Bab 21

7.7K 325 6
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Beberapa peraturan baca cerita ini. Karena antusias kalian menentukan cerita ini lanjut atau enggak. Karena kalian tahu aku suka bgt unpublish cerita hahah disaat merasa kurang.

1. Komen disetiap part-nya dan tekan bintang/vote..
2. Follow wattpad aku biar kalian ngk kaget kalau ada bagian yg tiba-tiba hilang.
3. tolong tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin
4. Jangan Hate Komentar ya 💜😉
5. Semakin dikit yang komen dan vote semakin lama aku update.

***

Love dulu buat part ini ♥️

***

Arsha menuntun Yola untuk berdiri disampingnya. Orang-orang bersorak-sorai melihat kemesraan yang Arsha tunjukan, mereka tidak menyangka akan ada lamaran di saat menegangkan seperti ini. Sedangkan Yola hanya bisa diam menurut. Ia teringat perkataan Arsha yang menyuruhnya diam untuk mengikuti semua yang pria itu lakukan. Mereka terlihat seperti pasangan yang serasi.

Beberapa orang menatap iri ke Yola karena berhasil menaklukkan dosen paling tampan di universitas. Bagi mereka Arsha adalah tangkapan bagus. Siapa sih yang nggak mau punya calon suami seperti Arsha?

"Sekarang Yola resmi menjadi tunangan saya. Saya harap jangan pernah ada yang mengusik Yola atau akan berhadapan dengan saya." Ucap Arsha dengan nada yang penuh ancaman, matanya berkilat tajam. Seakan dari tatapannya itu bisa membunuh siapa saja.

Yola terpaku dengan ucapan Arsha, jujur ia baper, andai saja semua ini nyata. Pasti ia akan sangat senang. Namun, Arsha melakukan ini hanya untuk sebagai rasa bertanggung jawab. Yola tersenyum sedih. Ia tidak boleh baper.

"Saya sudah mengantongi tiga nama pelaku yang menulis berita palsu tersebut. Bukan hanya itu orang-orang yang mem-bully Yola di media sosial juga akan mendapatkan hukuman. Nama-nama tersebut akan dirilis di website kampus." Sebenarnya Arsha ingin membongkar siapa saja orang yang telah membuat berita hoax tersebut. Tapi, pihak dekan tidak mengijinkan. Beliau bilang biar tiga orang itu dimediasi langsung oleh pihak rektorat, karena takut akan merusak nama baik kampus. Arsha hanya bisa menurut. Sebagai gantinya, kampus mengizinkannya menghukum orang-orang yang telah mem-bully Yola baik secara verbal atau fisik.

Ruangan jadi riuh. Orang-orang sibuk membuka ponsel untuk mencari nama mereka di website kampus. Ada yang histeris bahkan menangis. Mereka dihukum membersihkan kampus dan mendapat tugas tambahan membuat lima artikel jurnal. Suasana yang tadinya romantis berubah jadi kacau. Arsha tersenyum puas melihatnya. Beginilah jadinya kalau berani menganggu wanitanya.

"Bapak berlebihan," bisik Yola ketika sadar apa yang dilakukan Arsha. Ia tidak menyangka jika Arsha akan menghukum orang-orang yang termakan berita palsu. Padahal mereka hanya sekedar berkomentar di media sosial.

"Biar jadi pelajaran, seharusnya mereka sebagai mahasiswa bisa menyikapi berita seperti ini dengan bijak. Membuat mental orang rusak itu perbuatan keji yang harus dihukum dengan ganjaran setimpal." Arsha sedikit kecewa dengan sikap mereka. Seharusnya sebagai mahasiswa mereka harus pintar, paling tidak mereka tabayun terlebih dahulu jika ada berita seperti ini bukan main tancap gas ikut komen jelek di kolom komentar. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana mental Yola saat itu. Untung saja Yola tidak bunuh diri.

Kemudian persidangan tersebut ditutup. Arsha menuntun Yola masuk ke dalam mobil. Ia berniat mengajak makan siang bersama. Termasuk membicarakan kelanjutan pertunangan mereka. Kalau bisa langsung menikah.

“Kita mau kemana, Pak?” Tanya Yola ketika mobil Arsha meninggalkan kampus.

“Makan siang. Kamu pasti lapar bukan?”

DOSEN BUCIN - (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang