🌷PSIKOPAT

5.3K 142 0
                                    

#My_Little_Wife
#Part_36 [psikopat]
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.

Mahen dan Varen, kini kedua pria itu sedang menunggu gadisnya di depan kelas mereka. sedangkan kedua temannya sudah pulang duluan.

"Lo bakal kasih tau rahasia Lo pada pacar Lo itu?"

Mahen yang sedang memainkan ponselnya langsung menoleh kepada Varen dengan wajah bingungnya. "Maksud Lo?"

Varen menghela nafas pelan sebelum dia berbicara. "Lo itu seorang pembunuh apa Lo gak ada niatan untuk jujur tentang rahasia Lo pada gadis Lo?"

"Gue takut dia jadi jauhin gue Ren."

Varen menepuk pundak Mahen dengan pelan. "Gue tau, tapi Lo harus kasih tau soal itu pada dia."

"Nanti gue coba buat ngomong sama dia," ucapnya yakin membuat Varen menganggukkan kepalanya.

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya kedua gadis itu keluar juga dari kelasnya dengan wajah yang tampak lelah.

Ola menghampiri Varen dia menyandarkan kepalanya di dada Varen. "Ola capek tadi gurunya lama banget ngajarnya."

Varen tersenyum tipis dia mengelus lembut rambut panjang milik Ola. "Capek hm? kita pulang sekarang ya."

Ola hanya mengangguk pelan dia terlalu lelah untuk berbicara. "Gue pulang duluan."

Setelah berpamitan pada Mahen Varen langsung menggendong Ola ala koala menuju parkiran sekolah.

Mahen yang masih berdiri di sana menghampiri Sasya dia menggenggam tangan Sasya. "Pulang sama gue."

Belum sempat Sasya berbicara pria itu terlebih dahulu menarik tangan Sasya menuju parkiran.

Setelah sampai parkiran Mahen membukakan pintu mobil untuk Sasya. "Makasih kak."

Setelah Mahen masuk kedalam mobil pria itu mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
.
.
.
.

Sasya mengerutkan keningnya saat melihat mobil Mahen berhenti di sebuah danau yang sangat sepi.

"Kakak kok kita kesini?"

"Gue mau bicara sama lo."

Mahen keluar dari mobilnya di ikuti dengan Sasya, mereka duduk di kursi panjang yang berada di danau itu.

"Mau bicara apa kak?"

Mahen menghela nafas pelan sebelum dia berbicara. "Gue mau kasih tau sesuatu sama Lo."

"Mungkin Lo akan syok kalau udah tau tentang ini." Lanjutnya.

Sasya lagi-lagi di buat bingung oleh perkataan Mahen. "Maksud kakak?"

Mahen menggenggam erat tangan Sasya dia menatap dalam manik hitam milik Sasya. "Janji gak akan marah."

Sasya hanya mengangguk asal, dia juga tidak tau apa yang akan di sampaikan oleh Mahen.

"G-gue seorang psikopat, gue mohon jangan jauhin gue setelah Lo tau ini."

Sasya menggelengkan kepalanya pelan dia melepaskan genggaman tangannya dari Mahen. "Kakak bercanda kan?"

"Gue serius gue emang psikopat tapi Lo gak usah takut sama gue, oke."

Sasya mengeluarkan air matanya dia menutup mulutnya tidak percaya. "Kakak orang jahat!"

"Aku gak mau sama kakak lagi!"

Di saat Sasya ingin pergi tapi tangannya langsung di cekal oleh Mahen pria itu membawa tubuh Sasya kedalam pelukannya.

"Jangan gitu sya, gue cinta sama Lo gue gak mau Lo pergi."

Sasya melepaskan pelukannya dia menatap mata teduh Mahen. "Kalau kakak gak mau aku pergi, kakak harus nurutin permintaan aku."

"Apa?"

"Berhenti jadi psikopat atau pembunuh kak. aku mohon," ucapnya dengan wajah memohon.

"Kakak tau itu adalah perbuatan dosa kak!"

"Aku mohon kak." Lanjutnya dengan air mata yang semakin deras.

Mahen tampak berpikir dia sangat bingung sekarang. "Baik gue akan Kabulin permintaan Lo."

Sasya tersenyum tipis dia menarik tangan Mahen untuk digenggamnya. "Kakak janji ya, kalau kakak ngebunuh lagi aku gak mau sama kakak lagi."

Mahen tersenyum dia mengangguk membuat Sasya lega melihatnya. "Gue janji demi princess ini," ucapnya seraya menarik hidung mancung Sasya.

Sasya menubruk dada bidang Mahen dia memeluk pria itu dengan erat begitu pun sebaliknya Mahen juga membalas pelukan itu.

Jujur Mahen tidak bisa melepaskan kebiasaannya tapi dia akan mencobanya demi gadis yang sangat dia cintai. "I love you."
.
.
.

Bersambung...

👋👋

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang