my little wife

🌷 EMOSI

#My_Little_Wife

Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.
.

Kini ola sedang sibuk berkutat dengan alat dapurnya dia sekarang sedang membuat sarapan untuknya dan varen, dia membuat sarapan sendiri karena para maid sedang cuti untuk satu hari.

Dia membuat nasi goreng spesial untuk varen entahlah kenapa sekarang gadis itu suka berbuat manis kepada suaminya.

Tubuh ola terlonjak kaget ketika ada yang melilit pinggang rampingnya tanpa izin, "bikin apa hm?"

"Kak varen ola buat nasi goreng yang enak banget buak kakak," ucap ola sambil menyajikan nasi goreng ke dalam piring.

"Kak varen lepas dulu, kita mam bareng yuk." Pria itu tidak menjawab dia sedang sibuk membenamkan wajahnya di ceruk leher ola.

"Gak mau, lo wangi banget," ucap varen sambil merengek seperti anak kecil.

"Kakak lepasin ihhh!" Varen pun melepaskan pelukannya dengan terpaksa padahal dia sangat nyaman tadi.

Ola duduk di meja kecil yang berada di dapur di ikuti oleh varen, "nasi goreng gue mana?"

Ola memberikan sepiring nasi goreng buatannya pada varen dan langsung di terima olehnya.

Varen menyuapkan satu sendok nasi goreng ke dalam mulutnya, dia terlonjak kaget oleh rasanya yang sangat lezat.

"Enak banget, bini gue emang pinter masak sih," ucap varen sambil mengacungkan jempolnya.

"Ola emang pinter hihi." Varen tersenyum manis sambil mengacak rambut ola gemas.

"Istri kecil varen pinter banget."
.
.
.
.

Sekarang varen dan ola sudah tiba di sekolahnya seperti biasa varen akan mengantarkan gadis itu sampai kelasnya.

Di koridor terlihat sangat ramai oleh semua murid, mereka ingin melihat seorang most wanted dengan seorang gadis yang selalu di sampingnya.

"Dasar jalang."

"Gatel banget tuh cewek."

"Huh murahan."

"Gak tau malu."

Varen mengepalkan tangannya karena mendengar perkataan para gadis yang menghina ola, bahkan sekarang wajahnya sudah memerah. entahlah kenapa dia tidak suka jika ada yang menghina gadis itu didepannya.

"JANGAN HINA CEWEK GUE!" Varen berteriak keras membuat semua murid ketar-ketir ketakutan, bahkan ola di buat kaget oleh teriakan mendadak varen.

"DIA AURORA PUTRI WIJAYA, PACAR GUE!"lanjutnya membuat semua murid yang ada di sana melongo mendengar perkataan varen.

"Kak varen sabar jangan marah-marah," ucap ola sambil mengelus pundak varen.

Varen melanjutkan langkahnya kembali dengan memegangi tangan ola erat membuat sang empu meringis pelan.

"Kak varen marah?" batinnya.

Tanpa sepengetahuan mereka ada seorang gadis yang sedang memperhatikannya dari tadi, gadis itu mengepalkan tangannya kuat-kuat bahkan matanya memancarkan amarah.

"Aurora gue bakal bunuh lo!"
.
.
.
.

Varen membawa ola ke rooftop sebelum bel masuk berbunyi dia ingin menghabiskan waktu bersama istrinya dan dia ingin menghilangkan amarahnya sekarang.

"Kakak gak boleh marah-marah," ucap ola yang melihat varen hanya diam saja dan menatap lurus kedepan dengan tatapan tajamnya.

Grep!

Varen memeluk tubuh mungil ola erat dia membenamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu, "mereka buat gue emosi la," adunya.

"Emang kak varen emosi karena apa?"

Varen menghembuskan nafasnya pelan lalu melepaskan pelukannya dia berganti membelai pipi ola lembut.

"Mereka menghina lo, gue emosi karena Lo istri gue la."

"Gue... Gak mau Lo sedih sama ucapan mereka," lanjutnya membuat ola mengerti sekarang, yang membuat varen emosi itu hanya hal sepele bagi ola.

Ola berganti memegang lengan kekar varen dia mengelusnya dengan lembut, "kak varen jangan khawatir ola gak papa kalau mereka ngehina ola. mungkin mereka gak suka sama ola."

"Lagian ola gak sakit hati juga kok kak," lanjutnya.

Varen mendekap kembali tubuh ola dia tersenyum di kala mendengar perkataan gadis itu.

"Lo anak baik la, gue bangga sama lo," ucap varen diakhiri dengan kecupan singkat di pipi ola.

"Kalau ada yang jahat bilang ya sama gue, biar gue pukul orangnya," lanjut varen sambil terkekeh geli.

Ola mendongakkan kepalanya melihat wajah tampan varen dari bawah, dalam pikiran ola dia sangat bersyukur bisa dijodohkan dengan orang tertampan seperti varen.

"Oke kak varen, tapi-tapi orang yang jahat sama ola gak boleh di pukul nanti orangnya sakit kak varen," ucap ola polos membuat varen gemas saja melihatnya.

"Gemes!"

Varen mendekap kembali tubuh ola mereka larut dalam pelukan yang sangat nyaman di tambah angin sepoi-sepoi yang menerpa permukaan kulit mereka. sungguh sangat menenangkan.

"Cinta gue baru 5 persen la," batinnya.
.
.
.

Huaaa! Maaf aku telat up nya karena banyak tugas guys😭 ini juga part nya pendek karena masih ada tugas yang belum selesai🥲😭

Dadah guys jangan lupa like VOTE komen nya ya👋😊