🌷 KEDATANGAN ORTU OLA

9K 246 0
                                    

#My_Little_wife
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat ⚠️
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 19:00 setelah makan malam tadi sekarang ola dan varen tengah menonton TV di ruang tamu.

"La?" Panggil varen tapi tidak di respon oleh ola gadis itu asik menonton TV.

"La?" Panggil varen sekali lagi berhasil membuat ola menoleh ke arahnya.

"Apa kak varen?"

"Bobo yuk!" ajak varen.

"Nanti dulu kak varen, filmnya belum selesai," ucap ola lalu kemudian fokus pada filmnya kembali membuat varen mendengus kesal.

"Mau peluk," rengek varen yang membuat ola tersenyum.

Lalu ola merentangkan kedua tangannya dengan cepat varen memeluk tubuh mungil ola, menurutnya pelukan gadis itu sangat membuatnya nyaman.

"Bayinya ola," ucap ola sambil terkekeh.

"Gue bukan bayi," ucap varen ketus membuat ola tertawa.

"Kak varen lepasin dulu ya, ola lupa belum kasih mam chiko," ucap ola membuat varen mengeratkan pelukannya. dia tidak berbohong memang kucingnya itu belum di kasih makan.

"Gak! nanti aja, sekarang Lo harus peluk gue!" ucap varen tegas membuat ola hanya pasrah.

Di saat asik berpelukan terdengar oleh mereka suara bell mansion berbunyi, membuat varen kesal siapa yang mengganggunya saat ini?

"Kak lepasin dulu ada tamu kayanya," ucap ola sambil mengelus rambut varen.

Varen dengan terpaksa melepaskan pelukannya, ola segera berdiri dari duduknya dia langsung pergi ke arah pintu utama.

"Ck, siapa sih yang ganggu," gumam varen.

Ola membuka pintu utama yang sangat besar dan tinggi dia bahkan kesusahan untuk membuka pintu mansion nya.

Ketika dia berhasil membuka pintunya mata ola langsung berbinar melihat siapa tamu yang datang ke mansion nya.

"Ayah, bunda?"

Ya, Yang datang adalah Laras dan Arkan orang tua dari ola, gadis itu langsung memeluk mereka secara bergantian jujur gadis itu sangat merindukan mereka berdua.

"Bunda sama Ayah ayo masuk," ucap ola mempersilahkan mereka untuk masuk.

Mereka pun masuk ke dalam mansion itu membuat kedua orang tuanya terkagum melihat betapa besarnya mansion milik putrinya dan menantunya.

"Wahh mansion kamu lebih besar daripada mansion ayah," ucap Arkan sambil terkekeh.

"Ini hadiah pernikahan dari daddy hardik ayah," ucap ola membuat mereka tersenyum bahagia mereka bersyukur bisa mendapatkan besan seperti keluarga margantara.

Setelah sampai di ruang tamu mereka langsung duduk di sana, dan tak lama kemudian varen datang dari arah ruang keluarga.

"Bunda, Ayah?" Gumam varen, lalu menyalami keduanya dan duduk bersama mereka.

"Bunda sama Ayah kok ga ngabarin kita kalau mau datang?" tanya Varen.

"Biar jadi kejutan, nak," jawab Laras dengan senyuman lembutnya.

"Ayah sama Bunda ngobrol dulu sama kak Varen ola mau buatin kalian minuman." Di saat ola ingin berdiri tapi tangannya langsung di tarik oleh Arkan untuk duduk kembali.

"Gak usah sayang, kita di sini gak bakal lama kok."

"Emang bunda sama ayah gak mau nginep?"

"Gak nak, kami disini hanya ingin menyampaikan sesuatu saja" ucap Arkan membuat mereka berdua kebingungan.

"Ayah mau bicara apa?" tanya Varen.

Arkan menghembuskan nafasnya pelan sebelum dia berbicara, "kami mau pergi ke Swiss malam ini," ucap Arkan dengan berat hati.

Ola yang mendengarnya merasa sedih dia langsung memeluk sang ayah dengan erat, "ayah sama bunda jangan pergi," rengek ola dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf sayang, kami kesana hanya ingin mengurus perusahaan yang ada di sana."

Ola dengan perlahan melepaskan pelukannya,"berapa lama ayah?"

"Hanya satu bulan sayang," bukan Arkan yang menjawab melainkan Laras.

Ola menyusut air matanya yang keluar sedikit lalu tersenyum kepada mereka, "yaudah kalian boleh pergi, tapi jangan lama-lama di sana."

Laras dan Arkan yang mendengarnya tersenyum lega akhirnya putrinya mengizinkan mereka untuk pergi.

"Kami janji gak akan lama, nanti kita bakal beliin kalian oleh-oleh," ucap Laras membuat mereka berdua tersenyum.

"Yasudah kami pamit dulu," ucap Arkan seraya berdiri dari duduknya.

"Apa ayah ingin di antarkan sampai bandara?" tanya Varen kepada ayah mertuanya.

Arkan menepuk pundak Varen dengan pelan lalu tersenyum tipis padanya, "gak perlu nak, kami hanya menitipkan putri kami saja padamu," ucap Arkan yang di balas anggukan oleh Varen.

"Ola mau anterin ayah sama bunda sampai pintu," ucap ola yang hanya di balas anggukan oleh Arkan.

Ola dan Varen akhirnya mengantarkan keduanya sampai pintu utama, "papay ayah, bunda," ucap ola sambil melambaikan tangannya.

"Papay putri bunda," ucap Laras yang sudah mulai menjauh dari pandangan keduanya.

Varen pun lalu menutup pintu utama mansion tidak lupa dia menguncinya. setelah Varen selesai mengunci pintunya, tanpa aba-aba ola memeluk suaminya dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu.

"Kenapa hm?" tanya Varen lembut.

Ola mendongakkan kepalanya melihat wajah Varen, "nanti ola miss ayah sama bunda," ucap ola dengan mata berkaca-kaca.

Varen yang merasa iba dia langsung mengelus lembut rambut panjang milik ola, "kan masih ada gue, daddy, sama mommy."

"Kita tidur aja yuk besok sekolah," lanjutnya.

"Gendong!" Rengek ola sambil merentangkan kedua tangannya.

Varen menuruti keinginan istrinya, dia menggendong ola ala bridal style menuju lantai atas.

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di kamarnya, Varen mulai menurunkan ola dengan hati-hati ke kasur king size nya.

Varen juga ikut membaringkan tubuhnya di samping ola sambil menghadap ke arah istrinya, "mau puk-puk," ucap Varen manja membuat ola tersenyum dan menepuk-nepuk punggung varen seperti biasanya.

"Good night husband nya ola."

"Good night my wife."
.
.
.

Maaf nih karena ceritanya pada pendek-pendek, nanti kalau ada waktu aku bikinin part yang agak panjang deh🥰

See you guys👋😘

jangn lupa  vote komen ya 🤗

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang