#My_Little_Wife
#Part_46
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.Mata indah Ola perlahan terbuka saat cahaya matahari berhasil masuk lewat celah jendelanya. tangan mungilnya meraba-raba tempat di sampingnya tapi tidak menemukan siapapun di sana. Ola baru tersadar kemarin Varen sudah pergi meninggalkannya.
Ola beranjak dari tidurnya dia mendekati cermin kamarnya ternyata matanya bengkak karena semalam dia terus saja menangis. "mata Ola serem."
Ola memasuki kamar mandi karena hari ini dia harus sekolah sebagai murid kelas 11.
15 menit kemudian Ola sudah keluar dari kamar mandi dia sudah rapih dengan baju seragamnya, dia mendekati meja rias untuk memakai sedikit bedak dan juga lipblam.
"Miss kak Varen," gumamnya lirih. Ola langsung menyeka air matanya saat cairan bening itu ingin keluar.
Setelah selesai Ola mengambil ranselnya dan langsung pergi ke lantai bawah untuk melakukan sarapan. di bawah sana Ola bisa melihat sudah ada kedua orang tuanya.
Ola segera duduk di samping Laras dia tidak menyapa mereka karena hari ini dia sangat tidak mood. "kamu gak papa?" tanya Laras khawatir karena Ola tidak biasanya seperti ini.
Ola hanya menggeleng lemah membuat mereka berdua menghembuskan nafasnya pelan. "jangan berlarut-larut dalam kesedihan, kamu masih harus semangat sayang," ucap Arkan membuat Ola menoleh padanya.
"Ola berusaha untuk tidak sedih ayah."
Arkan mengangguk, setelahnya mereka melakukan sarapan pagi dengan tenang tidak ada yang bersuara sedikit pun.
.
.
.
.Ola sudah tiba di Margantara's high school di antarkan oleh sopirnya. tadinya Arkan akan mengantarkan putrinya ke sekolah, tapi tiba-tiba Arkan mendapatkan telepon dari sekretarisnya bahwa ada meeting mendadak jadi dia tidak jadi mengantarkan Ola.
Ola memasuki kawasan sekolah nya dia bisa melihat sudah ada beberapa anak yang memakai seragam SMP dia yakin mereka anak-anak yang mengikuti MOS pertama.
"OLA!" teriak seorang gadis, membuat langkah Ola terhenti.
Ola bisa melihat Sasya sedang berlari menghampirinya. "Ya ampun mata lo kenapa?" tanya Sasya terkejut ketika melihat mata temannya yang sudah membengkak.
"Gak papa kok Sasya," jawab Ola menyakinkan Sasya bahwa dia sedang baik-baik saja.
"Kalau Lo gak baik-baik saja cerita aja sama gue. gue siap lahir batin jadi tempat curhat Lo." Ola mengangguk dia sangat bersyukur memiliki teman seperti Sasya.
"Kita ke kelas baru kita yuk!" ajak Sasya sambil merangkul pundak Ola.
"Ayo, Sasya." mereka berjalan secara beriringan menuju kelas baru mereka.
Setelah lama mencari kela mereka, akhirnya mereka menemukan kelas 11 MIPA 2 yang menjadi kelas barunya. mereka mulai memasuki kelasnya yang terlihat sangat bersih.
"Wahhh bersih banget kelasnya, gak perlu bersih-bersih," ucap Sasya seraya meletakkan tasnya di bangkunya.
"Iya bersih banget," ucap Ola menatap kelas barunya dengan mata berbinar.
Mereka hanya duduk sambil berbincang-bincang sambil menunggu guru datang ke kelas mereka.
.
.
.Kring
Kring
Istirahat pertama sudah tiba terlihat Ola dan juga Sasya yang sedang berjalan di koridor sekolah, mereka hanya pergi berdua tanpa ada Varen dan teman-temannya di samping mereka.
Setelah mereka memesan makanan kedua gadis itu memilih duduk di bangku seperti biasa, yaitu bangku yang sering di tempati oleh mereka dan juga teman-teman Varen.
Ola menatap bangku yang sering ditempati oleh Varen dengan mata berkaca-kaca dia mengingat kembali perlakuan manis Varen kepadanya.
"La lo gak papa?" tanya Sasya ketika melihat Ola hanya bengong.
"Ola gak papa."
"Lo kalau mau cerita, cerita aja gak usah sungkan la," ucap Sasya seraya mengelus punggung tangan Ola.
"Ola gak papa. Sasya jangan khawatir ya." Sasya hanya mengangguk ragu saja, dia tidak percaya bahwa Ola sedang baik-baik saja sekarang.
Mereka asik mengobrol tanpa mereka sadari sudah ada pria yang duduk di samping Ola. "Fokus amat."
Ola dan Sasya langsung menatap pria itu. Ola menatap pria itu tidak suka karena tanpa izin dia duduk di bangku milik Varen.
"Jangan di sini, pergi sana!" pekiknya.
"Kenalan dong," ucap pria itu sambil tersenyum genit membuat Ola merasa jijik.
plak!
Ola menampar pipi pria itu dengan keras membuat Sasya terkejut melihatnya. bahkan pria itu sudah mengeluarkan sedikit darah dari sudut b1b1rnya. "Sialan."
"JANGAN COBA-COBA DEKET-DEKET SAMA OLA, KARENA OLA HANYA MILIK KAK VAREN!" teriak Ola terlihat begitu sangat marah.
Ola langsung pergi dari kantin gara-gara pria itu sekarang moodnya seketika rusak. "Ola tunggu!"
Sebelum pergi menyusul Ola Sasya menatap remeh pria itu. "Jangan coba-coba lo deketin teman gue, atau lo akan tau akibatnya," ucap Sasya pelan namun penuh penekanan.
.
.
.
.Sekarang Ola tengah berada di rooftop sekolah dia menangis di sana sungguh baru hari pertama di tinggal oleh Varen dia merasa sangat kesepian apa dia sanggup untuk menjalani hari-hari kedepannya tanpa Varen?
Sasya duduk di samping Ola dia mengelus rambut panjang milik temannya. "Udah la jangan sedih, mau sampai kapan lo kaya gini terus?"
Ola menatap Sasya. "Gak tau Sasya Ola selalu sedih ketika mikirin kak Varen.
"Jangan terus mikirin kak Varen Ola. dia sekarang sedang belajar di sana, kalau kak Varen tau Lo kaya gini. mau dia marah sama Lo?"
Ola menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Enggak mau Ola gak mau kak Varen marah."
"Makannya jangan terus sedih kaya gini, semangat lo harus semangat la." Ola tersenyum tipis mendengarnya memang benar perkataan Sasya dia harus semangat menjalani hidup tanpa Varen.
"Makasih Sasya!" Ola memeluk tubuh Sasya di balas pelukan hangat oleh Sasya. Sasya merasa sekarang dia tengah menjaga adiknya karena dia sudah menganggap Ola sebagai saudaranya sendiri.
.
.
.Love sekebon buat si cantik Sasya😘 yang udah nemenin Ola di saat dia sedih🥰🤍
![](https://img.wattpad.com/cover/362662009-288-k583171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my little wife
Randomperjodohan,bucin,manja.mafia My_little_wife *** ABAIKAN TYPO ⚠️ ⚠️NO PLAGIAT ⚠️ VAREN _adalah seorang ketua mafia yg memiliki sifat dingin dan cuek,tetapi dia akan manja bila bersama keluarga nya dan dia lelaki yang di jodohkan oleh kedua orang tua...