🌷SADAR

10.3K 286 0
                                    

#My_Little_Wife

Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.

Leona tengah mengelap wajah ola menggunakan tissue basah, dia memandangi wajah menantunya yang sangat cantik. "Menantu mommy cantik banget."

"Kapan bangunnya? Kasihan suami kamu loh." Leona menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik ola.

"Varen beliin kamu hadiah loh, kalau kamu tau pasti kamu bakal seneng deh," lanjutnya. Leona menyeka air matanya yang keluar sedikit dia tidak tega melihat gadis kecil yang sedang terbaring lemah seperti ini.

Leona mengecup kening ola lama dia sangat menyayanginya seperti anaknya sendiri. tapi Leona di buat terkejut oleh jari lentik ola yang sedikit bergerak.

Leona mematung melihat pergerakan pada tangan ola beberapa detik kemudian dia tersadar. "Sayang tunggu mommy, mommy mau panggil dokter dulu."

Leona segera berlari keluar ruangan untuk memanggil dokter.

Leona tidak memperhatikan jalan alhasil tubuhnya menabrak seorang dokter paruh baya.

"Nyonya kenapa?"

"Dokter cepat periksa menantu saya."

"Kenapa?"

"Tangan menantu saya bergerak dok." Dokter itu langsung berlari menuju ruang rawat ola.

Leona juga menyusul dokter itu, dia berdoa dalam hatinya semoga menantunya tersadar.

Dokter mengecek keadaan ola, perlahan mata cantik gadis itu terbuka membuat dokter itu ikut bahagia.

"Apa ada yang sakit nona?" ola hanya menggeleng lemah membuat dokter itu lega.

"Nyonya lihat, nona sudah sadar dari komanya." leona mendekati brankar dia menutup mulutnya tidak percaya.

Leona mengelus surai lembut ola. "Sayang."

"H-haus." Dengan cepat Leona mengambilkan air, dokter membantu ola untuk duduk dari tidurnya.

Leona memberikan gelas yang sudah berisi air kepada ola dan dia langsung meminumnya. "Mommy."

"Iya sayang?"

"Kak varen mana?" tanya Ola langsung menanyakan suaminya.

"Varen pulang dulu sayang." ola hanya mengangguk matanya tidak sengaja melihat sebuah boneka beruang dan buket bunga yang di letakkan di sofa.

"Mommy bonekanya punya siapa?"

Leona tersenyum manis lalu mengambil boneka itu dan juga buket bunga yang tampak sudah Melayu.

"Ini dari suami kamu sayang," ucap Leona membuat ola menatap berbinar kepada bonekanya.

Ola mengambil boneka itu dari tangan Leona lalu memeluknya. "Bonekanya bagus ola suka."

"Nyonya saya permisi dulu, nona harus banyak istirahat karena dia masih lemah." Leona tersenyum kepada dokter itu. "Baik dok."
.
.
.
.

Varen sekarang tengah berada di perjalanan, malam ini dia akan menemui gadisnya dia sangat merindukan wajah istrinya itu.

"Tunggu aku."

Setelah tiba di rumah sakit varen segera turun dan berjalan cepat menuju ruangan ola.

Cklek

Varen di buat terkejut oleh pemandangan di depannya dia menjatuhkan air matanya ketika melihat seorang gadis kecil yang sedang tersenyum lucu kepadanya.

"Kak varen ola kangen sama Kakak!" Varen segera berlari dia memeluk tubuh ola dengan sangat erat.

Varen menangis di ceruk leher ola, sedangkan hardik dan Leona yang melihatnya hanya tersenyum saja.

"Hiks miss you," ucap varen dengan suara kecil tapi masih terdengar oleh ola.

"Ola juga miss kakak."

Varen melepaskan pelukannya pria itu menangkup wajah ola yang terlihat masih pucat. "Kak varen jangan nangis." Ola menghapus air mata varen menggunakan tangan kecilnya.

"Ada yang sakit hm?"

"Tidak ada kan ola strong," ucap ola membuat varen terkekeh.

"Kak varen makasih bonekanya ola suka banget. Bonekanya lucu."

"Lucuan kamu." Ola mengerjabkan matanya lucu di saat mendengar panggilan dari Varen.

"Kak varen ngomong apa?"

"Lucuan kamu," ulang varen sambil menarik hidung ola.

"Kak varen lucu ngomongnya pake aku-kamu!" Pekiknya.

"Janji jangan buat aku khawatir lagi," ucap varen dengan wajah serius.

"Ola janji kak varen."

Varen kembali memeluk ola membuat hardik dan Leona menggelengkan kepalanya. "Varen kaya anak kecil ya."

Varen kembali melepaskan pelukannya dia membaringkan tubuh ola. "Sekarang bobo ya, udah malam."

"Ola belum ngantuk kak varen."

"Harus bobo, kamu masih lemah." Ola terpaksa mengiyakannya perkataan varen, benar sekarang tubuh ola masih terasa lemah.

"Kak varen bobo sini." Ola menggeser tubuhnya agar ada tempat untuk varen.

Varen dengan senang hati menaiki brankar yang cukup besar lalu dia memeluk tubuh ola. "Good night," ucap varen setelah mengecup kening ola.

Leona dan hardik segera pergi dari sana dengan langkah pelan mereka tidak ingin mengganggu mereka berdua.
.
.
.

Kalian bosen gak sih sama nih cerita🥲 kaya gak nyambung gak sih😭

Btw see you guys🥰👋

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang