Bab 27

6.6K 236 17
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment

Selamat membaca kesayanganku

****

Lima hari berlalu sejak kepergian Arsha. Yola lebih memilih untuk diam dan tidak menghubungi pria itu sama sekali. Bahkan ia memblokir dosen sombong tersebut. Ia sudah tidak peduli lagi jika pernikahan mereka batal. Siapa suruh jadi pria tidak peka.

Hari ini Yola berada di tempat pertandingan basket antar prodi. Antariksa menyuruhnya datang untuk melihat pertandingan terakhir pria itu. Awalnya Yola enggan. Tapi, ia tidak tega menolak Antariksa. Pria itu begitu baik padanya. Sedangkan Yola adalah orang yang tidak enakkan.

Terlihat Antariksa berada di kerumunan orang-orang yang sedang bertanding. Pria itu terlihat dominan dan lincah menggiring bola basket. Pertandingan segera berakhir. Tim Antariksa jauh lebih unggul dari lawan.

Disaat itu ponsel Yola bergetar. Terlihat nomer yang tidak dikenal menelponnya. Kening Yola berkerut bingung, dengan ragu ia mengangkat panggilan tersebut.

"Kamu dimana?"

Deg!

Yola sangat mengenali suara ini. Siapa lagi kalau bukan Arsha. Jangan bilang kalau Arsha ganti nomer. Bagaimana ini? Padahal ia sudah berjanji untuk tidak berhubungan lagi dengan Arsha. Hatinya terlanjur sakit karena Arsha yang menganggap masalah kemarin sepele.

"Nonton basket."

"Basket?"

"Iya, Antariksa lagi tanding sekarang. Keren banget dia mainnya. Aku jadi suka liat cowok main basket." Yola mencoba memanas-manasi Arsha. Ia ingin mengetes sejauh mana perasaan pria itu.

"Begitu ya suka liat cowok main basket."

"Kenapa nggak boleh?" Balas Yola sewot.

"Sendiri?" Bukannya menjawab Arsha malah mengalihkan percakapan. Yola jadi tambah kesal.

"Tadi berangkatnya bareng Antariksa boncengan. Tapi, sekarang aku sendiri di kursi penonton. Kenapa mau nyamperin?" Yola sengaja mengatakan itu agar Arsha tambah kesal. Ia jadi penasaran bagaimana reaksi Arsha mendengar itu.

"Saya OTW." Jawaban Arsha membuat Yola jadi kesal sendiri. Pria itu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Pria itu malah meledeknya ingin kemari. Di kira Yola percaya gitu. Mana mungkin Arsha akan kesini? Pria itu sedang berada di Australia berdua dengan Latifah. Pasti mereka sedang bermesraan keliling tempat wisata disana. Ia tadi melihat postingan Latifah yang memamerkan keindahan negara kangguru itu.

"Terserah." Yola langsung mematikan panggilannya. Ia kembali melihat Antariksa bermain. Tepat sekali ketika pria itu mencetak skor pertandingan berakhir. Yola tersenyum lega. Artinya ia bisa segera pulang.

Antariksa keluar dari arena tanding. Pria itu berjalan menuju ke arah Yola. Sedangkan Yola terdiam, ia bingung kenapa Antariksa malah menghampirinya. Bukan hanya itu Antariksa juga membawa bunga yang didapatnya dari teman. Ada apa ini? Jangan bilang Antariksa mau menembaknya disini. Sial! Kenapa tiba-tiba semua adegan yang ada di wattpad terjadi padanya? Jangan-jangan selama ini ia adalah karakter di wattpad. Yola berpikir bagaikan orang gila.

"Yola bisa bicara sebentar?"

"Iya kenapa?" Bukannya menjawab, Antariksa malah menarik tangan Yola. Pria itu menuntun gadis itu ke tengah lapangan.

Yola akui ini sama ekstrimnya ketika Arsha melamarnya di graha. Tapi rasanya berbeda. Kalau dengan Arsha ia bahagia, tapi dengan Antariksa ia takut. Bahkan ia takut jika pria itu benar-benar menyatakan perasaan cintanya. Padahal selama ini Yola hanya menganggap Antariksa sebagai seorang kakak.

DOSEN BUCIN - (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang