🌷CRUSH SASYA?

9.4K 227 0
                                    

#My_Little_Wife

Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.

Setelah dari rooftop tadi sekarang ola sudah ada di dalam kelasnya dia sedang asik mengobrol dengan sasya.

"La gue kaya nya suka deh sama kak mahen," ucap sasya dengan raut wajah malu-malu.

"Woah, sasya suka sama kak mahen. ola bilangin yah sama kak mahen," ucap ola dengan wajah jahilnya.

"Jangan! awas aja kalau lo kasih tau kak mahen."

Ola yang mendengarnya langsung mengangguk mengerti, "oke sasya, yang cantik bangettt."

"Aaaaaa! gumush banget pengen gue gigit aja," ucapan sasya membuat ola menggeleng dengan raut wajah ketakutan.

"No jangan gigit ola. sasya jangan-jangan vampir ya?" tanya ola polos membuat sasya tertawa mendengarnya.

"Hahaha, Lo lucu banget kalau gue cowok pasti gue bakal langsung nikahin Lo."

"Ola istri kak varen, sasya gak bisa nikah sama ola," ucap ola dengan wajah polosnya.

"Iya suka-suka lo aja deh," ucap sasya yang sudah capek dengan sikap polos ola.

Setelah itu guru datang membuat semuanya langsung duduk dengan rapi di bangku masing-masing.
.
.
.
.

Kring

Kring

Bel istirahat sudah berbunyi semua murid margantara's high school mulai berhamburan pergi ke kantin.

Sedangkan ola dan sasya mereka sedang membereskan buku-bukunya di kelas.

"Sasya di kantin mau mam apa?"

"Eum... Kayanya gue mau bakso sih la," jawab sasya.

"Ola mau bakso sasya!" ucap ola dengan mata berbinar.

"iya, ayo ke kantin."

Setelah selesai mereka keluar dari kelas menuju ke kantin di perjalanan mereka asik mengobrol sesekali mereka tertawa bahagia.

Tapi di tengah perjalanan, mereka di hadang oleh empat cowok yang tidak lain adalah varen dan temannya.

"Ayo ke kantin," ucap varen sambil menggandeng tangan ola dan langsung membawanya pergi dari sana.

Sasya yang di tinggal hanya mendengus kesal gara-gara varen dia tidak ada waktu untuk bercanda dengan temannya.

"Lo sama gue aja," suara bariton itu membuat sasya kaget dia mendongakkan kepalanya ke atas menatap pria yang lebih tinggi darinya.

"K-kak mahen?"

"Ayo, lo mau ke kantin kan?" tanya mahen yang hanya di balas anggukan oleh sasya, demi tuhan sekarang hati sasya sedang jedag-jedug.

"Ayo," ucap mahen sambil menggenggam tangan sasya membuat jantung sasya hampir terjatuh.

"Demi apa? tangan gue di pegang sama crush?" Batinnya menjerit bahagia.

Sedangkan kedua temannya hanya menyimak saja di belakang dengan tatapan di buat-buat datar.

"Main nyosor aja tuh si mahen," bisik vano pada Kenzie.

"Iya mentang-mentang ada cewek nganggur langsung dia deketin."

"Kita aja Ken yang gak punya cewek," ucap vano sambil merangkul pundak Kenzie.

"Apa-apaan gue udah punya yah, pacar gue banyak malah."

Vano yang mendengarnya hanya memutarkan bola matanya malas, "dasar playboy cap badak!" Ucap vano lalu meninggalkan Kenzie.

"Si set*n, gue di tinggal."
.
.
.
.

Ke enam remaja itu kini sudah duduk di meja biasanya, "woy! Pesenin kita makan dong!" teriak vano yang langsung mendapat pukulan dari mahen.

"Lo jangan teriak-teriak ini bukan di hutan," ucap mahen yang membuat vano cengengesan.

"Kak biar gue aja yang pesenin makanan," kata sasya membuat mahen langsung menatapnya.

"Gak usah gue aja lo cewek, duduk aja sama mereka," ucap mahen seraya berdiri.

Vano dan Kenzie yang mendengarnya langsung tercengang mereka tidak percaya seorang mahen mau memesankan mereka makanan. Wahh! sungguh kejadian yang sangat langka.

"Tapi..." belum sempat sasya melanjutkan perkataannya mahen langsung memotongnya, "gak ada tapi-tapian lo duduk aja di sini," ucap mahen yang membuat sasya pasrah saja.

"Yaudah Lo pada mau pesan apa?"

"Gue bakso kak."

"Samain aja bro, es nya rasa jeruk."

Mahen pun pergi dari sana untuk memesankan mereka makanan.

"Kak varen?"

"Apa?" tanya varen yang masih fokus pada gamenya.

"Lagi apa?" tanya ola basa-basi.

"Lagi main game." Ola langsung mengangguk, mengobrol dengan varen menurutnya sangat tidak asik.

"La suami Lo kalau di rumah kaya gimana?" tanya Kenzie penasaran.

"Kak varen suka..." perkataan ola terpotong karena varen langsung membekap mulutnya.

"Diam Lo," bisik varen dan langsung melepaskan bekapannya.

"Kak varen mau bunuh ola?" Tanya ola dengan raut wajah garang.

"Mana mungkin gue mau bunuh istri gue sendiri," bisik varen membuat temannya kepo apa ya di bicarakan oleh varen.

"Woy! jangan bisik-bisik gue kepo sama Lo."

"Kepo," ucap varen singkat lalu kembali fokus pada gamenya, membuat kedua temannya mendengus kesal.

Tak lama kemudian mahen sudah kembali dengan kedua pelayan di belakangnya, terlihat di tangan mereka ada enam mangkuk bakso dan enam gelas es jeruk.

"makanan datang guys!" ucap mahen sambil duduk di samping sasya.

Pelayan itu meletakkan makanannya di meja mereka, setelah itu mereka pergi dari sana.

Mereka mengambil bakso masing-masing. Ola di buat berbinar oleh makanan di hadapannya dia mengambil sambal bakso ingin menuangkannya, tapi di cegah oleh varen.

"Jangan pake sambel," ucap varen membuat ola cemberut.

"Dikit aja kak varen," ucap ola dengan wajah melasnya.

"Gak."

"Dikit aja ya, ya please," ucap ola dengan wajah puppy eyes nya.

Varen yang melihatnya hanya menghembuskan nafasnya saja, dia hanya bisa pasrah melihat wajah menggemaskan istrinya.

"Iya," ucap varen membuat ola reflek memeluk tubuh varen, membuat varen menegang.

"Makasih banyak husband nya ola." Mereka yang melihatnya hanya bisa tersenyum saja sungguh mereka sangat gemas dengan pasangan yang satu ini.

"Besok, tunggu gue aurora," ucap seseorang yang dari tadi memperhatikan mereka dengan tersenyum miring.
.
.
.

Segini dulu ya guys, papay👋😊
Jangan lupa jaga kesehatan...

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang