🌷 UJIAN TERAKHIR

4.8K 129 0
                                    

#My_Little_Wife
#Part_40
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.

Sudah enam hari Ola dan Varen mengikuti ujian kini di hari Senin mereka akan mengikuti ujian terakhir mereka.

Varen mengantarkan Ola ke ruangannya yang lumayan dekat dengan ruangan Varen. "Kakak masuk ke kelas dulu ya," ucapnya sambil mengacak rambut Ola.

"Oke kak Varen." sebelum pergi seperti biasa Varen akan mengecup kening Ola.

"Dadah!"

Setelah Varen menjauh darinya Ola langsung masuk kedalam ruangannya di sana sudah ada Sasya yang sedang berduaan dengan Mahen. memang Sasya dan Ola satu ruangan.

"Good morning Sasya." sapa Ola dengan ceria.

"Morning bocil!" ucap Sasya dan Mahen secara bersamaan.

Ola menyimpan tasnya di bangkunya setelah itu dia menghampiri Sasya yang sedang berduaan dengan Mahen.

"Ck, ganggu aja," gumam Mahen pelan.

"Ihhh kak Mahen pergi sono, ini bukan tempat kak Mahen."

Mahen menatap tidak suka kepada Ola. "Idih ngusir Lo?"

"Kak Mahen pergi sana!" pekiknya membuat Mahen jengkel kepada gadis itu.

"Kalau bukan istri teman gue udah gue gantung di pohon toge tuh bocah," gumamnya dengan pelan.

Mahen berdiri dari duduknya untuk keluar dari sana tapi sebelum pergi dia menyempatkan diri untuk mengelus lembut rambut Sasya. "Aku pergi dulu, pulang nanti bareng ya."

"Iya kak." setelah kepergian Mahen Ola langsung duduk di bangku yang tadi Mahen tempati.

"Sasya tau gak pensi tanggal berapa?"

"Eum... kata kak Mahen tadi setelah libur katanya," ucap Sasya membuat Ola mengangguk paham.

"Ola mau kasih hadiah buat kak Varen tapi apa ya?" tanyanya dengan jari telunjuk yang di ketukan pada dagunya.

"Kalau menurut gue sih Lo kasih buket aja la."

"Tapi belinya dimana Sasya?"

"Gue mau pesan di Tante gue buket bunga, Lo mau pesan gak buat cowok kita nanti."

Ola terlihat berpikir tapi tak lama kemudian dia langsung mengangguk. "Ola mau Sasya, tapi Ola mau buket bunga mawar putih ya."

"Oke siap."

Ola tersenyum manis dia sekarang tidak perlu memikirkan soal hadiah untuk pensi nanti, dia akan memberikan Varen buket bunga saja.
.
.
.
.

Varen beserta Ola dan teman-temannya sudah berada di kantin mereka tinggal menunggu pesanan mereka datang saja.

"Btw guys, Lo pada mau kuliah di mana?" tanya Kenzie memecah keheningan.

"Kalau gue sih pasti di universitas Garuda kalau Lo?"

Kenzie yang mendengar ucapan Vano langsung berbinar dengan senyuman manisnya. "Gue juga kuliah di sana Ken, aaaaaa seneng banget bisa satu universitas!!" pekiknya sambil memeluk tubuh Vano yang berada di sampingnya.

Vano yang merasa jijik langsung menyikut perut Kenzie menggunakan sikunya. "Arhhhh! perut gue!"

Vano tertawa pelan saat melihat temannya tengah kesakitan. "Lo tega banget sama teman lo sendiri," ucap Clara yang di balas anggukan oleh Kenzie.

"Betul tuh, anaknya pak Santoso gak ada priketemenan banget."

Vano yang mendengar nama ayahnya di sebut langsung mengeplak lengan Kenzie membuat Kenzie lagi-lagi meringis.

Plak!

"Awhhhh sialan Lo!"

"Dasar anaknya pak Jendra lebay amat."

"Heh kok lo bisa tau nama bokap gue darimana?!" tanyanya dengan wajah terkejut padahal dia tidak pernah memberitahu nama orang tuanya pada teman-temannya.

"Lo lupa ya, pak Jendra itu pemilik rumah sakit terkenal kan nama bokap Lo tercantum di google."

"Rumah sakit Lo aja namanya Rajendra hospital, semua orang udah tau nama bokap Lo," jelas Mahen membuat Kenzie terkaget-kaget.

"Woahh gue baru tau itu semua," ucapnya tidak percaya bahkan dia baru tau nama rumah sakit milik papahnya.

"Bego!" ucap Varen sambil menyentil dahi Kenzie.

"Anjir dahi mulus gue jangan di sentil nanti beruntusan," ucapnya seraya mengusap dahinya.

"Alahhh dahi kaya jalan belum di aspal juga," ucap Clara membuat Kenzie mendelik tak terima.

"Hehh! kulit gue mulus ya kaya kulit apel!."

"Iya kulit apel yang udah busuk." omongan Sasya membuat Kenzie langsung terdiam dia melihat dari cermin milik Clara apa benar dahinya seperti itu.

"Kulit gue mulus juga," batinnya saat melihat wajahnya yang sangat mulus.

"Kalian jangan gitu kasian kak Kenzie," ucap Ola yang sedari tadi hanya diam.

"Nah ada juga yang bela gue."

"Kak Kenzie ganteng kok," ucap Ola membuat hati Kenzie berbunga-bunga.

"Huaaaa love banyak-banyak buat bocil yang satu ini," ucapnya dengan tangan membentuk love membuat Varen menatap tajam Kenzie.

"Mau gue tinju wajah Lo?" tanyanya dingin.

"Jangan lah nanti wajah gue rusak."

Mereka semua tertawa melihat wajah memelas Kenzie kecuali Varen dia sedang menatap tidak suka kepada Kenzie. "Gantengan juga gue," batinnya.
.
.
.
Double up demi kalian semua nih💓

Kenzie selalu ternistakan ya, kasian dia😂
Jangan lupa tunggu di part selanjutnya ya😊👋

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang