🌷RS

5.4K 140 0
                                    

#My_Little_Wife
#Part_32
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
Jangan jadi pembaca gelap‼️
.
.
.

Sekarang Ola beserta mertuanya sedang  berada di rumah sakit bahkan di sana terlihat teman varen ada juga Clara dan Sasya. mereka tengah menunggu operasi yang sedang di jalankan oleh dokter.

Ola terus saja termenung bahkan dia tidak ingin memakan apapun Leona juga sempat membujuk menantunya tapi hasilnya sia-sia Ola keukeuh tidak ingin makan sebelum Varen sadar.

"Sayang kamu makan dulu ya, dari tadi belum makan loh," ucap Leona membujuk Ola untuk makan yang ke lima kalinya.

"Ola bilang Ola gak mau makan momy."

Mereka semua menghembuskan nafas lelah menghadapi sikap keras kepala Ola. Hardik yang sedari tadi hanya diam kini dia duduk di samping Ola mengelus surai hitam gadis itu.

"Ola kalau nanti kamu gak mau makan, nanti Varen nya marah loh sama kamu. nanti kamu mau di tinggal Varen hm?"

Ola yang mendengar perkataan Hardik langsung menggelengkan kepalanya. "Ola gak mau kak Varen marah. Ola juga gak mau di tinggal sama kak Varen."

"Maka dari itu kamu makan ya, nak."

Ola dengan terpaksa mengiyakan perkataan Hardik yang mampu membuat mereka semua bernafas lega. "Tunggu ya sayang mommy mau beli makan dulu buat kamu."

"Iya mommy."

"Clara Tante titip Ola dulu ya," ucapnya pada Clara yang sedang berdiri di dekat pintu rawat.

"Baik Tan." setelah itu Leona langsung pergi untuk membeli makanan untuk Ola.

Clara duduk di samping Ola dia menggenggam tangan Ola. "Lo gak usah sedih bang Varen itu orangnya kuat."

"Kak Varen kuat, kaya Hulk," ucap Ola polos membuat semua orang menahan senyumnya.

"Iya, Lo jangan khawatir ya."

Ola malah memeluk tubuh Clara dia menangis di dalam pelukan Clara. "Ola takut kak Varen kenapa-kenapa."

"Hiks Ola takut kak Varen ninggalin Ola," lanjutnya dengan suara lirihnya

"Hutsss Varen gak akan ninggalin kamu," ucap hardik menenangkan.

Clara menjauhkan tubuh Ola darinya dia menghapus air mata yang berada di pipi Ola. "Jangan nangis Lo jelek kalau nangis."

"Ola gak mau nangis hiks tapi air matanya terus turun hiks," gerutunya sambil berusaha menghapus air mata yang terus mengalir.

Semua orang di buat tertawa kecil oleh kelakuan polos gadis itu. "Nih tissue buat Lo," ucap Sasya seraya memberikan satu kotak tissue.

"Sasya kira air mata Ola sebanyak sungai, tissue nya banyak banget."

"Idih gak nyadar, tuh air mata terus ngalir dari mata Lo," ucap Sasya membuat Ola langsung mengambil alih satu kotak tissue dari tangan Sasya.

Hardik menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku mereka, kemudian tatapannya menatap ke arah teman-teman Varen yang terus berdiri dari tadi.

"Kalian pulang aja dulu, ini udah hampir sore."

"Kami tidak ingin pulang om sebelum Varen bangun," ucap Vano membuat Hardik mendengus kesal.

"Om tau kalian juga khawatir sama anak om, tapi pikirkanlah keluarga kalian yang berada di rumah mungkin mereka khawatir sama kalian."

"Jadi pulang dulu nanti kalau Varen udah sadar om bakal kabarin kalian," lanjutnya membuat ketiga pria itu mengangguk mengerti.

"Yaudah om kami permisi dulu," ucap Kenzie mewakili kedua temannya.

"Sasya ayo pulang," ucap Mahen membuat gadis itu mengangguk.

"Ola gue pulang dulu ya, awas jangan nangis lagi."

"Iya Sasya." setelah itu mereka pergi dari sana untuk pulang terlebih dahulu ke rumah masing-masing.

"Daddy laporin kak Nathan sama polisi dia udah jahat," ucap Ola tiba-tiba.

"Dia sudah ditangani oleh pihak kepolisian nak," ucapnya membuat Ola tersenyum tipis.

Nathan memang sudah ditangani oleh pihak kepolisian bahkan Nathan akan di hukum mati oleh polisi, sedangkan Abimana dia sudah meninggal di tempat.

"Sayang ini makanannya," ucap Leona yang sudah kembali sembari menyodorkan satu piring nasi serta lauk-pauk.

Ola menerimanya dia memakannya dengan tidak nafsu. "Apa dokter belum keluar mas?"

"Belum na dokter masih di dalam," jawab Hardik membuat Leona menghela nafas.

"Jangan khawatir Varen pasti sebentar lagi akan sadar," ucap Hardik membuat Leona tersenyum hangat kepadanya.

Beberapa lama kemudian terdengar oleh mereka suara pintu ruangan terbuka membuat mereka langsung berdiri dari duduknya.

Cklek

"Om dokter kak Varen udah sadar belum?"

Dokter pria itu yang mendengar perkataan Ola langsung tersenyum tipis. "Nona jangan khawatir. peluru yang berada di punggung tuan sudah kami keluarkan."

"Dan kalian tinggal menunggu tuan sadar saja," lanjutnya membuat mereka langsung tersenyum bahagia.

"Saya permisi dulu." setelah itu dokter itu langsung pergi meninggalkan mereka untuk pergi ke ruangannya.

"Ola mau ketemu sama kak Varen."

"Ayo masuk sayang," ucap Leona seraya menggandeng tangan Ola untuk masuk ke dalam ruangan.

Ola menatap Varen dengan mata berkaca-kaca, dia menggenggam tangan Kekar Varen meletakkan tangan itu di pipi chubby nya.

"Kak Varen ayo bangun," ucapnya dengan suara bergetar.

"Kalau kak Varen gak bangun Ola ngambek satu tahun nih."

"Ola Miss kak Varen hiks."

Leona yang melihat menantunya menangis dia juga ikut terharu, terlihat cairan bening keluar sedikit dari mata Leona tapi dia buru-buru untuk menghapusnya.

"Kak Varen Ola sayang kak Varen."

Ola memeluk tubuh Varen dia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Varen yang terasa hangat. "Cepat sadar pangerannya Ola."
.
.
.

Tenang guys Varen gak akan ninggalin Ola kok kan dia bulol nya si Ola😂

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang