak."

"Gak tau, kamu juga belum kasih tahu."

Ola cengengesan lalu dia menatap serius kepada Varen. "Kak Nathan di hukum mati loh."

Varen menatap tajam Ola dia tidak suka jika gadis itu menyebut nama pria lain di hadapannya. "Jangan sebut namanya," ucap Varen dengan tegas.

"Kak Varen marah?"

Varen menghembuskan nafasnya pelan, dia mengelus pipi chubby Ola dengan lembut menggunakan ibu jarinya. "Aku gak marah tapi aku gak suka mendengar nama pria itu."

"Oh."

"Sini sayang," ucap Varen seraya menggeser sedikit tubuhnya agar ada tempat untuk Ola berbaring di berankar.

Ola dengan hati-hati menaiki brankar itu lalu dia memeluk tubuh Varen dengan erat. "Kak Varen masih sakit?"

"Gak kok."

Ola hanya mengangguk setelah itu dia fokus kembali memeluk tubuh Varen dengan Varen yang terus mengelus lembut rambut panjang Ola.

Ola mendongakkan sedikit kepalanya guna melihat wajah tampan Varen dari bawah. "Kak Varen cogan."

Varen yang tadinya sedang fokus menghirup aroma dari rambut Ola langsung berganti menatap Ola. "Kamu tau di mana kata cogan?"

"Ola tau dari Sasya kata Sasya cogan itu cowok ganteng." Varen menggeram pelan dia takut kalau nantinya gadisnya akan di pengaruhi oleh hal-hal negatif oleh Sasya.

"Lain kali jangan dengerin omongan dia ya."

Ola memiringkan kepalanya dengan raut wajah polosnya. "Kenapa kak Varen?"

Varen tersenyum tipis melihat wajah Ola dia mengecup sedikit pipi chubby Ola. "Karena itu Virus buat kamu."

"Ola tidak mengerti."

Varen terkekeh dia kembali mencium pipi kanan Ola. "Kamu terlalu polos sih."

"Ihhh kenapa orang-orang suka ngomong kalau Ola itu polos. buktinya kan wajah Ola gak polos masih ada mata, hidung, dan bibirnya."

Varen tertawa kecil mendengarnya sungguh dia tidak bisa berbohong istrinya ini sangatlah lucu. "Salah konsepnya sayang."

"Kak Varen nyebelin!"

Ola kembali membenamkan wajahnya di dada bidang Varen sesekali dia menghirup aroma khas dari tubuh Varen membuatnya nyaman.

"Udah, sekarang kamu tidur aja," ucap Varen yang hanya di balas anggukan oleh Ola, Varen juga ikut memejamkan matanya.

Brak!

"VAREN GUE KANGEN!"

Suara yang sangat keras itu mampu membuat keduanya terlonjak kaget, Varen menatap tajam si pelaku membuat sang empu hanya cengengesan.

"Mau gue bunuh?!"

Suara dingin Varen membuat pria itu bergeridik ngeri. "Gak lah gue masih sayang sama nyawa ya."

"Kak Kenzie ngapain ke sini?" ucap Ola yang sudah turun dari berankar nya.

"Ya mau jenguk teman gue lah." Kenzie menghampiri berankar Varen setelah meletakkan keranjang buah di meja.

"Ganggu aja," ucap Varen dengan raut wajah ketus membuat Kenzie ingin sekali menonjok wajah yang menurutnya menyebalkan itu, tapi niatnya dia urungkan mana berani dia berurusan dengan Varen.

"Yaelah gue mah baik mau jeguk Lo."

"Oh ya, kedua anak manusia gak bisa jenguk Lo katanya ada urusan keluarga," lanjutnya yang hanya di balas anggukan oleh Varen.

Yang di maksud oleh Kenzie adalah Mahen dan Vano, mereka tidak bisa menjenguk Varen di karenakan mereka mempunyai urusan masing-masing.

"Cepat sembuh ya Ren, biar bisa sekolah lagi. fans Lo udah pada kangen sama Lo tuh."

Varen tidak mendengarkan perkataan Kenzie dia hanya fokus menatap layar ponselnya. "Si anj*ng gue ngomong gak di dengerin!"

"Emang penting?" tanya Varen dengan wajah datarnya membuat Kenzie berdecak kesal.

"Sabar Ken orang sabar di sayang doi."

Varen meletakkan ponselnya di atas nakas lalu dia menatap kembali Kenzie yang sedang berdiri di sampingnya. "Kalau gak ada yang penting Lo bisa keluar?"

Kenzie lagi-lagi di buat kesal kalau bukan Varen dia sudah dari tadi menonjok wajah menyebalkan itu.

"Tega banget Lo," ucap Kenzie dengan muka di buat-buat datar.

"Yaudah gue pergi dulu," ucap Kenzie seraya berbalik badan untuk keluar dari ruangan itu.

"Kak Kenzie kok udah mau pulang?" tanya Ola yang dari tadi hanya diam.

Kenzie menghentikan langkahnya dia menoleh menatap Ola. "Suami Lo ngusir gue, jadi gue pulang aja gak guna gue di sini." Setelah itu Kenzie keluar dari ruangan itu tidak lupa dia menutup pintunya kembali.

Ola menghampiri Varen dia duduk di bangku yang di sediakan di samping berankar. "Kak Varen kok tega ngusir kak Kenzie?"

"Dia ganggu kita aja sayang."

Ola mengangguk paham lalu dia kembali naik ke atas berankar. "Mau peluk hm?"

Ola langsung mengangguk. Varen mendekap kembali tubuh mungil Ola menyembunyikan wajah gadis itu di dada bidangnya.
.
.
.

Gak bisa part panjang-panjang dulu. Sorry ya😊👋

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang