🌷 KEPERGIAN VAREN+DITEMBAK?

5.8K 126 0
                                    

#My_Little_Wife
#Part_45
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.

Setelah acara pensi selesai kini semua keluarga Varen serta Ola dan juga teman-teman mereka kini sedang berada di bandara untuk mengantarkan kepergian Varen.

Ola sedari tadi sudah mengeluarkan air matanya karena dia sangat sedih ingin berpisah dengan Varen. "Kak Varen jaga kesehatan ya," lirihnya dengan senyuman manis.

"Iya, kamu juga jaga kesehatan ya."

"Hug me," lanjutnya sambil merentangkan kedua tangannya.

Ola langsung memeluk tubuh Varen dia menangis sejadi-jadinya di pelukan Varen. "Hiks jangan pergi!"

"Aku harus pergi sayang." bisik Varen lembut.

Ola melepaskan pelukannya. "Jangan lama-lama di sana kak Varen."

Varen mengelus lembut pipi chubby Ola. "Aku bakal kembali secepatnya sayang."

Varen beralih menatap semuanya. "Aku mohon sama kalian, tolong jagain Ola."

"Kita akan jagain ibu ketua Ren," ucap teman-temannya membuat Varen mengangguk.

Varen memeluk Leona dan Hardik secara bergantian dia juga memeluk mertuanya secara bergantian, tidak lupa dia memeluk om dan tantenya.

"Jaga diri baik-baik di sana," ucap Adam seraya menepuk pundak Varen.

"Iya om."

"Kamu tenang aja di sini banyak yang sayang sama Ola kok," ucap Leona menenangkan.

Varen beralih menatap Clara dan juga Sasya. "Jagain istri gue, hibur dia kalau lagi sedih." mereka berdua hanya mengangguk. "Siap bang."

"Jaga kesehatan buat kalian semua." pesannya dengan senyuman tipis.

Cup!

Varen mengecup kening Ola dengan lama. "jangan sedih, baby."

"Ola gak bakal sedih kok," ucapnya dengan senyuman tipis.

Varen mulai membawa kopernya untuk pergi meninggalkan mereka, Ola yang melihatnya langsung memeluk tubuh Laras.

"DADAH, PAK KETUA!" teriak teman Varen membuat Varen menoleh dan tersenyum tipis pada mereka.

Setelah tubuh Varen menghilang dari pandangan mereka Ola langsung menangis dengan kencang di pelukan Laras.

"Kak Varen hiks."

"Bunda kak Varen hiks."

Laras mengelus punggung putrinya dia ikut merasa sedih saat melihat Ola yang sedari tadi menangis. "jangan sedih ya sayang, Varen di sana mau cari ilmu."

Arkan membawa putrinya ke pelukannya. "Hutsss princess jangan sedih ya sayang, masih ada kita semua yang sayang sama kamu."

"Ayah, kak Varen pergi hiks."

"Iya, sayang iya. ayah tau tapi kamu jangan sedih ya."

Mereka menatap iba pada Ola. mereka baru melihat raut sedih dari wajah gadis itu, biasanya mereka hanya melihat raut ceria dari wajah Ola tapi kini berbeda gadis itu terlihat sangat hancur sekarang.
.
.
.
.

Setelah mengantarkan Varen ke bandara kini Vano dan juga Clara sedang berada di atas rooftop lestoran terkenal di Jakarta.

Tadi Vano sempat izin pada kedua orang tua Clara untuk membawa Clara ke lestoran terlebih dahulu karena dia ingin membicarakan sesuatu pada Clara, kedua orang tua Clara juga tidak keberatan mereka mengizinkan Clara untuk pergi bersama Vano.

"Mau ngomong apa sih?" tanya Clara yang tidak sabaran.

Vano menatap manik mata hitam milik Clara. "Gue suka sama Lo," ucap Vano to the point membuat Clara terkejut.

"Gue suka sama Lo pada pandangan pertama, dulu gengsi gue terlalu tinggi untuk ngungkapin perasaan ini sama lo Ra."

Vano menggenggam tangan Clara. "jadi sekarang lo mau jadi pacar gue?" lanjutnya dengan tulus.

Clara masih tidak percaya apa ini sebuah kenyataan dia sedang di tembak oleh Vano?

Clara dengan ragu mengangguk. "gue mau pacaran sama Lo," ucapnya dengan senyuman manisnya.

Vano tersenyum bahagia dia mengecup lengan Clara dengan lembut. "Makasih Ra, gue janji gak akan duain Lo."

"Gue percaya sama Lo."
.
.
.
.

Jam menunjukkan sudah pukul 21:00 tapi Ola belum juga tertidur dia masih memikirkan keadaan Varen, Ola terus termenung di dalam kamarnya dia di temani oleh kedua orang tuanya tapi mereka sudah tertidur di kamar sebelah.

Ola mengambil boneka pemberian dari Varen di atas nakas dia memeluk bonekanya dengan erat. "kak Varen Ola kangen," lirihnya bahkan tak terasa air matanya sudah turun.

"Ola kangen hiks, dulu kak Varen selalu minta puk-puk sama Ola sebelum tidur hiks tapi sekarang kak Varen lagi di negara orang hiks."

Ola membenamkan wajahnya di bantal dia menangis sejadi-jadinya di sana. "Hiks Ola takut kak Varen jadi gembel di sana hiks."

Mungkin setelah ini Ola dan juga Varen harus LDR terlebih dahulu, tapi Ola tetap akan menunggu Varen hingga Varen kembali pada pelukannya dia juga percaya Varen tidak akan mendekati perempuan lain di sana.

Ola bersyukur bisa di jodohkan dengan pria sebaik Varen. dia tidak ingin melirik pria lain di hatinya sudah ada Varen, buktinya sekarang dia sangat berat untuk berpisah dengan Varen.
.
.
.

Segini aja dulu. Ola omongan bisa jadi doa loh jangan gitu sama suaminya sendiri la😂

See you 😊👋

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang