Bab 9

9.9K 378 13
                                    


Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Komen disetiap part-nya.. tolong tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin 🤣🤣

Follow juga Instagram aku @wgulla_ agar dapet info dari cerita ini

***

Bulan nampak indah terlukis di angkasa menghiasi langit berteman bintang. Yola tersenyum menikmati angin malam yang menyelimuti tubuhnya. Motor Arsha melaju membelah jalan raya dengan kencang menuju kos. Setelah selesai makan mereka langsung pulang.

Motor Arsha berhenti di depan gerbang kos. Yola turun dari motor Arsha dengan hati-hati. Jok motor begitu tinggi. Yola takut jatuh dengan tidak elit. Sekarang sudah pukul delapan malam tepat. Arsha mengantarnya ke kos sebelum larut malam. Pria itu berkata tidak baik perempuan malam-malam di luar. Ada sedikit rasa senang karena ia dikhawatirkan.

Yola memeluk erat boneka pemberian Arsha, jujur malam ini begitu indah untuknya tapi ia takut jika semua itu hanya khayalan belaka. Yola sadar diri ia tidak pantas jika disandingkan dengan Arsha.

"Makasih Pak atas semuanya." Ucap Yola bersamaan dengan Arsha yang turun dari motor mendekati Yola.

"Pacar lo Yol?" Tiba-tiba Mbak kos keluar mengusik kedua orang itu.

"Ganteng sih tapi masa jemput pacar pake motor doang." Jleb! Yola meringis mendengarnya. Mbak kosnya ini memang terkenal matre. Pacarnya itu gonta-ganti tapi ya itu keren-keren mobilnya. Untung saja orang itu sudah pergi. Andai saja mbak kosnya tahu orang yang dihinanya adalah dosen, mana berani berkata seperti itu.

"Maaf ya pak." Yola meminta maaf atas kesalahan mbak kosnya. Ia takut Arsha tersinggung.

"Lebih suka mana Lamborghini atau Merci?"

"Maksud bapak apa ya?" tanya Yola tidak mengerti.

Arsha mendesah, karena Yola yang tidak peka. Ia bertanya agar tahu mobil yang disukai Yola. Besok ia akan mengenakan mobil tersebut untuk mengantar jemput Yola. Apa selama ini Yola juga tidak mengerti akan kode-kode yang dia berikan?

"Besok saya jemput jam 10 pagi." Arsha kemudian berbalik menaiki motornya. Meninggalkan Yola yang masih mencerna perkataan Arsha. Tadi dosennya itu menanyakan tentang merek mobil tapi kok malah tiba-tiba bilang mau jemput. Dasar aneh! Memang mau apa dengan merek mobil mewah itu? Mau pamer gitu?

Yola kemudian masuk ke dalam kos. Lebih baik ia tidur, tubuhnya lelah lebih tepatnya hatinya yang lelah di baperin Arsha terus. Berada di dekat Arsha tidak baik untuk kesehatan tubuhnya. Bisa-bisa bukan cuma hatinya, tapi jantung, dan kawan-kawannya terserang penyakit halu. Jujur selama di mall Yola baper.

***

Waktu menunjukkan pukul enam pagi. Yola baru saja selesai menanak nasi di rice cooker. Ia sudah mandi dan mencuci baju sedari subuh tadi. Andai saja Arsha tidak mengajaknya ketemuan. Yola lebih memilih untuk berbaring di ranjangnya sambil WiFi-an nonton drama Korea.

Berkat Arsha uang tiga puluh ribu milik Yola tetap utuh. Nanti malam ia akan menghubungi ibunya untuk mengirimkan uang ke rekening. Sehingga hari Senin nanti Yola punya pegangan. Untuk berhemat Yola akan membeli telor seperempat, kecap, kerupuk dan jajanan untuk hari ini nanti.

Yola men-charge baterai ponselnya. Lalu bersiap keluar untuk ke warung membeli persediaan. Untung saja air galonnya masih ada. Jadi ia tidak perlu beli minuman. Kemudian ia mengunci pintu kamar, ia berjalan keluar kos ke warung terdekat. Namun sial, warung yang biasa ia beli tutup. Yola mendesah balik lagi ke kos. Terpaksa ia harus mencari warung lain.

DOSEN BUCIN - (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang