🌷 BERKUMPUL

4.3K 115 1
                                    

#My_Little_Wife
#Part_42
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat ⚠️
.
.
.

Varen turun dari tangga menggunakan kaos berwarna putih di balut dengan jaket kulit serta rambutnya yang acak-acakan membuatnya seperti bad boy.

Dia menghampiri terlebih dahulu Ola yang sedang menonton tv di ruang keluarga sebelum dia pergi.

"Kak Varen mau kemana?" tanyanya saat melihat Varen membawa kunci mobilnya.

"Aku mau main dulu sama teman gak akan lama kok," ucapnya seraya mengelus rambut Ola.

"Ola mau ikut kakak."

Varen menggeleng kuat dia tidak bisa mengajak istrinya. "No, Ola sama maid aja di sini kakak juga gak akan lama-lama."

"Kakak janji ya gak akan lama-lama," ucapnya dengan wajah garang.

"Iya sayang, aku pergi dulu ya."

"Hati-hati kak Varen."

Varen hanya mengangguk sambil tersenyum, setelah itu dia pergi dari sana untuk berkumpul bersama temannya.
.
.
.
.

Varen kini sudah tiba di sebuah rumah besar yang ada di tengah hutan, itu adalah markas black Tiger yang dia dirikan sengaja di tengah hutan.

Varen memasuki markas di sambut hangat oleh para bodyguard yang menjaga, tapi Varen tidak menjawab sambutan dari mereka dia hanya mengabaikannya saja.

Varen melihat ada ketiga temannya yang sudah berkumpul. dia segera mengambil duduk di samping mahen. "Ganteng banget temen gue," ucap Vano saat melihat penampilan Varen yang sangat tampan.

"Dia emang ganteng dari bayi."

Varen mengacuhkannya dia lebih fokus pada ponselnya. "Eh hen lo mau kuliah di mana?" tanya Kenzie seraya memasukkan kacang Garuda atom pada mulutnya.

"Satu universitas sama Lo," ucap Mahen membuat Kenzie dan Vano refleks memeluk Mahen.

"Huaaaa kita satu universitas Mahen!" pekik Kenzie membuat telinga Mahen ingin pecah rasanya.

Mahen menghempaskan tubuh mereka secara kasar, membuat mereka berdua terduduk di lantai. "Jahat banget lo hen!" ujar Vano seraya berdiri dari duduknya.

"Jangan peluk gue, jijik gue!"

"Galak banget jadi manusia," gumam Vano pelan.

"Kalau Lo Ren mau kuliah di mana?" tanya Kenzie pada Varen.

"China," jawab Varen singkat. Mahen yang sedang meminum soda langsung menyemburkannya karena saking kagetnya mendengar omongan Varen.

"HAH! CHINA?!" teriak mereka dengan wajah kaget.

"Hm, bokap gue mau gue kuliah di sana."

"Terus Lo mau gitu?"

Varen mengangguk. "gue mau demi bokap gue."

"gue mau pergi setelah pensi. gue titip istri gue pada lo semua, jagain dia." lanjutnya.

"Terus lo udah kasih tau Ola?" tanya Vano yang kini sudah berganti duduk di samping Varen.

"Belum, gue takut dia akan sedih."

"Kasih tau dia Ren, dia berhak tau ini," ucap Mahen yang hanya di balas anggukan oleh Varen.

"Awas loh Ren jangan kepincut sama bule China. mana di China pada cantik-cantik lagi."

Plak

Mahen mengeplak kepala Kenzie lumayan kencang membuat sang empu meringis. "sembarang lo kalau ngomong."

"Yakan bisa jadi gitu."

"Gue gak akan selingkuh di sana, di dalam hati gue tetep ada istri gue. dia wanita paling cantik menurut gue."

"Dia spesial," lanjutnya.

Ketiga temannya di buat kagum, memang Varen termasuk pria setia dia tidak mudah tergoda oleh gadis manapun.

"Bangga gue sama lo Ren," ucap Mahen seraya menepuk pundak Varen.

"Awas aja kalau lo selingkuh gue akan ambil istri Lo," ucap Kenzie bercanda.

Varen menatap tajam pada temannya. "Lo mau seluruh tubuh lo gue cincang?" tanya Varen dengan tatapan mengancam.

"Hehe, bercanda Ren gue juga udah punya cewek banyak lagi." Vano geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya yang satu ini.

"Dasar gak waras," gumam Mahen pelan.

Mereka menghabiskan waktu di markas bersama canda tawa memenuhi ruangan itu mungkin setelah ini mereka tidak bisa berkumpul seperti ini kembali karena akan di sibukkan oleh tugas-tugas kuliah mereka.

"gue bakal kangen kalian," batinnya.
.
.
.

Segini dulu part 42 nya jangan lupa tinggalkan jejak guys😊

Jangan jadi pembaca gelap⚠️👋

my little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang