my little wife

🌷 KABAR BAHAGIA

#My_Little_Wife
#Part_51
Abaikan typo⚠️
⚠️No plagiat⚠️
.
.
.

Brak!

Varen membanting pintu kamar membuat Ola yang sedang tertidur langsung terperanjat kaget.

Tadi setelah mendapat kabar dari asistennya bahwa Ola sedang hamil membuat Varen yang sedang mengadakan meeting penting langsung membatalkannya.

Varen memeluk tubuh Ola dengan erat sungguh hari ini dia sangat bahagia mendapat kabar seperti ini.

"Kak Varen kenapa?" tanyanya heran.

Varen menatap wajah cantik istrinya dia membelai dengan lembut pipi chubby Ola. "kamu beneran hamil sayang?" tanyanya memastikan.

Ola mendengarnya langsung tersenyum manis. "Iya kak Varen Ola hamil, di sini ada Dede bayinya," ucap Ola seraya menunjuk perut ratanya.

Varen langsung tersenyum manis dia kembali memeluk tubuh mungil Ola. "makasih sayang." bisik Varen tepat di telinga Ola.

"Kamu udah kasih tau kabar ini sama keluarga?" tanya Varen saat dia sudah melepaskan pelukannya.

Ola menggeleng lucu. "Belum."

"Yaudah nanti malam aku kasih tau keluarga agar datang kesini," ucap Varen di balas anggukan oleh Ola.

"Sekarang kamu istirahat ya, jangan banyak gerak biar baby nya sehat." Varen kembali membaringkan tubuh Ola tidak lupa dia menyelimutinya.
.
.
.
.

Setelah Varen menelepon seluruh keluarganya bahkan Vano dan juga Clara kini berada di mansion Varen kecuali Adam dan juga Karina Mereka tidak bisa datang karena ada hal penting yang harus di selesaikan secara mendadak. mereka datang mendadak ke sana bahkan Clara hanya memakai daster rumahan ke mansion Varen.

"Ada apa sih Ren nelpon dan nyuruh kita ke sini secara mendadak?" tanya Vano seraya memasukkan satu keripik singkong pada mulutnya.

"Istri Varen hamil," ucap Varen mendadak membuat mereka semua terkejut bahkan Vano sudah tersedak keripiknya untung di sana ada Clara yang cepat memberikannya minum.

"HAH HAMIL?!" teriak mereka semua membuat Ola langsung menutup telinganya.

"Iya Ola hamil!" pekik Ola membuat mereka tersenyum haru.

"ya ampun sayang kamu hamil?" tanya Leona masih tidak percaya.

"Iya mommy Ola hamil."

"Aaaaa! Kita bakal punya cucu ras," ucap Leona memeluk tubuh Laras yang berada di sampingnya.

Laras juga membalas pelukan Leona dia sangat senang mendapat kabar membahagiakan seperti ini. "Iya semoga cucu kita good looking ya," ucap Laras ngaur membuat mereka tertawa.

"Iya harus good looking kalau burik nanti malu sama orang," jawab Leona.

"Ya cucu kalian bakal good looking lah, orang emak sama bapaknya juga pada cakep," ucap Clara yang sedari tadi hanya diam.

"Nanti cucuku mirip dengan kakeknya yang tampan ini," ucap Hardik bangga.

"Enggaklah pasti mirip denganku karena aku kakeknya," sahut Arkan.

"Aku juga kakeknya," ucap Hardik menatap tidak suka pada Arkan.

"Tapi aku kakeknya yang paling tampan," ucap Arkan tak mau kalah.

"Hey, kau tampan? itu hanya mimpi bahkan wajah mu sekarang seperti bool seeg."

"Kau yang jelek aku sangat tampan."

"Kau yang jelek."

"Kau juga jelek."

"Kau jelek."

"Kau jel--"

"BISA GAK SIH GAK USAH BERISIK?!" teriak mereka yang sudah geram melihat pertengkaran kecil mereka.

"Kalian itu ya udah tua juga masih aja kelakuannya kaya anak kecil," ucap Laras tak habis pikir dengan kedua pria ini.

"Nah bener tuh, mau punya cucu juga masih aja kaya anak TK," sahut Leona.

"Dia yang mancing emosiku duluan." tunjuk Hardik pada Arkan membuat Arkan membulatkan matanya tak terima.

"Sembarang ya, kau yang membuat ku kesal duluan."

"Kau--" ucapan Hardik terpotong oleh Leona. "Udah jangan berisik!"

"Jenis kelamin bayinya cowok apa cewek?" tanya Clara mengalihkan topik.

"Heh, usia kandungannya baru juga beberapa Minggu masa udah kelihatan jenis kelaminnya," ucap Laras membuat Clara hanya cengengesan.

"Hehe, yakali bakal kelihatan jenis kelaminnya."

"Nanti kalau udah lahir bayinya bakal Vano ajak jadi jamet Jaksel," ucap Vano membuat mereka menatap tajam kepadanya.

"VANO!" teriak mereka semua dengan tatapan membunuh membuat Vano tersenyum kikuk.

"Peace," ucap Vano dengan tangan membentuk✌️

"Kenapa gue harus satu keluarga sama mereka sih?" batin Vano merasa heran kenapa dia bisa satu keluarga dengan keluarga seperti itu.
.
.
.

Vano pasti tertekan ya satu keluarga sama keluarga yang isinya orang-orang seperti mereka😌